Kamis, 09 Februari 2012

Attack On the Pin-Up Girls Chap.1


Cast: Vritane and other cast
Genre: Parody
All plot of this story aren’t MINE. I JUST changed all the characters according my IMAGINATION. Maaf kalo cerita nya jadi ngaco dan gak persis sama yang asli~
Ceritanya masih pendek. Ohiya ini kayaknya jauh deh sama cerita aslinya-_- maaf ya. Jujur ini cerita melenceng jauh dari yang aku mau wkwkwk terus buat yang belum muncul di chap ini bakal muncul di chap depan~
***
Terror terhadap siswa populer Korea terjadi kembali untuk ke tiga kalinya. Setelah sebelumnya Han Youngmi dan Kang Yongrim menjadi korban sekarang giliran Lee Jinsoo.
***
Paran High School. Siapa yang tidak kenal dengan nama Paran? Salah satu sekolah ternama di Seoul. Tidak semua pemuda seoul bisa menjadi anggota sekolah ini. Selain biaya yang sangat mahal, bergaul di sekolah ini bukan hal yang mudah. Hanya anak-anak keluarga terpandang yang dianggap menjadi anggota Paran. Seperti HAN YOUNGMI.
Han Youngmi. Yeoja paling populer di Paran High School. Selain pelajar dia juga seorang model muda ternama. Wajah yang imut memudahkan segala usaha nya menjadi model. Kepopulerannya melebihi kepopuleran artis Girlband-girlband. Bahkan cerita hantu sekolah Paran tidak bisa mengalahkan kepopuleran seorang Han Youngmi.
Youngmi membalikkan tubuhnya dramatis dan menempelkan jari telunjuk beserta jari tengahnya ke bibir dan mengayunkan kedua jarinya ke namja-namja dihadapannya. Sedikit ludah dari jarinya terlempar kewajah salah satu namja. Walaupun jorok bagi para namja pemuja nya itu adalah anugerah.
BRAK! BRUK! BRAK!
Puluhan namja terkapar bebas dilantai dingin koridor Paran High School. Ada apa sebenarnya? Ah! Youngmi datang. Bukan hal yang aneh untuk urusan ini. Hampir setiap pagi namja-namja pemuja Han Youngmi terkapar.
“Youngmi-sshi.. ini” Namja dengan rambut berwarna coklat almond menyerahkan kotak pink ditangannya.
“Eh?” Youngmi tersentak. Dan dengan cepat dia mengangkat tangan kiri dimana jam tangan melingkar dengan indahnya di tangan mulus miliknya. 14 Feb. Pantas saja ada yang memberinya kado. Ini valentine.
“Gomawo” Youngmi menerima kotak pink dan tanpa sengaja menyentuh separuh tangan namja dihadapannya. Entah apa yang dialami namja pemuja Youngmi yang satu itu. Yang jelas sekarang rambutnya yang sedikit lepek menjadi tegak. Matanya menatap kaget. Tubuhnya melemas dan akhirnya kembali terkapar. Ckckck namja yang malang...
Tanpa memperhatikan namja pemuja nya barusan, Youngmi berbalik badan dan memutar kunci pada pintu loker pribadinya.
Tuk! Tuk! Tuk!
Satu persatu bungkusan-bungkusan berukuran kecil berhamburan dari dalam loker nya. Permen, lollipop, coklat dengan berbagai merk mengenai wajah Youngmi satu persatu. Bungkusan-bungkusan itu memenuhi kaki Youngmi hingga kepinggang rampingnya. Tangannya memilih-milih coklat dipinggangnya dan memasukkan kemulutnya yang tentunya coklat dengan keadaan sudah terlepas dari bungkusnya.
8 P.M
Youngmi melewati lorong gelap menuju rumahnya. Dia bukan seorang Yeoja penakut. Jadi tak ada masalah baginya untuk melewati lorong ini sendirian. Toh jika saja ada yang berani mengganggunya sifat manly nya bisa dengan mudahnya keluar.
“Youngmi...” Suara berat setengah berteriak memanggilnya dari belakang. Youngmi tersenyum dan berpikir -ah-satu-lagi-fans-ku-datang-. Dengan senyum makin mengembang dia mengahadapkan tubuhnya kearah suara datang.
“Nde?” Dari posisinya Youngmi hanya melihat namja berbaju hitam sejauh 250 meter dihadapannya.
NGUUUUIIIIIING BRUK!
Sesuatu menabrak wajah Youngmi dengan mulusnya. Wajahnya terasa lengket. Aroma tidak jelas menguak semakin lama semakin tidak sedap. Perlahan tangannya mendekati pipinya dan meraba nya kemudian menciumnya.
“WAAAAAAAAAAAAAA” Teriakkan Youngmi menggelegar seantero Seoul.
***
“Kang Yonglim! Kang Yonglim! Kang Yonglim!” Sorakan beserta tepukan heboh mengiringi perjalanan panjang Yongrim menuju ring setinggi 3 meter dihapannya. Sedikit lagi dan.....Masuk! Yeah! Kang Yongrim!
Kang Yongrim. Yeoja manly pujaan seluruh namja. Namanya Yongrim? Kenapa orang-orang menyebutnya YongLIM? Tanyakan pada tuhan kenapa orang Korea  berlidah seperti itu.
Yongrim adalah yeoja pemain basket andalan Shinhwa High School. Perawakkan yang sempurna membuat orang-orang percaya akan keahliannya dalam bermain basket. Dengan tinggi 180 centi, seorang Yongrim memperjuangkan impiannya menjadi pemain basket.
“YEAH! YONGLIIIM KAU HEBAT!” Namja-namja penonton menubruk pagar pembatas lapangan hingga roboh tak berdaya. Awalnya Yongrim kaget namun mengingat fans nya sering bersikap anarkis jadi apa boleh buat. Puluhan namja tadi mengangkat Yongrim sehingga posisinya sekarang ada diatas kepala namja-namja anarkis tadi.
8 P.M
Saatnya Yongrim pulang. Tangan kirinya membawa bola basket tercinta dan tangan kanannya membawa helm. Helm? Kalau begitu dimana motornya? Tanyakan pada penonton anarkis tadi yang telah melenyapkan motor sportnya saat pertandingan.
“Yonglim...” Suara berat setengah berteriak memanggil namanya dari belakang. Dengan wajah judes nya dia menghadap ke sumber suara. Ingin rasanya dia memberi tau pada dunia bahwa namanya YONGRIM bukan YONGLIM. Meskipun dirinya sendiri tidak bisa berbicara seperti yang diinginkan dirinya sendiri.
NGUIIIIIIIIIIING BRUK!
Dengan gerakan slow-motion sesuatu yang lengket mengenai wajahnya. BAU itu yang dia pikirkan tentang beda asing diwajahnya. Hana... Dul... Set... pada hitungan ketiga Yongrim berteriak sangat kencang. Dia menarik ranselnya dan membantingkan ke aspal. Degan segera dia meraih handuk bekas pertandingan tadi dan mengusap seluruh wajahnya. Dengan wajah kesal dia memasang helm dan berjalan pulang. Memakai-helm-tanpa-motor.
***
Gunyorul chajima doisang noege
amuron gamjongdo nama ijil anhde
ijedonun bigurhe jiryogo hajima
imi ne jajonshimun badage inungol

Anya gugon aniya gunyo hana puninde

Negen boji anhnun ne gasume gurimja
to dashinal pemejaui odumane gaduji

Ganghejyoya henunde (ganghejyoya henunde) igon nega aningol yeah

Neane narul jugyo kuthkaji sawo igyo

Knock out
jo unmyongun bandushi je galgirul gaji
knock out
piharyohedo jolde soyong obji
knock out
badaduryo you can't do this fight because
negeson gunyoga gidehalge objanha

I wanna knock out
anya nanun gobuhagesso gudero
knock out
tahyobhanun salmul sanungod I wanna
knock out
nega wonhanungon moduda
kuthkaji sawo nan reason is I'm alive

Oriljogbutho nan jonjegami obsoji
jumogul badunjog dan hanbondo obso
twijima hajima gunyang junggan mankhum na
gujoguron salmingol jonghenwa boryosso

Nanun hanapun ingol (nanun hanapun ingol) tugbyorheya henunde

Negen boiji anhnun ne gasume gurimja
to dashinal pebejaui odumane gaduji

I don't really understand do kunsangchopuninde yeah

Neane narul jugyo kuthkaji sawo igyo

Knock out
juojin salme sungboghe ochaphi
knock out
i sesange nonun jagun jom angure
knock out
badaduryo you can't do this fight because
nayaghan noingol bolsso ijoboryona

I wanna knock out
anya nanun gobuhagesso unmyongun
knock out
gechoghanun naui jonripum I wanna
knock out
bunmyonghangod hana objiman
kuthkaji sawo nan reason is I'm alive

I wanna knock out
you know I wanna out the light I wanna
knock out
you know I wanna start a fight I wanna
knock out
you know I wanna do this right
do isang poginun naege oulliji anhnungol

I wanna knock out
neane norul jugyosso naegen
knock out
mangsoril shiganjocha obnungol I wanna
knock out
ne insenge peijirul wonjome

Got to get you out of my life

Knock out
juojin salme sungboghe ochaphi
knock out
i sesange nonun jagun jom angure
knock out
badaduryo you can't do this fight because
nayaghan noingol bolsso ijoboryona

I wanna knock out
anya nanun gobuhagesso unmyongun
knock out
gechoghanun naui jonripum I wanna
knock out
bunmyonghangod hana objiman
kuthkaji sawo nan reason is I'm alive
Suara heboh dari halaman DongBang HighSchool terdengar hingga pyeongyang Korea Utara. Mini concert yang diadakan sekolah mereka sendiri dihadiri banyak sekali penonton sekitar 20 orang 200 orang yang merupakan siswa DongBang High School. Lee Jinsoo. Yeoja idola seluruh namja dan yeoja. Dia adalah penyanyi tembang-tembang bergenre Rock. Wajahnya cantik, tubuhnya sempurna, suaranya luar biasa, gaya rambutnya keren. Dan salah satu kelebihannya adalah kelebihan ukuran kepala. Ya, kepalanya agak sedikit sangat besar dari ukuran lazim kepala manusia lain. Dia juga merupakan siswa Dongbang HighSchool.
“JINSOOOOOO! KAMI MENCINTAIMU” dengan kompak fans dari Jinsoo meneriakkan namanya.
“Aku juga mencintai kalian” Jinsoo menundukkan tubuhnya 90 derajat. “Sampai disini penampilan dari saya terimakasih”
8 P.M
Gitar yang berukuran lumayan besar menemani Jinsoo untuk berjalan pulang. Wajahnya sangat bahagia. Dia merasa terharu memiliki fans yang sangat banyak. Baru kali ini dia mendapat cinta yang begitu besar dari fans. Selama ini yang dia tahu fans nya ada 4 yaitu umma, appa, adik tunggalnya beserta Dadang Komarudin yang biasa dipanggil ddangkoma. Yaitu sebuah kura-kura miliknya.
“Jinsoo...” Suara berat setengah berteriak memanggil namanya dari arah belakang. Perlahan ia membalikkan tubuhnya dan..
NGUUUIIIIIIING BRAK!
Benda lengket mengenai tubuhnya. Dia tahu benda apa ini. Ini adalah sesuatu yang berbau tidak sedap. Sering dia menemukan benda ini dikandang ddangkoma. Gitar ditangannya perlahan terlempar jauh.. sangat jauh.. dan Jinsoo terkapar lemas.
“Mama...” Jinsoo menutup matanya pasrah
***
“Hey! Raewon.. bagaimana pendapatmu tentang teror terbaru ini?” Hyora menyodorkan kertas koran yang ia dapat dari bungkus gorengan tadi siang, tanpa sadar ternyata bungkus berupa koran itu memuat berita terror siswa populer.
“hhh.. mollayo~ aku mulai bosan untuk menyelidiki kasus terror pada siswa populer ini” Raewon tetap memandang lurus kedepan. Dia melihat namja-namja bermain skateboard yang artinya papan catur(?)
“Ah kau ini.. kau kan siswa andalan seoul dalam penyelidikan kasus ini. Masa begitu saja kau jenuh?” Hyora menempeleng kepala Raewon.
“Aku bilang aku bosan bukan jenuh. Tapi aku akan tetap berusaha” Raewon melempar kaleng soda nya ke lintasan skateboard.
“Yasudah terserah padamu. Ah ya sudah malam, aku pulang ne? Annyeong!” Hyora menyambar tas ranselnya dan pulang meninggalkan Raewon yang sebatang kara.
Tbc~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar