(eh ini judulnya masih sementara, gue udah ngarang cerita sepanjang ini tapi belom bikin judul. maaf yak hehe-_-v)
Cast : Jung Yoora,
Kim Jaejoong, Lee Jonghyun, Jung Yonghwa, Park Hyunsoo, Han Youngmi, dll.
Genre :
Romance
Ini FF kedua gue, dan yang pertama buat yang chaptered. Harap maklum kalo banyak kekurangan. Typo dimana-mana. Terutama judulnya, nanti kalo udah ketamu judul yang pas gue ganti deh yak. hehe. Terakhir, jangan bayangin Yoora itu gue. Selamat membaca~
Friday, 19th
of December 20XX 2:30 PM
Aku sedang
belajar di sekolah. Entah ini disebut belajar atau tidak. Kau tahu? Mataku
sudah 5 watt! Kepalaku kutundukan ke meja. Aku masih sadar karena pikiranku
sedang melayang-layang ke awan biru diatas sana (?).Sekarang sedang presentasi
biologi,
“ZAMAN KAPUR!”,
pekik Hyunsoo. Aku tersentak dari lamunanku dan berpaling melihat presentasi.
Haaah, Hyunsoooo, kau membuatku kaget-_-
“Ptelodactyl,
Ptelosaulus, blah blah.”, ucap Youngmi. Sumpah kasian banget Youngmi harus baca
segitu banyak nama dinosaurus yang banyak ‘r’nya padahal dia cadel, ckckck
sabar yah~ Aah, lebih baik aku melamun lagi. Aku jadi teringat kejadian tadi
malam.
Flashback
“Yoora-ya, hari sabtu dan minggu kau tidak boleh kemana-mana
ya.”, ucap ummaku.
“Waeyo, Umma?”, tanyaku heran.
“Umma mau menyuruhmu pergi ke suatu tempat. Ada
sesuatu yang penting. Ini menyangkut masa depanmu.”, jawabnya sambil tersenyum
penuh arti. Aku jadi curiga ckckck.
“Huh? Masa depanku? Umma mau mendaftarkanku kuliah?
Masih lama, Umma.”
“Bukan kuliah, Yoora-ya. Lebih penting dari kuliahmu.”
“Ne, arraseo. Umma, aku tidur ya. Jaljayo~”, ucapku
sambil mengecup kedua pipi ummaku.
TEEEEET TEEEET
TEEEEEET
Aku pun bersiap
menuju tempat les gitarku. Sesampainya aku disana, kelasnya belum dimulai. Aku pun
menunggu diruang tunggu. Tak berapa lama, murid sebelumku pun keluar, namanya
Baek Sooyeon.
“Yoora-ya, kau
tahu? Ada guru gitar baru. Lee seongsaenim sudah berhenti. Aigoooo, gurunya
tampan sekali!”, ujarnya bersemangat.
“Jeongmal?
Waaaaah, aku jadi penasaran. Namanya siapa, Sooyeon-ah?”
“Lee Jonghyun.
Ah, sudah ya, Yoora-ya. Aku harus pulang. Annyeong!”
“Annyeong~”, aku
pun berjalan memasuki kelas. Terdengar suara seseorang yang bernyanyi diiringi
alunan melodi yang indah. Aku memutuskan untuk mengintip terlebih dahulu. Sesosok
pria terlihat oleh mataku. Ia mengenakan kaos merah dan celana jeans hitam. Ia
sangat tampan! Aku sampai terpesona olehnya. 1 detik…2 detik…3detik…
“Excuse me, are
you a student?”, sapanya mengagetkanku.
“N-ne, seongsaenim.”,
jawabku gugup.
“Ah, ternyata
kau bisa bahasa korea. Kukira kau orang asing. Mianhamnida.”
“Gwaenchanha,
seongsaenim. Aku memang blasteran Amerika-Korea.”
“Baiklah, bisa
kita mulai pelajarannya? Maaf, namamu siapa?”
“Jung Yoora
imnida. Kalau nama seongsaenim siapa?”, tanyaku pura-pura tidak tahu.
“Lee Jonghyun imnida.
Kau sekolah dimana?”
“Di Seoul High
School kelas 10. Seongsaenim sendiri? Tampaknya seongsaenim masih muda.”
“Aku sudah
kuliah di Seoul University. Harusnya aku masih kelas 11. Tapi aku ikut program
akselerasi.”
“Waaaah, berarti
seongsaenim pintar ya. Ehm, bolehkah aku memanggil seongsaenim ‘oppa’ saja?
Kalau seongsaenim terlalu formal hehehe.”
“Hahaha baiklah.
Sampai lagu apa yang kau pelajari?”
“The Song of
Secret Garden.”
“Ooh, perlu aku
contohkan?”
“Ne.”, Ia
memainkannya dengan begitu indah. Aku tersentuh dibuatnya. Tanpa terasa air
mataku mengalir.
“Gwaenchanha,
Yoora-ssi?”, tanyanya sambil memberikan tisu padaku.
“Gwaenchanha,
lagunya sedih sekali.”, jawabku sambil menyeka air mataku dengan tisu.
“Lagunya memang
sedih. Kau mau memainkan lagu yang lain?”
“Ah, tidak usah,
Jonghyun oppa. Kita belajar lagu ini saja.”
“Baiklah. Coba
kau mainkan.”, aku mengangguk dan memainkan lagu itu.
“Jari telunjukmu
salah, seharusnya di kotak 8.”, aku memindahkan jari telunjukku ke kotak 8.
“Jari
kelingkingmu di kotak 12.”
“Disini?”, ia
tiba-tiba maju dan memindahkan jari kelingkingku. Jantungku berdebar. Aku maluuuu.
Mukaku pasti merah sekarang.
TEEEET TEEEET TEEEET
“Nah, sampai
disini saja pelajarannya. Minggu depan kita lanjutkan lagi. Annyeong!”, ia
bergegas pergi. Aku bahkan belum sempat memberi salam perpisahan padanya.
Huh-_-
4:30 PM
“Aku pulang!”,
teriakku sambil melepas sepatu.
“Yoora-yaaaa,
cepat mandi! Ingat ya, besok kau tidak boleh kemana-mana.”, seru ummaku dari
dapur.
“Arraseo.”
Saturday, 20th
of December 20XX 7:00 PM
“Yoora-ya, kau
pakai ini dan dandanlah yang cantik ya.”, ujar ummaku sambil memberikan sebuah
kotak berisi dress dan sepatu hak tinggi. Aku mulai berdandan lalu memakai
dress itu. Dress itu berwarna hitam, kerahnya berbentuk V dan lengannya sampai
siku. Rambut sepunggungku kugerai dan kutambahkan bando bunga berwarna silver.
“Kau cantik
sekali, Yoora-ya! Nah, sekarang kau datang ke gedung MSBC (ceritanya gedung
stasiun TV yak) dan tunggu di lobbynya. Akan ada namja berambut hitam,
tingginya 180 cm, kulitnya putih, memakai kemeja putih dan dasi ungu tua lalu
dibalut dengan sweater biru, celananya warna krem dan memakai sepatu sandal
warna putih. Dan…”
“Umma! Itu sudah
lebih dari cukup penjelasannya. Lalu siapa namanya?”, potongku.
“Itu rahasia.
Yang jelas kamu pasti kaget kekeke. Acaranya indoor kok. Jadi kamu ga perlu
bawa mantel yang tebel banget. Ingat ya, jam 8 kamu harus udah disana!”, ucap
ummaku sambil tertawa evil.
“Huh, umma
jahat-_- Baiklah, aku pergi sekarang. Annyeong!”, pamitku sambil mengecup kadua
pipi umma.
Setelah menempuh
perjalanan selama kira-kira 1 jam, akhirnya aku sampai di gedung MSBC. Akupun
menunggu di lobby sambil mencari namja itu. Hingga 2 jam aku mencari, aku belum
juga menemukannya. Sampai akhirnya,
10:00 PM
“Annyeonghaseyo,
apa kau Jung Yoora?”, aku pun mendongakkan kepalaku ke atas untuk melihat wajah
orang itu. Namun, ia memakai kaca mata hitam, sehingga aku tak mengenalinya.
“Ne, nuguseyo?”,
tanyaku. Aku seperti mengenalnya. Wajahnya terlihat familiar. Lalu ia membuka
kacamata hitamnya.
“Kim Jaejoong
imnida.”, aku tersentak tak percaya. DIA KIM JAEJOONG? MEMBER TVXQ?
“JEONGMAL?
AAAAAAAAA!!! YUNHO OPPA MANA?”, aku berteriak sambil melompat-lompat
kegirangan. Akhirnya aku bisa bertemu salah satu member boyband kesukaanku.
Sayang, bukan Yunho oppa yang kutemui-_-
“Ssstt… diam!
Yunho tidak bersamaku.”
“Yaaaaah… Kenapa
bukan Yunho oppa yang kutemui?”, gumamku.
“Jadi kau tidak
suka bertemu denganku? Siapa juga yang suka, huh.”, rupanya ia mendengar
gumamanku.
“Bukan begituuu.
Mianhamnida. Ummaku menyuruhku menemuimu. Ada apa sebenarnya?”
“Molla. Nah, kau
sudah bertemu denganku kan? Sekarang kau pergi sana!”, dia mengusirku? Sungguh
tidak sopan. Aku pun menengok kearah jendela, diluar salju masih turun, pasti
dingin sekali.
“Apa yang kau
tunggu? Pergilah!”, suruhnya padaku.
“Emm, mianhae,
Jaejoong-ssi. Aku tidak bisa pulang sekarang. Diluar dingin sekali dan aku
tidak membawa mobil.”
“Lalu?”,
tanyanya ketus padaku. Summmpah ini orang ga punya belas kasih apa yak-_-
“Bolehkah aku
ikut mobilmu?”
“Denganmu? Jangan
harap.”, Summmpah nyebelin amaaaat ini orang-_-
“Mmm baiklah.
Aku permisi.”, Aku berjalan gontai keluar gedung MSBC. Masa iya aku harus naik
bis? Yang bener saja? Haaaah, aku telepon oppaku sajalah.
“Yoboseyo?”,
sapanya di ujung telepon.
“Yong oppa, bisa
jemput aku di gedung MSBC? Aku ga bisa pulang.”
“Ah, mianhae,
Yoora-ya. Oppa sudah di bandara mau ke Jepang. Mianhae…”
“Yasudahlah.
Oppa, hati-hati ya.”
“Ne, sudah ya,
Yoora-ya. Annyeong!”
“Annyeong.”,
Akhirnya aku memutuskan untuk berjalan ke halte bis. Benarkan, malam ini dingin
sekali. Salju masih turun dan angin sangat kencang. Mungkin akan ada badai
salju tengah malam (?). Aku melirik jam tanganku, sekarang jam 10:47 PM. Aku
mempercepat langkahku menuju halte yang berada sekitar 5 m lagi. Tiba-tiba,
sebuah mobil mewah berhenti didekatku. Aku menengok dan,
“Ya! Cepat masuk!”,
perintahnya padaku dari jendela mobilnya.
“Hah? Untuk
apa?”, ia pun kelihatan kesal. Ia keluar dari mobil.
“Umma menyuruhku
mengantarmu pulang. Mau ikut ga?”
“ITU KIM
JAEJOONG!!! DISANA!”, pekik seseorang. Beberapa detik kemudian banyak wartawan
yang mengelilingi kami. Jaejoong oppa pun menarikku kedalam pelukannya. Wartawan
itu menanyai siapa aku dan apa hubungan kami. Aku gemetar di dalam pelukkannya.
Jaejoong oppa hanya diam sampai body guardnya datang dan membantu kami masuk ke
mobil. Mobil pun mulai berjalan melewati kerumunan wartawan itu. Aku yang masih
shock karena tiba-tiba banyak wartawan dan dipeluk Jaejoong oppa hanya diam,
masih mencerna apa yang terjadi.
“Gwaenchanha?
Waeyo?”, tanyanya sambil mengelus rambutku. Aku hanya mengangguk. Lalu aku
tertidur dipelukkannya.
Jaejoong POV
11:58
Pertama kali aku
bertemu dengan Yoora, aku berusaha memasang tampang sejutek mungkin. Aku tidak
mau image cool-ku ini hilang, bagaimana pun aku juga seorang artis. Image itu
penting! Awalnya aku tidak bermaksud berkata kasar, apalagi membiarkannya
pulang sendirian. Aku ini namja yang punya etika. Tapi sudah terlanjur, yasudah
hehe.
Aku
memandanginya yang tertidur dipelukkanku. Wajahnya nyaris sempurna. Kulitnya
putih, hidungnya mancung, matanya besar, bulu matanya lentik, bibirnya tipis,
pipinya yang chubby, waaaah nyaris tanpa cela! Tapi aku heran dengan sikapnya
tadi. Kenapa saat ditanya wartawan tadi ia gemetar seperti orang yang ketakutan?
Aneh.
Beberapa menit
kemudian, kami sampai dirumah Yoora. Aduh, bagaimana aku turun? Aku tidak bisa
berdiri. Ditambah lagi aku tidak tega membangunkannya.
“Ban ahjussi,
bisa minta tolong panggilkan umma-nya Yoora? Aku tidak bisa bangun.”
“Baik, tuan.”,
ujar Ban ahjussi, supir pribadiku. Tak berapa lama, nyonya Jung menghampiriku.
“Ada apa ini?
Ah, ya ampun! Yoora kenapa?”
“Dia ketiduran,
ahjumma. Ahjumma, bisa tolong geser badannya Yoora?”, nyonya Jung pun
mengangguk dan menggeser badan Yoora.
“Jaejoong-ah,
bisa kau gendong Yoora ke kamarnya? Ahjumma tidak kuat menggendongnya. Maaf
merepotkan.”
“Gwaenchanha,
ahjumma.”, aku pun menggendong Yoora ke kamarnya yang berada di lantai atas.
Setelah merebahkannya dikasur aku pun turun ke bawah untuk berpamitan.
“Ahjumma,
mianhae aku membawa Yoora pulang terlalu larut. Aku permisi.”, aku membungkuk
kepada nyonya Jung.
“Ne,
kamsahamnida, Jaejoong-ah. Hati-hati!”, aku mengulas sedikit senyum lalu
berlalu meninggalkan rumah Yoora.
Sunday, 21th
of December 20XX 6:00 AM
Aku sedang
membaca majalah di sudut ruangan gedung itu. Benarkan, berita itu sudah masuk
majalah. Terpampang dengan jelas ‘YOUNGWONG JAEJOONG BERTEMU SEORANG WANITA
PADA MALAM HARI’. Lah memang kenapa kalau aku bertemu seorang wanita pada malam
hari?-_- Isi beritanya seperti ini,
Sabtu malam, sekitar pukul 11, Youngwong Jaejoong
terlihat berada didepan gedung MSBC setelah menghadiri suatu acara. Jaejoong
terlihat sedang berbicara kepada seorang gadis yang belum diketahui namanya.
Saat ditanya oleh wartawan, member TVXQ ini langsung memeluk gadis itu dan
wartawan tidak mendapat fotonya. Siapakah gadis itu? Apakah dia pacar Youngwong
Jaejoong?
Tadi saat aku
sarapan, member yang lain bartanya soal masalah itu. Aku bilang dia bukan
siapa-siapa. Yunho hanya mengingatkan kalau kita harus berhati-hati.
Hari ini hari
minggu dan aku tetap ada schedule dengan TVXQ. Padahal aku ingin berdiam
dirumah saja hari ini. Menghindari kejaran wartawan yang menanyakan Yoora. Haaaah,
susah ya jadi artis-_- Schedule-ku baru selesai jam 8 malam. Memang minggu ini
minggu yang padat karena pada hari Jumat nanti kami anniversary yang ke-XX dan
kami memutuskan mengadakan Fan Party untuk merayakannya. Fan Party ini
diselenggarakan di sebuah gedung yang cukup besar. Fan Party ini hanya dihadiri
1000 fans dan akan ditayangkan secara langsung. Haaaaah ribet banget-_-
Sekarang aku ada di gedung itu dan sedang melihat tata panggung. Tiba-tiba aku
melihat seseorang,
“Umma! Umma!”,
seruku kepada ummaku. Umma lalu menghampiriku ke atas panggung.
“Joongie! Kamu
sibuk ga?”, tanyanya setelah memelukku.
“Mmm, ga sibuk
kok. Memang ada apa, umma?”
“Umma mau
meminta sesuatu padamu.”, umma lalu berbisik padaku.
“MWOOOOOO???”
“Ssssstttt…
Bukankah kamu sudah bilang waktu itu kalau kamu setuju? Tidak ada penolakkan,
Joongie-ya.”
“Tapi kenapa
harus begitu? Aaah, itu memalukan, umma. Lagi pula aku khawatir dengannya.”
“Tenang saja.
Dia pasti aman. Mau ya? Mau kaaan?”
“ Ya, baiklah.
Umma sudah bilang manager soal ini? Memberku?”
“Sudah semua
kecuali membermu. Umma sengaja mau bikin kejutan kekeke.”
“Kalau mereka
marah itu salah umma ya.”
“Arraseo. Umma
pulang Joongie-ya. Sampai ketemu dirumah!”, ucapnya sambil memelukku. Aku hanya
tersenyum membalasnya karena aku sedang berpikir. Aku khawatir. Aku tidak bisa
menjaganya. Aku bahkan tidak bisa jamin ia selamat. Bagaimana ini?
Thursday, 25th
of December 20XX 3:00 PM
Yoora POV
“Aku pulang.”,
hari ini aku sedikit badmood karena besok ada TVXQ Fan Party tapi aku tidak
bisa menonton mereka. Tiketnya habis satu jam setelah loket pembelian tiket
dibuka. Walaupun disiarkan di TV, tapi tetap saja aku mau menonton. Aku mau
liat Yunho oppa!
“Yoora-ya, tebak
ini apa?”, tanya ummaku sambil mengacungkan 4 lembar kertas persegi panjang
kecil berwarna merah padaku.
“Itu kertas,
Umma.”, jawabku malas. Udah tau itu kertas pake nanya-_-
“Ini bukan
kertas biasa. Coba lihat apa ini.”, ujarnya sambil menyerahkannya padaku. TVXQ
Fan Party, 26 Desember 20XX. 1 detik…2 detik…3 detik…
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!
DEMI APAAAAAA??? VVIP??? UMMA GOMAWOYOOOOOOO!!!!”, pekikku sambil memeluk
ummaku.
“Ne, ne, cheonmaneyo~”
“Tapi umma dapet
dari mana tiket ini? Kan udah abis.”
“Dapet dari
nyonya Kim. Kau kan tahu nyonya Kim itu sahabat umma waktu SMA. Umma baru
bertemu dia beberapa bulan yang lalu.”
“Hoooh.”,
jawabku pendek. Tak berminat mendengarkan masa lalu ummaku.
“Oh iya,
Yoora-ya. Menurutku Jaejoong-ah itu gimana? Kamu suka kan?”, tanya ummaku penuh
harap. Aku hanya memandangnya dengan tatapan
Dia-itu-salah-satu-member-boyband-kesukaanku-masa-iya-aku-ga-suka-___-
“Hoooh, umma
mengerti.”, untung umma mengerti.
“Besok kita
datang sekeluarga ya. Sana tanya Yonghwa, dia mau ikut ga?”
“Ne. Aku ke
kamar, Umma.”, ucapku sambil melenggang pergi. Aku berjalan menuju kamar
Yonghwa oppa yang ada di seberang kamarku.
“Yong oppa~
Besok kau mau ikut ga ke TVXQ Fan Party? Umma bilang kita mau pergi
sekeluarga.”, aku pun tiduran dikasurnya disamping dia yang sedang memainkan
gitar di atas kasur.
“TVXQ Fan Party?
Bolehlah. Aku ikut.”
“Baiklah, nanti
aku bilang sama umma. Yasudah ya oppa, aku mau ke kamar.”
“Hei! Jangan
keluar dulu! Oppa mau nanya.”, belum sempat aku bangun, oppa sudah melarangku
keluar.
“Nanya apa?”
“Kata umma,
minggu lalu kamu ketemuan sama Jaejoong-ssi? Katanya pulang malem ya? Ngapain
aja kamu?”, tanyanya. Seringaian menyebalkan muncul dari wajahnya.
“Oppa, pinjem
gitar.”, ucapku sambil mengambil gitar dari pangkuannya. Aku memainkan lagu apa
saja, untuk mengalihkan perhatian.
“Yoora-ya, ayo
jawab pertanyaanku! Kenapa ga mau jawab? Atau jangan-jangan kamu nyembunyiin
sesuatu ya?”, tanyanya curiga. Kenapa oppa harus bertanya sih? Aku maluuuuu XD
“A-aku ga
ngapa-ngapain kok. Cuma dianterin pulang aja.”
“Halah bohooong.
Kamu tuh ga bisa bohong sama oppa.”, ejeknya sambil mengacak-acak rambutku.
“Baiklah, aku
kalah, Jung Yonghwa-ssi.”
“Nah, sekarang
ceritakan semuanya!”, aku pun menceritakan semuanya dari awal sampai akhir.
“Hati-hati,
Yoora-ya. Kau tahu kan Cassie itu gimana? Oppa takut kamu kenapa-napa.”, aku
mengerti maksudnya.
“Aku bukan
pacarnya kok. Aku bukan siapa-siapanya.”
“Hmm… Sudah sana
mandi.”
“Ne.” , kataku
sambil pergi ke kamarku. Aaaah aku tidak sabar besok!
Friday, 26th
December 20XX 5:45 PM
“Umma, Appa,
Oppa, ayo berangkaaat!”, teriakku. Kau tahu? HARI INI TVXQ FAN PARTY!! Aku
sudah semangat ’45. Bahkan tadi malam aku tidak bisa tidur! Akhirnya, aku
sekeluarga sampai di gedung itu.
“Yoora-ya,
tiketnya di kamu kan?”, tanya umma padaku.
“Lah? Kok di
aku? Kan di umma tadi.”
“Kan tadi udah
umma kasih ke kamu waktu umma mau ngambil sepatu.”
“Hah? Iya apa?
Huaaaaaa tiketnya hilang umma! Gimana dong?”, aku pun menangis karena tiketnya
hilang. Aku ingin sekali menonton TVXQ Fan Party. Bagaimana ini?
“Yasudahlah kita
pulang saja.”, kata appa sambil menggandeng tangan umma keluar. Yonghwa oppa
pun merangkulku sambil mencoba menenangkanku. Aku tidak mau pulang. Akhirnya
kami menonton mereka dari layar besar yang disediakan di lobby gedung itu.
7:00 PM
Jaejoong POV
Aku bersiap untuk
naik ke atas panggung. Memberku juga sudah siap. Setelah berdoa, kami pun naik
ke atas panggung dan perform. Lagu pertama, Hug. Aku melirik sekilas ke arah
sana. Tidak ada?
TBC
Gimana? Penasaran ga? Kalo ga menarik bilang aja, nanti chapter depan langsung gue tamatin. Kalo penasaran ya gue lanjut kekekeke. Eh iya, gue ga jadi pake L soalnya nanti gue diamuk aul-_- jadi gue pake Jonghyun aja gapapa ya~ Rai maaf ya pinjem bias lo hehe-_-v
Sekian. Annyeong!
-Jung Yoora-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar