Hari ini Nita merasa aneh. Entah apa yang terjadi, tapi
perasaan buruk menghantui hatinya. Begitu sampai rumah, dengan segera ia
meletakkan tasnya di meja dan ia duduk di atas kasur.
Ada apa ya? Kok
kayaknya ada yang aneh…
Nita meraih tasnya dan mengeluarkan segala bentuk benda yang
terdapat di dalamnya. Namun, ia tak merasa seperti kehilangan sesuatu. Nita tak
menyerah dan tetap berpikir keras.
“Ada apa sih?!” Nita menjerit kesal. Kesal karena ia tidak
bisa mengetahui apa yang membuat perasaannya merasa tidak tenang hari ini.
Nita menghela napas, dan menutup kedua matanya. Itu adalah
cara andalannya bila ia merasa panik. Dan sekali lagi, ia berpikir. Menulusuri
agendanya hari itu, dan mencoba menemukan hal janggal di dalamnya.
Namun, lagi-lagi gagal.
Nita merasa ponselnya berbunyi. Segera Ia raih dan dibukanya
chat yang ternyata dari kakaknya itu.
Nit…..
Nita mengernyitkan dahinya. Ada apa lagi ini?
Kenapa kak?
…….
Ih kenapa sih lo?
Tak berapa lama, ia menerima sebuah request untuk menerima
gambar. Setelah berhasil di accept, segera ia membukanya.
Deny Ardana
Status : In a
relationship
Waktu terasa terhenti sejenak baginya. Tiba-tiba terbayang
waktu yang mereka habiskan bersama 10 tahun lalu. Kini ia sadar semua itu
hanyalah sekeping memori yang sudah hancur dan tidak berarti lagi baginya.
Walaupun bagi Nita, kepingan itu adalah satu-satunya hal yang berharga baginya.
Yang ingin selalu ia jaga agar di masa depan nanti, ia masih bisa merasakannya
kehadirannya.
Nita tak sadar bahwa rasa yang dulu sempat hadir pada
dirinya masih terpendam, walaupun hanya sedikit. Sebuah balasan yang dahulu ia
harapkan, tak ia kira masih terkubur jauh di benaknya, walaupun hanya sesaat
terbayang.
Dan ketika ia merasa matanya mulai jenuh menyimpan rasa yang
ada, ia meraih ponselnya, menekan sederet angka yang berada di pikirannya
“Fi, gue mau cerita.”