Jumat, 13 Januari 2012

No Pain No Gain Chap.1


Cast: TVXQ members, Jung Raewon, Park Hyunsoo, Kim Hyora, Jung Yoora, Hwang Raekyo etc.
Genre: Random.
 Note: Ini FF tanpa editing sama sekali ya karena Yollaul udah maksa aku ngepost yang ada pas aku gatau harus nulis apa lagi-_-. Dan yang ada cuma ini. Ini dijamin gak jelas.
***
“Kalian hebat hari ini!” Yunho memeluk keempat membernya secara bersamaan.
“Kau juga hebat hyuung” Junsu balas memeluk Yunho.
“Hyung-appa! Karena kita hebat ayo kita makann!” Changmin menarik kaos putih yang dipakai Yunho.
“Ya! Kau tidak nyambung!” Junsu menarik Changmin untuk menjauh dari Yunho.
“Biar saja.. aku kan masih dalam masa pertumbuhan” Changmin mencengkeram tangan Junsu.
“Sudah jangan bertengkar..” Jaejoong menarik tangan Changmin dan memberinya sekotak makanan yang disambut dengan senang hati oleh Changmin.
TOK!TOK!
“Permisi..” Kim Youngmin masuk kedalam ruangan yang ditempati member TVXQ untuk beristirahat selesai konser diikuti 5 yeoja SMA.
“Hem.. Saya kesini mengantarkan asisten pribadi kalian masing-masing yang baru” Youngmin memberi isyarat kepada 5 yeoja untuk mendekat. Satu diantaranya yang paling tinggi sudah meneteskan air mata bahagia. Satu yang paling manly tampak tersenyum tidak santai. Satu yang paling kurus yang kalau dilihat-lihat mirip Ryewook Super Junior melebar-lebarkan matanya (?) dan mengigit bibir bawahnya gugup. Satu yang matanya paling kecil atau sipit membuka mulutnya tanpa bersuara. Dan satu yang paling tengil memejamkan matanya menahan teriakkan yang akan keluar dari mulutnya. Ini pertama kalinya mereka bertemu 5 member TVXQ dengan jarak sedekat ini.
“Yang ini Jung Yoora. Akan menjadi asisten Jaejoong” Youngmin menunjuk yeoja paling tinggi dengan mata sembab.
“Yang ini Park Hyunsoo. Akan menjadi asisten Yunho” Youngmin menunjuk yeoja manly.
“Yang ini Kim Hyora. Akan menjadi asisten Yoochun”
“WOW MIRIP RYEWOOK!” Changmin berteriak lumayan keras saat yeoja paling kurus ditunjuk oleh Youngmin.
PLAK!
Jaejoong memukul kepala Changmin pelan karena menurutnya Changmin tidak sopan memotong pembicaraan orang lain.
“Yang ini Hwang Raekyo. Akan menjadi asisten Junsu” Youngmin menunjuk yoeja paling sipit.
“Dan yang terakhir Jung Raewon. Akan menjadi asisten Changmin” Youngmin menunjuk yeoja yang wajah nya kurang bersemangat.
“Changmin kau harus ingat Raewon itu asistenmu bukan baby sitter” Jaejoong mengelus rambut tebal Changmin yang sedang asik mengunyah ayam goreng.
“Hn...” Changmin yang terlalu sibuk hanya menjawab seadanya.
“Sekarang kalian bisa berkenalan dulu satu sama lain setelah itu istirahatlah. Saya permisi” Youngmin membungkukkan badannya dan keluar.
“Jung Yunho..” Yunho mengulurkan tangannya kepada Yeoja yang ditunjuk Youngmin akan menjadi asisten pribadinya.
“Park Hyunsoo....” Hyunsoo melongo dan menerima uluran tangan Yunho.
“AAAAAA! Hyunsoo-sshi jangan terlalu kencang menjabat tanganku. Santai saja..” Yunho mengibas-ngibas kan tangannya kesakitan.
“M-mian..” Hyunsoo masih melongo.
“Yoora-sshi.. kenapa kau menangis?” Jaejoong menyodorkan saputangan biru miliknya. Yoora yang diperlakukan seperti itu oleh Jaejoong merasa kakinya melemas.
“Aku.. terlalu bahagia” Yoora menghapus air matanya sendiri dengan sapu tangan Jaejoong.
“Hem... ternyata benar juga ya kata Changmin kau mirip Ryewook. Eh... ada semut dileher mu” Yoochun mengulurkan tangannya ke leher Hyora untuk membantunya menyingkirkan semut dileher yeoja itu.
“GELIIII BABO!” Hyora menampar pipi Yoochun dan menutup mulutnya sendiri saat menyadari apa yang ia lakukan. “Mianhae.. aku memang refleks seperti itu jika ada yang menyentuh leher ku” Hyora membungkukkan badannya meminta maaf pada Yoochun.
“Ahhh.. Gwenchana” Yoochun tersenyum maklum.
“Eu kyang kyang kyang kyang~ Bahagia sekali aku mendapat asisten yang sama-sama sipit” Junsu menunjuk-nunjuk mata Raekyo. Sebenarnya Raekyo agak tersinggung namun kalau Junsu yang berkata seperti itu dia tidak akan marah.
“Ne.. kita senasib wuakakaka” Raekyo mengeluarkan suara ketawa khas nya.
“Raewon ambilkan minum!” Changmin memanggil Raewon dengan suara cemprengnya. Raewon yang tak mau tuli segera mengambil apa yang diminta Changmin.
“Ini minummu..” Raewon meletakkan minuman Changmin diatas meja sambil tersenyum terpaksa semanis mungkin.
“Suapi aku.. aku mau main game” Changmin menyodorkan kotak makanan yang masih utuh beserta sumpit dan mengambil PSP nya.
“Ne.. ini.. aaaa~” Raewon menahan emosinya sekuat tenaga. Ia mengisyaratkan Changmin untuk membuka mulut nya. Raewon menyuapi Changmin sedikit kasar namun Changmin tidak menyadari sikap Raewon. Changmin menghabiskan seluruh makanannya dengan disuapi Raewon.
‘Kalau bukan demi Yunho-oppa aku tak mau menjadi baby sitter bayi setan ini’ Raewon mengaduk-aduk makanan Changmin.
***
“Yoora-sshi, tolong ambilkan minumku disana” Jaejoong menunjuk kearah botol minum hello kitty nya. Saat ini dia sedang dimake-up maka ia harus meminta bantuan Yoora untuk mengambil botol minumnya.
“Ne.. tunggu sebentar” Yoora mengambil dan menyerahkan botol minum Jaejoong. Yoora mematung memandangi Jaejoong yang notabene nya adalah bias utamanya. Dia merasa menjadi manusia paling beruntung menjadi asisten pribadi dari seorang Yongwoong Jaejoong.
“Yoora-sshi.. gomawo bantuannya” Jaejoong mengembalikan botolnya ke Yoora untuk diletakkan ketempat semula. Yoora hanya tersenyum dan membungkukkan badannya.
BRAK!
Yoora melongo menatap yeoja dihadapannya. Baju nya basah sekarang karena yeoja dihadapannya menabrak dirinya yang sedang memeangi botol.
“M-mian.. Yoora aku tidak sengaja” Hyunsoo mengambil tisu dari saku jaketnya.
“Hyunsoo-sshi berapa kali aku katakkan padamu kalau kau tidak pernah bisa santai? Ha?” Yoora menatap tajam mata Hyunsoo yang merasa bersalah.
“Tadi Yunho-sshi meminta ku segera mengambil ponsel nya karena ada hal penting. Jadi aku sedikit terburu-buru” Hyunsoo mulai emosi karena ia merasa telah meminta maaf.
“Ya! Kalian... sudahlah. Yoora-sshi ganti baju mu dan Hyunsoo-sshi maafkan aku karena membuatmu panik” Yunho berdiri diantara Yoora dan Hyunsoo. Mendengar perintah Yunho, Yoora pergi dari tempat itu setelah membungkukkan badannya.
‘Aisssh... Hyunsoo-ah kau membuatku malu didepan Jaejoong oppa’ Yoora meremas ujung kemeja tosca-nya.
***
“Changmin-sshi ini semua pesananmu” Raewon meletakkan kantong makanan yang berjumlah 4 kantong besar di setiap tangannya.
“Ahhh.. Gomawo Raewon-ah.. Dihari kedua Maximum concert ini aku harus lebih semangat makanya aku memesan semua makanan ini” Changmin mengobrak-abrik kantong makanan dihadapannya.
‘Apa-apaan memanggilku dengan –ah sok kenal sekali dia. Dan sepertinya bayi setan ini tidak hanya banyak makan saat konser. Demi Yunho-oppa...’ Raewon menatap sinis Changmin yang sedang sibuk.
“Raewon-ah.. mau ikut makan? Tapi aku tidak memaksa..” Changmin menawarkan Raewon dengan harapan Raewon menolak tawarannya.
“Tidak usah.. gomawo untuk tawarannya” Raewon duduk dikursi lain didekat Changmin.
‘Untung hanya 3 bulan menjadi asistennya. Aku tidak membayangkan kalau selamanya’ Ia memijat kepalanya dan memejamkan matanya karena terlalu pusing dengan pekerjaan barunya. Bagi seorang Cassiopeia sejati harusnya ini pekerjaan menyenangkan. Raewon memang seorang Cassiopeia tapi sejak awal ia menjadi Cassie, Choikang Changmin memang member yang paling dibencinya karena sifat anehnya.
“Yaaaa... kau makan tidak bilang-bilang! Eu kyang kyang~” Junsu tiba-tiba muncul disamping Changmin dan merebut burger ditangan Changmin disusul Raekyo yang menekuk wajahnya.
“Junsu-sshi.. ayo selesaikan dulu make-up mu. Nanti kau terlambat” Raekyo menarik-narik tangan Junsu putus asa.
“YA! JANGAN DIAMBIL!” Changmin menubruk tubuh Junsu dan merebut kembali burgernya.
“Yah.. pelit sekali. Aku tidak mau dimake-up sebelum PSP ku kembali” Junsu melipat tangannya didepan dada.
“Sekarang kau make-up dulu nanti biar aku cari PSP mu.. ne?” Raekyo mengepalkan tangannya dibalik tubuhnya.
“TIDAK MAU” Junsu melemparkan sapu tangannya seperti anak kecil.  

***
“Yoochun-sshi.. ini baju mu” Hyora mengantarkan satu set pakaian yang terdapat label nama ‘Micky’.
“Ahh.. gomawo Hyora-sshi.. aku permisi” Yoochun pergi keruang ganti.
BRUK!
Yoora muncul dari pintu masuk ruang istirahat dengan wajah kusut dan jalan yang menghentak-hentak.
“Yoora! Kau kenapa? Kusut sekali” Hyora menatap Yoora bingung.
“Kau tau? Hyunsoo membuatku malu didepan Jaejoong-oppa! Dia menabrakku dan membuat bajuku basah begini” Yoora menyambar hoodie dikursi rias.
“Hahaha.. lalu Jaejoong-oppa bilang apa?” Hyora duduk dikursi yang tadi diduduki Yoochun.
“Hem.. tidak bilang apa-apa sih. Tapi tetap saja memalukan” Yoora menjawab tanpa menatap Hyora dan pergi keruang ganti lain.
***
“SEMUA SIAP SEKARANG!” Lee Jongmin meneriakkan semua member TVXQ untuk bersiap-siap memulai konser hari kedua mereka.
“Ne! Tunggu sebentar.. semuanya kesini!” Yunho melambaikan tangannya untuk mengisyaratkan semua yang ada disana untuk berkumpul.“Semoga konser hari ini berjalan lancar dan memuaskan” Semua orang menumpukkan tangannya ditengah.
“Hana.. dul.. set! TVXQ JJANG!” Dengan kompak mereka meneriakkan kata yang sama sambil mengangkat tangan mereka. Yunho menepuk punggung keempat membernya dan tersenyum.
“Huaaah ternyata menjadi fans biasa lebih mudah dari pada menjadi asisten ya..” Hyunsoo membantingkan tubuhnya ke sofa panjang.
“Benar sekali! Apalagi aku mengurus bayi kelaparan seperti tadi” Raewon menarik salah satu kursi rias dihadapannya dan duduk.
“Kau tau? Tadi aku sempat panik karena asma Yoochun-oppa kambuh..” Hyora mengacak rambutnya.
“Itu belum ada apa-apanya dibandingkan Junsu-oppa yang marah karena PSPnya hilang dan karena itu dia tidak mau dimake-up sampai akhirnya Jaejoong-oppa marah pada Junsu-oppa” Raekyo melebarkan mata sipitnya.
“Tidak jauh beda kalau begitu. Tadi Jaejoong-oppa juga marah-marah padaku karena cermin hello kitty kesayangannya hilang” Yoora menutup wajahnya dengan sapu tangan.
“AAAAAH.. AKU JADI INGIN CEPAT-CEPAT LIBUR MUSIM DINGIN BERAKHIR” Hyunsoo melemparkan tisu dengan frustasi.
“Yahh... aku sih tidak ingin cepat-cepat berakhir. Aku masih ingin berjuang mengurus bayi setan untuk sering-sering melihat Yunho-oppa” Raewon menatap keempat temannya yang sudah tidak tertarik untuk mengobrol lebih lanjut.
***
Yoora, Hyunsoo, Hyora, Raekyo dan Raewon duduk diruang keluarga apartemen TVXQ. Saat ini baru pukul 5 pagi. Namun karena mereka asisten dari artis yang sangat sibuk maka mereka sudah harus siap untuk beraktifitas.
“Jadwal hari ini...” Yunho membolak-balikan kertas ditangannya. “Aku dan Yoochun ada shooting untuk CF baru di Myeongdo. Junsu ada latihan untuk musikal di gedung SBS kalau Jaejoong Photoshoot untuk majalah high cut. Sedangkan Changmin shooting untuk CF di Namsan Tower” Yunho meletakkan kertas dilantai. “Jadi kalian ber lima akan berspisah-pisah sesuai kegiatan kami”
‘MWO? Kalau Yunho-oppa dan Changmin-oppa berpisah berarti seharian ini aku tidak bertemu Yunho-oppa dong? Aissssh.. sehari bersama bayi setan’ Raewon menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.
“Ohiya.. untuk Changmin mungkin akan sampai besok pagi, karena sesuai naskah, settingnya siang, sore dan tengah malam” Y    unho menatap Raewon santai sementara Raewon melebarkan matanya keukuran maksimal.
“Hyung-umma.. kalau begitu nanti malam jangan masak yang enak ya karena tidak ada aku” Changmin memeluk Jaejoong dari samping dan dibalas tatapan tidak setuju dari Yunho, Junsu dan Yoochun.
“Tidak ada kau malah bagus berarti masakan Jae-hyung hanya dimakan kita berempat” Yoochun menjulurkan lidahnya dan dibalas dengan tepukkan kasar Changmin dijidat lebarnya.
***
Yoora mendudukkan dirinya tepat disamping Jaejoong. Mereka sedang dalam perjalanan ke gedung tempat photoshoot untuk majalah High Cut. Didalam van ini hanya ada Jaejoong, Yoora, Manager TVXQ, Han Jooyoung Coordi pribadi Jaejoong dan supir tentu saja.
“Jaejoong-sshi kau coba dulu topi ini! Sepertinya akan  kekecilan..” Jooyoung Coordi pribadi Jaejoong memberi Jaejoong topi winter berwarna putih. Dan tanpa basa basi Jaejoong memasangkan topi itu ke kepalanya.
“Ahh.. Joo-noona ini kekecilan sekali” Jaejoong mengembalikan topi itu.
“Yahh.. bagaimana ini? Kemarin aku meminta Eunjoon untuk mencarikan topi untukmu” Jooyoung menatap Jaejoong.
“Noona bagaimana sih? Mungkin dia mencari ukuran Changmin. Dia kan coordi pribadi Changmin jadi terbiasa dengan ukuran Changmin” Jaejoong menatap Jooyoung dengan tatapan protes.
“Mian Jaejoong-sshi.. nanti aku cari cara lain” Jooyoung merasa bersalah pada Jaejoong.
“Sebentar-sebentar... Yoora-sshi boleh tidak aku pinjam topi mu?” Jaejoong menunjuk topi yang dipakai Yoora.
“Eh? Ini? Tentu saja boleh.. “ Yoora tersenyum tipis dan memberikan topinya ke Jaejoong.
“Benar tidak apa-apa kan? Aku butuh sekali..” Jaejoong menatap Yoora dengan puppy eyes nya yang membuat Yoora merasa dirinya meleleh.
“T-tidak apa-apa kok” Yoora melebarkan senyumnya.
‘Ya! Jaejoong-oppa.. Apa kau benar-benar namja 21 tahun? Kau imut sekaliiii~’ Yoora memalingkan wajahnya menyembunyikan ekpresinya.
“Jeongmal gomawoyo...” Jaejoong memakaikan topi Yoora ke kepalanya sendiri.
***
“Ya! Kau payah sekali masa disini saja takut” Changmin bergerak-gerak dengan tangan kanan yang memegangi pagar Namsan Tower dan tangan kiri yang menarik-narik tangan Raewon.
“A-ku.. memang phobia dengan tinggi” Raewon memejamkan matanya dan menahan tubuhnya dari tarikan tangan Changmin.
“Hahahaha.. dasar payah! Masa kau kalah dengan anak kecil.. lihat itu! Buka matamu!” Changmin menunjukkan tangannya pada anak kecil yang sedang naik keatas kursi untuk mensejajarkan tubuhnya dengan pagar Namsan Tower. Raewon tidak membuka matanya sama sekali. Kakinya terasa lemas. Semakin Changmin menarik tangannya, kakinya semakin lemas dan tidak bisa digerakkan.
“Kau akan membantuku disini sampai besok pagi.. Kalau begini terus kau bisa stress.. makanya buka matamu dan biasakan dirimu dengan ketinggian seperti ini” Changmin masih setia memaksa Raewon untuk membuka matanya.
‘Demi Tuhan aku benci bayi ini! Aku takut sekali.. Apa yang harus aku lakukan?’ Raewon menggeleng-gelengkan kepalanya masih dengan mata yang tertutup rapat. Tangannya bergetar dan tubuhnya terasa seperti lumpuh.
“Buka matamu! Cepat!” Changmin menarik tangan  Raewon lebih kuat dengan sekali sentak dan...
BRUK!
Raewon terjatuh karena tidak kuat menahan tubuhnya yang lemas dan sangat ketakutan.
“Raewon-ah! Raewon-ah!” Changmin duduk disamping Raewon dan menepuk-nepuk pipinya. Tak ada jawaban. 
tbc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar