Jumat, 13 Januari 2012

[FANFIC] My Boy Chapter 1


(eh ini judulnya masih sementara, gue udah ngarang cerita sepanjang ini tapi belom bikin judul. maaf yak hehe-_-v)

Cast : Jung Yoora, Kim Jaejoong, Lee Jonghyun, Jung Yonghwa, Park Hyunsoo, Han Youngmi, dll.
Genre : Romance
Ini FF kedua gue, dan yang pertama buat yang chaptered. Harap maklum kalo banyak kekurangan. Typo dimana-mana. Terutama judulnya, nanti kalo udah ketamu judul yang pas gue ganti deh yak. hehe. Terakhir, jangan bayangin Yoora itu gue. Selamat membaca~

Friday, 19th of December 20XX 2:30 PM
Aku sedang belajar di sekolah. Entah ini disebut belajar atau tidak. Kau tahu? Mataku sudah 5 watt! Kepalaku kutundukan ke meja. Aku masih sadar karena pikiranku sedang melayang-layang ke awan biru diatas sana (?).Sekarang sedang presentasi biologi,
“ZAMAN KAPUR!”, pekik Hyunsoo. Aku tersentak dari lamunanku dan berpaling melihat presentasi. Haaah, Hyunsoooo, kau membuatku kaget-_-
“Ptelodactyl, Ptelosaulus, blah blah.”, ucap Youngmi. Sumpah kasian banget Youngmi harus baca segitu banyak nama dinosaurus yang banyak ‘r’nya padahal dia cadel, ckckck sabar yah~ Aah, lebih baik aku melamun lagi. Aku jadi teringat kejadian tadi malam.
Flashback
“Yoora-ya, hari sabtu dan minggu kau tidak boleh kemana-mana ya.”, ucap ummaku.
“Waeyo, Umma?”, tanyaku heran.
“Umma mau menyuruhmu pergi ke suatu tempat. Ada sesuatu yang penting. Ini menyangkut masa depanmu.”, jawabnya sambil tersenyum penuh arti. Aku jadi curiga ckckck.
“Huh? Masa depanku? Umma mau mendaftarkanku kuliah? Masih lama, Umma.”
“Bukan kuliah, Yoora-ya. Lebih penting dari kuliahmu.”
“Ne, arraseo. Umma, aku tidur ya. Jaljayo~”, ucapku sambil mengecup kedua pipi ummaku.
TEEEEET TEEEET TEEEEEET
Aku pun bersiap menuju tempat les gitarku. Sesampainya aku disana, kelasnya belum dimulai. Aku pun menunggu diruang tunggu. Tak berapa lama, murid sebelumku pun keluar, namanya Baek Sooyeon.
“Yoora-ya, kau tahu? Ada guru gitar baru. Lee seongsaenim sudah berhenti. Aigoooo, gurunya tampan sekali!”, ujarnya bersemangat.
“Jeongmal? Waaaaah, aku jadi penasaran. Namanya siapa, Sooyeon-ah?”
“Lee Jonghyun. Ah, sudah ya, Yoora-ya. Aku harus pulang. Annyeong!”
“Annyeong~”, aku pun berjalan memasuki kelas. Terdengar suara seseorang yang bernyanyi diiringi alunan melodi yang indah. Aku memutuskan untuk mengintip terlebih dahulu. Sesosok pria terlihat oleh mataku. Ia mengenakan kaos merah dan celana jeans hitam. Ia sangat tampan! Aku sampai terpesona olehnya. 1 detik…2 detik…3detik…
“Excuse me, are you a student?”, sapanya mengagetkanku.
“N-ne, seongsaenim.”, jawabku gugup.
“Ah, ternyata kau bisa bahasa korea. Kukira kau orang asing. Mianhamnida.”
“Gwaenchanha, seongsaenim. Aku memang blasteran Amerika-Korea.”
“Baiklah, bisa kita mulai pelajarannya? Maaf, namamu siapa?”
“Jung Yoora imnida. Kalau nama seongsaenim siapa?”, tanyaku pura-pura tidak tahu.
“Lee Jonghyun imnida. Kau sekolah dimana?”
“Di Seoul High School kelas 10. Seongsaenim sendiri? Tampaknya seongsaenim masih muda.”
“Aku sudah kuliah di Seoul University. Harusnya aku masih kelas 11. Tapi aku ikut program akselerasi.”
“Waaaah, berarti seongsaenim pintar ya. Ehm, bolehkah aku memanggil seongsaenim ‘oppa’ saja? Kalau seongsaenim terlalu formal hehehe.”
“Hahaha baiklah. Sampai lagu apa yang kau pelajari?”
“The Song of Secret Garden.”
“Ooh, perlu aku contohkan?”
“Ne.”, Ia memainkannya dengan begitu indah. Aku tersentuh dibuatnya. Tanpa terasa air mataku mengalir.
“Gwaenchanha, Yoora-ssi?”, tanyanya sambil memberikan tisu padaku.
“Gwaenchanha, lagunya sedih sekali.”, jawabku sambil menyeka air mataku dengan tisu.
“Lagunya memang sedih. Kau mau memainkan lagu yang lain?”
“Ah, tidak usah, Jonghyun oppa. Kita belajar lagu ini saja.”
“Baiklah. Coba kau mainkan.”, aku mengangguk dan memainkan lagu itu.
“Jari telunjukmu salah, seharusnya di kotak 8.”, aku memindahkan jari telunjukku ke kotak 8.
“Jari kelingkingmu di kotak 12.”
“Disini?”, ia tiba-tiba maju dan memindahkan jari kelingkingku. Jantungku berdebar. Aku maluuuu. Mukaku pasti merah sekarang.
TEEEET TEEEET TEEEET
“Nah, sampai disini saja pelajarannya. Minggu depan kita lanjutkan lagi. Annyeong!”, ia bergegas pergi. Aku bahkan belum sempat memberi salam perpisahan padanya. Huh-_-
4:30 PM
“Aku pulang!”, teriakku sambil melepas sepatu.
“Yoora-yaaaa, cepat mandi! Ingat ya, besok kau tidak boleh kemana-mana.”, seru ummaku dari dapur.
“Arraseo.”
Saturday, 20th of December 20XX 7:00 PM
“Yoora-ya, kau pakai ini dan dandanlah yang cantik ya.”, ujar ummaku sambil memberikan sebuah kotak berisi dress dan sepatu hak tinggi. Aku mulai berdandan lalu memakai dress itu. Dress itu berwarna hitam, kerahnya berbentuk V dan lengannya sampai siku. Rambut sepunggungku kugerai dan kutambahkan bando bunga berwarna silver.
“Kau cantik sekali, Yoora-ya! Nah, sekarang kau datang ke gedung MSBC (ceritanya gedung stasiun TV yak) dan tunggu di lobbynya. Akan ada namja berambut hitam, tingginya 180 cm, kulitnya putih, memakai kemeja putih dan dasi ungu tua lalu dibalut dengan sweater biru, celananya warna krem dan memakai sepatu sandal warna putih. Dan…”
“Umma! Itu sudah lebih dari cukup penjelasannya. Lalu siapa namanya?”, potongku.
“Itu rahasia. Yang jelas kamu pasti kaget kekeke. Acaranya indoor kok. Jadi kamu ga perlu bawa mantel yang tebel banget. Ingat ya, jam 8 kamu harus udah disana!”, ucap ummaku sambil tertawa evil.
“Huh, umma jahat-_- Baiklah, aku pergi sekarang. Annyeong!”, pamitku sambil mengecup kadua pipi umma.
Setelah menempuh perjalanan selama kira-kira 1 jam, akhirnya aku sampai di gedung MSBC. Akupun menunggu di lobby sambil mencari namja itu. Hingga 2 jam aku mencari, aku belum juga menemukannya. Sampai akhirnya,
10:00 PM
“Annyeonghaseyo, apa kau Jung Yoora?”, aku pun mendongakkan kepalaku ke atas untuk melihat wajah orang itu. Namun, ia memakai kaca mata hitam, sehingga aku tak mengenalinya.
“Ne, nuguseyo?”, tanyaku. Aku seperti mengenalnya. Wajahnya terlihat familiar. Lalu ia membuka kacamata hitamnya.
“Kim Jaejoong imnida.”, aku tersentak tak percaya. DIA KIM JAEJOONG? MEMBER TVXQ?
“JEONGMAL? AAAAAAAAA!!! YUNHO OPPA MANA?”, aku berteriak sambil melompat-lompat kegirangan. Akhirnya aku bisa bertemu salah satu member boyband kesukaanku. Sayang, bukan Yunho oppa yang kutemui-_-
“Ssstt… diam! Yunho tidak bersamaku.”
“Yaaaaah… Kenapa bukan Yunho oppa yang kutemui?”, gumamku.
“Jadi kau tidak suka bertemu denganku? Siapa juga yang suka, huh.”, rupanya ia mendengar gumamanku.
“Bukan begituuu. Mianhamnida. Ummaku menyuruhku menemuimu. Ada apa sebenarnya?”
“Molla. Nah, kau sudah bertemu denganku kan? Sekarang kau pergi sana!”, dia mengusirku? Sungguh tidak sopan. Aku pun menengok kearah jendela, diluar salju masih turun, pasti dingin sekali.
“Apa yang kau tunggu? Pergilah!”, suruhnya padaku.
“Emm, mianhae, Jaejoong-ssi. Aku tidak bisa pulang sekarang. Diluar dingin sekali dan aku tidak membawa mobil.”
“Lalu?”, tanyanya ketus padaku. Summmpah ini orang ga punya belas kasih apa yak-_-
“Bolehkah aku ikut mobilmu?”
“Denganmu? Jangan harap.”, Summmpah nyebelin amaaaat ini orang-_-
“Mmm baiklah. Aku permisi.”, Aku berjalan gontai keluar gedung MSBC. Masa iya aku harus naik bis? Yang bener saja? Haaaah, aku telepon oppaku sajalah.
“Yoboseyo?”, sapanya di ujung telepon.
“Yong oppa, bisa jemput aku di gedung MSBC? Aku ga bisa pulang.”
“Ah, mianhae, Yoora-ya. Oppa sudah di bandara mau ke Jepang. Mianhae…”
“Yasudahlah. Oppa, hati-hati ya.”
“Ne, sudah ya, Yoora-ya. Annyeong!”
“Annyeong.”, Akhirnya aku memutuskan untuk berjalan ke halte bis. Benarkan, malam ini dingin sekali. Salju masih turun dan angin sangat kencang. Mungkin akan ada badai salju tengah malam (?). Aku melirik jam tanganku, sekarang jam 10:47 PM. Aku mempercepat langkahku menuju halte yang berada sekitar 5 m lagi. Tiba-tiba, sebuah mobil mewah berhenti didekatku. Aku menengok dan,
“Ya! Cepat masuk!”, perintahnya padaku dari jendela mobilnya.
“Hah? Untuk apa?”, ia pun kelihatan kesal. Ia keluar dari mobil.
“Umma menyuruhku mengantarmu pulang. Mau ikut ga?”
“ITU KIM JAEJOONG!!! DISANA!”, pekik seseorang. Beberapa detik kemudian banyak wartawan yang mengelilingi kami. Jaejoong oppa pun menarikku kedalam pelukannya. Wartawan itu menanyai siapa aku dan apa hubungan kami. Aku gemetar di dalam pelukkannya. Jaejoong oppa hanya diam sampai body guardnya datang dan membantu kami masuk ke mobil. Mobil pun mulai berjalan melewati kerumunan wartawan itu. Aku yang masih shock karena tiba-tiba banyak wartawan dan dipeluk Jaejoong oppa hanya diam, masih mencerna apa yang terjadi.
“Gwaenchanha? Waeyo?”, tanyanya sambil mengelus rambutku. Aku hanya mengangguk. Lalu aku tertidur dipelukkannya.
Jaejoong POV
11:58
Pertama kali aku bertemu dengan Yoora, aku berusaha memasang tampang sejutek mungkin. Aku tidak mau image cool-ku ini hilang, bagaimana pun aku juga seorang artis. Image itu penting! Awalnya aku tidak bermaksud berkata kasar, apalagi membiarkannya pulang sendirian. Aku ini namja yang punya etika. Tapi sudah terlanjur, yasudah hehe.
Aku memandanginya yang tertidur dipelukkanku. Wajahnya nyaris sempurna. Kulitnya putih, hidungnya mancung, matanya besar, bulu matanya lentik, bibirnya tipis, pipinya yang chubby, waaaah nyaris tanpa cela! Tapi aku heran dengan sikapnya tadi. Kenapa saat ditanya wartawan tadi ia gemetar seperti orang yang ketakutan? Aneh.
Beberapa menit kemudian, kami sampai dirumah Yoora. Aduh, bagaimana aku turun? Aku tidak bisa berdiri. Ditambah lagi aku tidak tega membangunkannya.
“Ban ahjussi, bisa minta tolong panggilkan umma-nya Yoora? Aku tidak bisa bangun.”
“Baik, tuan.”, ujar Ban ahjussi, supir pribadiku. Tak berapa lama, nyonya Jung menghampiriku.
“Ada apa ini? Ah, ya ampun! Yoora kenapa?”
“Dia ketiduran, ahjumma. Ahjumma, bisa tolong geser badannya Yoora?”, nyonya Jung pun mengangguk dan menggeser badan Yoora.
“Jaejoong-ah, bisa kau gendong Yoora ke kamarnya? Ahjumma tidak kuat menggendongnya. Maaf merepotkan.”
“Gwaenchanha, ahjumma.”, aku pun menggendong Yoora ke kamarnya yang berada di lantai atas. Setelah merebahkannya dikasur aku pun turun ke bawah untuk berpamitan.
“Ahjumma, mianhae aku membawa Yoora pulang terlalu larut. Aku permisi.”, aku membungkuk kepada nyonya Jung.
“Ne, kamsahamnida, Jaejoong-ah. Hati-hati!”, aku mengulas sedikit senyum lalu berlalu meninggalkan rumah Yoora.
Sunday, 21th of December 20XX 6:00 AM
Aku sedang membaca majalah di sudut ruangan gedung itu. Benarkan, berita itu sudah masuk majalah. Terpampang dengan jelas ‘YOUNGWONG JAEJOONG BERTEMU SEORANG WANITA PADA MALAM HARI’. Lah memang kenapa kalau aku bertemu seorang wanita pada malam hari?-_- Isi beritanya seperti ini,
Sabtu malam, sekitar pukul 11, Youngwong Jaejoong terlihat berada didepan gedung MSBC setelah menghadiri suatu acara. Jaejoong terlihat sedang berbicara kepada seorang gadis yang belum diketahui namanya. Saat ditanya oleh wartawan, member TVXQ ini langsung memeluk gadis itu dan wartawan tidak mendapat fotonya. Siapakah gadis itu? Apakah dia pacar Youngwong Jaejoong?
Tadi saat aku sarapan, member yang lain bartanya soal masalah itu. Aku bilang dia bukan siapa-siapa. Yunho hanya mengingatkan kalau kita harus berhati-hati.
Hari ini hari minggu dan aku tetap ada schedule dengan TVXQ. Padahal aku ingin berdiam dirumah saja hari ini. Menghindari kejaran wartawan yang menanyakan Yoora. Haaaah, susah ya jadi artis-_- Schedule-ku baru selesai jam 8 malam. Memang minggu ini minggu yang padat karena pada hari Jumat nanti kami anniversary yang ke-XX dan kami memutuskan mengadakan Fan Party untuk merayakannya. Fan Party ini diselenggarakan di sebuah gedung yang cukup besar. Fan Party ini hanya dihadiri 1000 fans dan akan ditayangkan secara langsung. Haaaaah ribet banget-_- Sekarang aku ada di gedung itu dan sedang melihat tata panggung. Tiba-tiba aku melihat seseorang,
“Umma! Umma!”, seruku kepada ummaku. Umma lalu menghampiriku ke atas panggung.
“Joongie! Kamu sibuk ga?”, tanyanya setelah memelukku.
“Mmm, ga sibuk kok. Memang ada apa, umma?”
“Umma mau meminta sesuatu padamu.”, umma lalu berbisik padaku.
“MWOOOOOO???”
“Ssssstttt… Bukankah kamu sudah bilang waktu itu kalau kamu setuju? Tidak ada penolakkan, Joongie-ya.”
“Tapi kenapa harus begitu? Aaah, itu memalukan, umma. Lagi pula aku khawatir dengannya.”
“Tenang saja. Dia pasti aman. Mau ya? Mau kaaan?”
“ Ya, baiklah. Umma sudah bilang manager soal ini? Memberku?”
“Sudah semua kecuali membermu. Umma sengaja mau bikin kejutan kekeke.”
“Kalau mereka marah itu salah umma ya.”
“Arraseo. Umma pulang Joongie-ya. Sampai ketemu dirumah!”, ucapnya sambil memelukku. Aku hanya tersenyum membalasnya karena aku sedang berpikir. Aku khawatir. Aku tidak bisa menjaganya. Aku bahkan tidak bisa jamin ia selamat. Bagaimana ini?
Thursday, 25th of December 20XX 3:00 PM
Yoora POV
“Aku pulang.”, hari ini aku sedikit badmood karena besok ada TVXQ Fan Party tapi aku tidak bisa menonton mereka. Tiketnya habis satu jam setelah loket pembelian tiket dibuka. Walaupun disiarkan di TV, tapi tetap saja aku mau menonton. Aku mau liat Yunho oppa!
“Yoora-ya, tebak ini apa?”, tanya ummaku sambil mengacungkan 4 lembar kertas persegi panjang kecil berwarna merah padaku.
“Itu kertas, Umma.”, jawabku malas. Udah tau itu kertas pake nanya-_-
“Ini bukan kertas biasa. Coba lihat apa ini.”, ujarnya sambil menyerahkannya padaku. TVXQ Fan Party, 26 Desember 20XX. 1 detik…2 detik…3 detik…
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!! DEMI APAAAAAA??? VVIP??? UMMA GOMAWOYOOOOOOO!!!!”, pekikku sambil memeluk ummaku.
“Ne, ne, cheonmaneyo~”
“Tapi umma dapet dari mana tiket ini? Kan udah abis.”
“Dapet dari nyonya Kim. Kau kan tahu nyonya Kim itu sahabat umma waktu SMA. Umma baru bertemu dia beberapa bulan yang lalu.”
“Hoooh.”, jawabku pendek. Tak berminat mendengarkan masa lalu ummaku.
“Oh iya, Yoora-ya. Menurutku Jaejoong-ah itu gimana? Kamu suka kan?”, tanya ummaku penuh harap. Aku hanya memandangnya dengan tatapan Dia-itu-salah-satu-member-boyband-kesukaanku-masa-iya-aku-ga-suka-___-
“Hoooh, umma mengerti.”, untung umma mengerti.
“Besok kita datang sekeluarga ya. Sana tanya Yonghwa, dia mau ikut ga?”
“Ne. Aku ke kamar, Umma.”, ucapku sambil melenggang pergi. Aku berjalan menuju kamar Yonghwa oppa yang ada di seberang kamarku.
“Yong oppa~ Besok kau mau ikut ga ke TVXQ Fan Party? Umma bilang kita mau pergi sekeluarga.”, aku pun tiduran dikasurnya disamping dia yang sedang memainkan gitar di atas kasur.
“TVXQ Fan Party? Bolehlah. Aku ikut.”
“Baiklah, nanti aku bilang sama umma. Yasudah ya oppa, aku mau ke kamar.”
“Hei! Jangan keluar dulu! Oppa mau nanya.”, belum sempat aku bangun, oppa sudah melarangku keluar.
“Nanya apa?”
“Kata umma, minggu lalu kamu ketemuan sama Jaejoong-ssi? Katanya pulang malem ya? Ngapain aja kamu?”, tanyanya. Seringaian menyebalkan muncul dari wajahnya.
“Oppa, pinjem gitar.”, ucapku sambil mengambil gitar dari pangkuannya. Aku memainkan lagu apa saja, untuk mengalihkan perhatian.
“Yoora-ya, ayo jawab pertanyaanku! Kenapa ga mau jawab? Atau jangan-jangan kamu nyembunyiin sesuatu ya?”, tanyanya curiga. Kenapa oppa harus bertanya sih? Aku maluuuuu XD
“A-aku ga ngapa-ngapain kok. Cuma dianterin pulang aja.”
“Halah bohooong. Kamu tuh ga bisa bohong sama oppa.”, ejeknya sambil mengacak-acak rambutku.
“Baiklah, aku kalah, Jung Yonghwa-ssi.”
“Nah, sekarang ceritakan semuanya!”, aku pun menceritakan semuanya dari awal sampai akhir.
“Hati-hati, Yoora-ya. Kau tahu kan Cassie itu gimana? Oppa takut kamu kenapa-napa.”, aku mengerti maksudnya.
“Aku bukan pacarnya kok. Aku bukan siapa-siapanya.”
“Hmm… Sudah sana mandi.”
“Ne.” , kataku sambil pergi ke kamarku. Aaaah aku tidak sabar besok!
Friday, 26th December 20XX 5:45 PM
“Umma, Appa, Oppa, ayo berangkaaat!”, teriakku. Kau tahu? HARI INI TVXQ FAN PARTY!! Aku sudah semangat ’45. Bahkan tadi malam aku tidak bisa tidur! Akhirnya, aku sekeluarga sampai di gedung itu.
“Yoora-ya, tiketnya di kamu kan?”, tanya umma padaku.
“Lah? Kok di aku? Kan di umma tadi.”
“Kan tadi udah umma kasih ke kamu waktu umma mau ngambil sepatu.”
“Hah? Iya apa? Huaaaaaa tiketnya hilang umma! Gimana dong?”, aku pun menangis karena tiketnya hilang. Aku ingin sekali menonton TVXQ Fan Party. Bagaimana ini?
“Yasudahlah kita pulang saja.”, kata appa sambil menggandeng tangan umma keluar. Yonghwa oppa pun merangkulku sambil mencoba menenangkanku. Aku tidak mau pulang. Akhirnya kami menonton mereka dari layar besar yang disediakan di lobby gedung itu.
7:00 PM
Jaejoong POV
Aku bersiap untuk naik ke atas panggung. Memberku juga sudah siap. Setelah berdoa, kami pun naik ke atas panggung dan perform. Lagu pertama, Hug. Aku melirik sekilas ke arah sana. Tidak ada?

TBC

Gimana? Penasaran ga? Kalo ga menarik bilang aja, nanti chapter depan langsung gue tamatin. Kalo penasaran ya gue lanjut kekekeke. Eh iya, gue ga jadi pake L soalnya nanti gue diamuk aul-_- jadi gue pake Jonghyun aja gapapa ya~ Rai maaf ya pinjem bias lo hehe-_-v
Sekian. Annyeong!
-Jung Yoora-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar