Kamis, 29 Desember 2011

One Year Later {Maybe about 3p? o_O}


Hello readers~ Authorae (?) is back he -_-V Gue berharap ini 3 shots bener bener 3 shots deh-_- kalo nambah yah... Semoga cuma nambah satu part gitu-_- Anyway I'll try my best hehehehe. Most of all, ENJOY ^^

Cast: Hwang Raekyo dan lain lain~
[WARNING] Raekyo is -still- not me  btw hehe~

Hwang Raekyo membuka mata kecilnya. Meski ia ingin untuk tetap dalam posisi yang sama, dunia berkata lain. Meski hari ini hari Sabtu, ibunya berkata lain. Dan meskipun hari ini libur musim panas, kakaknya berkata lain. Pintu kamarnya digedor-gedor yang beradu dengan suara riuh dari mulut-mulut yang berbicara. Dengan mencoba mengabaikan, Raekyo menarik selimutnya dan memejamkan kembali matanya. Namun, semua itu sia-sia. Usahanya sama saja seperti tidur di atas kasur paku. Mus-ta-hil.
“HWANG RAEKYO! AYO BANGUN! EOMMA HARUS SEGERA KE SUPERMARKET! AYO CEPAT!” Seru Nyonya Hwang gentar.
“RAEKYO AH AYO BANGUN!!! KAU INGAT AKAN MENEMANIKU KE TOKO BUKU SETELAH MENGANTAR EOMMA KAN? BANGUN HWANG RAEKYOOOO!” Byunghun menggedor pintu kamar adiknya tidak sabaran.
“Eh…Ah….. ASTAGA! CUKUP!!!! AKU BANGUN SEKARANG!” Teriak Raekyo kesal lalu membuka pintu kamarnya dengan malas, menunjukkan kepada Ibu dan Kakaknya bahwa matanya sudah terbuka dan ia sudah sadar dari alam bawah sadarnya.
“See? Aku udah bangun.” Raekyo menyandarkan tubuhnya di ambang pintu dan diam, mencoba mengumpulkan sisa nyawa yang entah kemana.
“Mandi sana. Cepet ya, Eomma tunggu di luar.” Ujar Nyonya Hwang lalu beranjak ke ruang TV.
“Noh, oh iya terus jangan lupa jam setengah 12 temenin gue ke toko buku…..” Kata Byunghun terputus.
“Dan ke toko olahraga?” Raekyo melanjutkan ucapan kakaknya setelah menguap hebat.
“Pinter lo! Ya udah, mandi sana. Biar pulangnya cepet, terus ke toko bukunya juga cepet deh!” Ujar Byunghun riang disambut cibiran Raekyo.
“Berisik lo, nyet!” Maki Raekyo kesal, tangannya berusaha menutup pintu kamarnya namun ditahan oleh sang kakak.
“Monyet monyet gini, gue kakak lo juga kan?” Kata Byunghun, membuat Raekyo mendorong keras pintu kamar dan membantingnya. Dibalik pintu, ia hanya meringis kesal. Sementara, kakaknya berlalu sambil terbahak.
                                                                   ***
“Kamu suka yang mana?”
Nyonya Hwang menunjukkan dua botol sabun kepada Raekyo. Raekyo menunjuknya dengan malas, lalu masih dengan dagu yang bertopang pada tangan yang diletakkan di atas dorongan troli, ia mendorong troli yang sudah setengah terisi itu dengan malas-malasan.
“Eomma… Kenapa sih harus mengajakku kesini? Kan Eomma bisa sendiri…” Tanya Raekyo merajuk.
“Kamu itu cewek, nanti kalau kamu hidup mandiri, harus bisa memilih barang-barang yang kamu butuhkan dengan baik. Jangan jeruk busuk kamu ambil, susu basi kamu ambil, ikan yang udah gak segarpun jangan kamu ambil. Kamu harus jeli, karena itu kamu Eomma ajak kesini.” Jelas Nyonya Hwang membuat Raekyo melongo dengan tatapan Mom-please-alasan-itu-bener-bener-gak-masuk-akal.
“Ya tapi kan gak harus sekaraaaaaang….”
“Hwang Raekyo. Umur kamu ini berapa? 18 kan? Tahun ini kamu kuliah, dan otomatis sebentar lagi kamu bakal hidup mandiri. Jadi, kamu harus bisa ngurus diri kamu sendiri dengan benar.” Tegas Nyonya Hwang membuat bibir Raekyo mengerucut.
“Raekyo, tolong ambil Fizzle buat kakakmu di rak sana.” Nyonya Hwang menunjuk rak yang dimaksud. Dengan berusaha semangat, Raekyo mengangguk dan berjalan menuju rak yang dimaksud.
“Sial!” Umpat Raekyo setelah melihat tempat makanan ringan kesukaan Byunghun itu ada di rak keenam dari bawah. Dengan malas, ia menjinjitkan kakinya lalu meraih dua bungkus Fizzle. Sayangnya, kemasan makanan yang berbentuk balok itu jatuh.
“Maumu apa sih, Fizzle sialan?” Raekyo jongkok untuk mengambil 4 bungkus Fizzle yang jatuh. Dan, ketika ia mengambil Fizzle keempat, sepasang sepatu menghampirinya. Raekyo tak ingin mengingatnya, walaupun ia ingat. Sepatu itu. Sepatu itu pernah berada di tangannya. Dengan mata nanar, wajahnya mendongak ke atas. Memastikan pemilik sepatu itu.
                                                                 ***
“Tighten your seatbelt. We’re about to arrive in Incheon International Airport, South Korea.”
Pengumuman dari awak pesawat itu membuat Lee Hoya yang terlelap menegakkan sandaran kursinya dan mengenakan kembali sabuk pengamannya. Ia menyapu pandangannya keluar jendela dan tersenyum penuh arti. Dihembuskannya napas dan membatin, I’m breathing Korean’s oxygen again!
Setelah pesawat mendarat dengan sukses, Hoya mengambil semua barang-barangnya dari kabin pesawat dan berjalan menuju pintu pesawat. Wajahnya berseri-seri ketika akhirnya menginjakkan kaki di tanah kelahirannya. Namun selain itu, ia kembali teringat dengan tekadnya kemarin di JFK Airport. Dengan penuh semangat, ia menyusuri lantai-lantai bandara Incheon. Mencoba menemukan sepotong puzzle yang telah lenyap dari hidupnya.
                                                               ***

“Semuanya 700 won.”
Hoya meraih satu lembar uang dengan tulisan nominal 1000 lalu menyerahkannya kepada kasir itu.
“Kembaliannya 300 won. Kamsahamnida.” Kata petugas kasir setelah menyerahkan 3 buah uang 100 won pada Hoya. Hoya menganggukan kepalanya lalu mengambil minuman kaleng yang ia beli.
Hoya melangkahkan kakinya keluar dari minimarket sambil meneguk minuman kaleng itu. Matanya menangkap bangunan besar di hadapannya.
“Syupeomaket.” Hoya membaca tulisan hangul di papan besar itu terbata-bata. Namun ia mengerti apa maksudnya. Tiba-tiba, ia teringat sesuatu. Ia belum menelan makanan apapun sejak tiba di Korea. Perutnya terasa menggebu-gebu. Hoya mengedikkan bahunya lalu berjalan masuk menuju bangunan besar itu.
                                                              ***
SNACKS
Mata Hoya tertarik pada papan dengan tulisan itu. Tanpa menunggu, ia melangkahkan kakinya menuju rak dengan tulisan itu di atasnya. Dahinya mengernyit begitu menemukan bungkus makanan dengan tulisan hangul yang sudah ia lupa beberapa hurufnya. Hoya berusaha keras membacanya, tapi nihil.
Mata Hoya tertarik pada tulisan dibelakang kemasan makanan ringan yang sedang ia baca. FIZZLE. Oh, dulu saat ia masih SMP ia sangat menyukai makanan itu. Ia mencoba meraihnya, tapi gagal karena rak itu dibatasi oleh kaca. Hoya pun berjalan menuju rak dibalik rak tempat ia berdiri tadi. Matanya tertuju pada lantai supermarket yang dijatuhi dua bungkus makanan kesukaannya itu. Dengan heran, ia menyusuri arah kotak FIZZLE itu.
Dan betapa terkejutnya dia. Punggung itu, tangan itu, kaki itu. Ia mengenali semuanya. Meskipun rambut sebahu itu kini telah menutupi ¾ punggung itu, Hoya tetap mengenalinya. Perlahan, ia mendekati sosok itu. Sosok yang telah mewarnai hidupnya 3 tahun sebelum ia pindah ke Amerika.
Dengan wajah yang masih menunduk, ia berjalan pelan. Sampai akhirnya, wajah itu melihat ke arahnya. Dan pada saat itu, kedua mata yang sempat terpisahkan jarak itu, kembali  bertemu.

Tobecontinue~

[Fanfic] Trouble Maker (OneShot)


Cast: Jung Raewon, Han Youngmi,  Shim Changmin,     Cho Kyuhyun,
Genre: Romance? Gak. Comedy? Apalagi. Typo Everyday Everynight Everywhere (?)
“Raewon-ah! Wonnie! Jung Raewon! HEY JUNG!” Youngmin berbisik dibalik tembok memanggil temannya yang diakhiri dengan teriakan lumayan keras.
“Aish.. apa? Youngmi-sshi?” Raewon membalikan tubuhnya dan menjawab Youngmi dengan berbisik juga.
“Sejak kapan kau tuli? Hah?” Youngmi berjingkat mendekati Raewon dan menyipitkan matanya.
“Sejak kau sering berteriak dikupingku” Raewon menjawab singkat. Dan membalikan tubuhnya kembali untuk mengintip ke arah jendela.
“Ck.. sudahlah. Ya! Apa kau sudah melihat anak baru itu?” Youngmi berdiri disamping Raewon dan ikut mengintip ke jendela.
“Belum. Daritadi aku malah melihat anak tengil Shim.. Shim.. siapa itu? Shim...” Raewon mengerutkan keningnya.
“Shim...Chang... siapa ya?”
“Changkul”
“Hahaha.. segitu bencinya kah kau sama dia? Ha?” Youngmi menempeleng kepala Raewon.
“Aish.. appo..” Raewon mengelus kepalanya. “Tidak juga sih. Dia kan ganteng” Raewon mengangkat tangan kanannya dan membentuk huruf ‘V’ dengan jarinya.
“Cih.. kau munafik. Bilangnya dia menyebalkan tapi sekarang kau bilang dia ganteng” Youngmi mendorong kasar tangan Raewon.
“Kau senang sekali sih menyiksaku” Raewon mengelus tangannya.
“Kekeke~ mian..” Youngmi merangkul pundak Raewon. “Ahh.. sepertinya Cho Kyuhyun anak baru itu tidak masuk hari ini” Youngmi menarik tangan Raewon menjauh dari kelas.
“Ya! Mau kemana? Jangan tarik-tarik” Raewon berusaha menarik tangannya, namun karena Youngmi lebih ‘Manly’ darinya maka Youngmi lebih kuat.
“Ikut saja....” Youngmi masih menarik kasar tangan Raewon. Dan Raewon hanya mengikuti dengan wajah ditekuk. Setelah Raewon melalui beberapa kali tabrakan dengan murid-murid Seoul High School lainnya karena Youngmi menarik tangannya cepat akhirnya Youngmi melepaskan tangannya.
“Kau cari tempat duduk aku mau ambil makan” Youngmi tersenyum lebar dan Raewon menatap Youngmi sengit.
“CIH! Jadi kau menarikku hanya untuk ke kantin?” Raewon membalikkan tubuhnya dan menendang kursi dihadapannya dan menjauhi Youngmi.
“Aish..dasar sahabat tak punya perasaan. Menarik-narik seenaknya. Jelek” Raewon menggumam pelan dan menarik kursi dihadapannya untuk duduk.
BRAK!
Raewon menatap bingung namja yang tiba-tiba menarik kursi dihadapannya dan duduk dengan tenang. “YA! APA-APAAN KAU DUDUK SEENAKNYA? KAU SUDAH MINTA IZIN PADAKU?” Raewon berdiri dari bangkunya dan mendorong bahu namja dihadapannya.
“Tak ada salahnya kan duduk dengan teman sendiri?” Changmin menahan tubuhnya agar tidak menjauh karena dorongan tangan Raewon.
“Teman? Sejak kapan kita berteman? Bukannya kita baru bertemu kemarin dan kau memasukkan cicak kedalam tas ku? Apa itu teman?” Raewon mengehentikan dorongan tangannya ke bahu Changmin.
“Tapi aku sudah minta maaf kan? Dan kau sudah memaafkannya” Changmin menjawab santai. Mendengar ucapan Changmin, Raewon mengerutkan keningnya dan berpikir.
“Tapi bukan berarti kita berteman” Raewon duduk ditempatnya semula dan melipat kedua tangannya didepan dada.
“Raewon-ah! Ayo makan! Ah.. Changmin-sshi?” Youngmi membawa nampan dengan banyak makanan diatasnya.
“Annyeong, Youngmi-sshi.. Boleh kan aku duduk disini bersama kalian?” Changmin melambaikan tangannya ke arah Youngmi. Youngmi hanya menatap Changmin dan Raewon bergantian dengan tatapan bingung.
“Ahh.. n-ne.. tidak apa-apa kok” Youngmi tersenyum dan duduk disebelah Raewon yang daritadi tidak menatapnya. Youngmi membagi makanan diatas nampan untuknya dan untuk Raewon dengan jumlah yang sama.
“Gomawo.. Youngieee” Raewon akhirnya mau menatap Youngmi karena banyak makanan dihadapannya yang dibawakan oleh Youngmi.
“Ne.. Cheonmaneyo” Youngmi mengambil burger dihadapanya begitu juga dengan Raewon.
TAP!
Dengan gerakan tiba-tiba Changmin mengambil kotak susu dihadapan Raewon dan meminumnya.
“YA! KAU APA-APAAN? ITU MINUMANKU JELEK!” Raewon melebarkan matanya dan mengambil kotak susu yang sudah menempel dibibir Changmin. “AWAS KAU!” Raewon pergi dari meja tadi dengan kaki yang menghentak-hentak.
“Hahahahahahaha...” Youngmi memengangi perutnya yang terasa sakit karena tertawa terlalu keras dan matanya berair.
“Youngmi-sshi.. Youngmi-sshi.. gwenchana?” Changmin melambai-lambaikan tangannya didepan mata Youngmi.
“Ahh.. ne.. gwenchana.. hahahaha” Youngmi mengambil kotak susunya dan meminumnya hingga habis setengahnya.
“Waeyo? Kenapa kau tertawa seperti itu?” Changmin menatap Youngmi bingung.
“Kau kenapa senang sekali mengganggu Raewon sih? Hahaha” Youngmi masih sedikit tertawa.
“Ohhh... itu.. habis dia terlihat lucu kalau sedang marah hehehe”
“Lucu? Bukannya menyeramkan” Youngmi menatap horor Changmin.
“hmmm.. yah.. itu sih sok menyeramkan kekeke” Changmin berbicara dengan nada mengejek.
“hahaha.. oh ya.. Changmin-sshi, kau tau Cho Kyuhyun kan?” Youngmi melipat tangannya dimeja dan menatap Changmin serius.
“Ahh.. dia. Tau kok. Dia itu sahabatku” Changmin tersenyum.
“Eh? Benarkah?” Changmin menganggukan kepalanya. “Dia itu anak baru disinikan? Lalu kenapa ia tidak masuk hari ini?”
“Kemarin saat aku kerumahnya dia sedang sakit demam. Mungkin karena itu hari ini dia tidak masuk.” Changmin menjawab dengan santai.
“Jadi.. dia sakit?” Youngmi menatap Changmin untuk memastikan.
“Ne.. ada apa?”
“Ahh.. tidak apa-apa kok. Gomawo info nya” Youngmi menundukan kepala sekilas.
“Ne..cheonmaneyo”
“Changmin-sshi.. aku permisi dulu ya” Youngmi berdiri dari bangkunya.
“Ne.. salam untuk Raewon ya” Changmin tersenyum evil ke arah Youngmi.
“hahaha.. ne” Youngmi akhirnya benar-benar meninggalkan kantin. Sepanjang perjalanan menuju kelas Youngmi memikirkan tentang keadaan Kyuhyun. Ia merasa sangat bersalah sempat merencanakan sesuatu untuk menjahili Kyuhyun dengan Raewon sementara Kyuhyun sedang sakit. Sampai dikelas nanti ia akan memberi tahu Raewon untuk membatalkan rencana mereka.
“Enak ya berduaan dengan namja sementara sahabat mu kau lupakan” Raewon menyeletuk kencang saat Youngmi baru duduk disampingnya.
“Ya! Bukankah kau yang meninggalkan ku dengan Changmin tadi?” Raewon tidak menjawab. “Raewon-ah.. lebih baik kita batalkan rencana kita menjahili anak baru itu. Dia sedang sakit” Youngmi menepuk bahu Raewon.
“Mwo? Sejak kapan kau berhati malaikat seperti itu? Ya! Ya! Jangan bilang... kau suka Kyuhyun?” Raewon menatap Youngmi serius.
“Hmm... bukan begitu tapi dia sedang sakit” Youngmi meyakinkan Raewon.
“Kau pasti suka padanya. Kau ingat kan saat kau mencorat-coret buku matematika ku sehingga aku di hukum Kim seongsaenim? Saat itu aku kan baru sembuh dari sakit.” Raewon mengerucutkan bibirnya.
“Terserah kau sajalah..” Youngmi melemparkan kertas ke kepala Raewon.
***
‘Aaaahhhh.. tidak asik sekali menjahili orang tanpa bantuan Youngieee. Jadi begini ya kalau orang sedang jatuh cinta pasti sahabat dilupakan’ Raewon berbicara sendiri dalam hatinya. Tangannya dengan sigap mengambil spidol dari dalam sakunya. Saat ini kelas XI-C sedang jam olahraga jadi kelasnya kosong sementara kelasnya sendiri XI-A sedang jam kosong jadi Raewon bisa melancarkan aksinya dengan senang hati.
Raewon mengambil Ipodnya dan memutar lagu-lagu kesukaannya. Dengan santai ia menggambar-gambar anime kesukaanya dan menuliskan kata-kata kasar. Dengan senyum penuh kemenangan Raewon mengelus-elus hasil karyanya dan memasukan kembali buku tersebut ke kolong meja Kyuhyun. Dan dengan santai ia berjalan keluar.
***
“Anak-anak kumpulkan PR kalian!” Shin seongsaenim memerintahkan dengan suara lantang. Raewon seketika hampir terlonjak dari kursinya.
“Youngmi-ah! Memang ada PR apa?” Raewon berbisik pada Youngmi teman sebangkunya.
“Ada.. Kau tidak ingat?” Raewon menggelengkan kepalanya. “Aku harap kau selamat” Youngmi menepuk bahu Raewon untuk menguatkan hati Raewon.
“Aiisssshh.. aku harus bagaimana?” Raewon menggumam frustasi.
“EHEM! Apa nya yang bagaimana?” Raewon memutar kepalaya ke kanan dengan gerakan slow motion.
“Hehehehe... saya lupa mengerjakan Shin Seongsaenim” Raewon menundukkan kepalanya.
“KELUAR SEKARANG JUGA DAN BERSIHKAN SELURUH KORIDOR GEDUNG SHS!” Shin seongsaenim menunjukkan pintu untuk keluar dari kelas XI-A. Dan Raewon menuruti perintah Shin Seongsaenim dengan segera sebelum Shin seongsaenim mengamuk.
“Dasar gendut..” Raewon menggumam pelan diambang pintu.
***
Diwaktu yang sama ditempat berbeda....
“Keluarkan buku kalian! Kita cek kelengkapan” Amir seongsaenim Lee Seongsaenim memerintahkan anak-anak XI-C. Dan semua anak menuruti perintah Lee seongsaenim. Seperti hari biasa pelajaran Fisika, Lee seongsaenim memulai pelajaran dengan berkeliling mengecek seluruh keperluan pelajaran Fisika.
BRAK!
“CHO KYUHYUN! APA INI?” Lee songsaenim melemparkan bukunya kemeja Kyuhyun.
“Ehhh.. itu bukan saya yang menggambar itu seongsaenim” Kyuhyun menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Ia bingung dengan apa yang dilihatnya di bukunya saat ini.
“KELUAR SEKARANG JUGA DAN BERSIHKAN SELURUH KORIDOR GEDUNG SHS!” Lee seongsaenim menunjukkan pintu untuk keluar dari kelas XI-C. Dan Kyuhyun menuruti perintah Lee Seongsaenim dengan segera sebelum Lee seongsaenim mengamuk.
“Dasar kerempeng..” Kyuhyun menggumam pelan diambang pintu.
***
Raewon menyapu gedung koridor SHS dengan gerakan mundur. Sejak keluar dari kelas tadi Raewon tidak berhenti mengeluarkan umpatan yang tentunya dengan gumaman.
BRAK!
“Aiiisshhasdfghjkl@#$%^&*()_+” Raewon mendumel panjang lebar ketika ia terjungkal kedepan karena seseorang menabraknya. Ia membalikan badannya dan matanya melebar begitu melihat namja tinggi yang memegang sapu seperti dirinya. Namja itu mengulurkan tangannya.
“Cho..Kyuhyun?” Raewon menerima uluran tangan Kyuhyun.
“Ne.. Kau Raewon kan? Yeoja yang bertengkar dengan Changmin karena seekor cicak?” Kyuhyun menatap Raewon serius.
“Ne... hehehe” Raewon menunduk malu.
“Ahh.. kau dihukum juga?” Kyuhyun mencairkan suasana yang agak kaku. Raewon menganggukkan kepalanya “Ne, aku dihukum Shin Seongsaenim karena tidak mengerjakan PR. Kau?”
“Aku dihukum Lee seongsaenim karena ada yang mencorat-coret buku ku dengan gambar anime nya yang jelek. Suatu saat kalau aku tau siapa yang menggambar akan ku habisi dia dan setelah nya aku ajarkan menggambar anime yang bagus” Kyuhyun mengetuk-ngetukkan sapunya ke lantai. Raewon menahan tawa nya mati-matian dan agak merinding mendengar apa yang diucapkan Kyuhyun barusan.
“W-wah.. p-pasti orang iseng yang menggambar” Raewon sedikit gugup.
“Iya. Tapi tak apalah kita berarti mengerjakan berdua dan membolos pelajaran” Kyuhyun mengacungkan sapunya tinggi-tinggi.
“Ne..” Raewon menganggukkan kepalanya. Mereka berdua kembali meneruskan pekerjaannya. Raewon dan Kyuhyun menjalankan hukuman bersama-sama sambil berbincang-bincang.
“Raewon-sshi.. Kau temannya Han Youngmi kan?” Kyuhyun membersihkan pojok koridor.
“Ne.. kenapa?” Raewon berdiri disamping Kyuhyun dan membersihkan tempat yang sama dengan Kyuhyun. Raewon tertawa evil dalam hati karena dengan cara seperti ini hanya Kyuhyun yang membersihkan lantai sementara Raewon hanya mengikuti kemana arah jalan Kyuhyun.
“Hmmm... dia cantik ya” Kyuhyun tersenyum lebar.
“Ne... memang cantik, tapi kadang-kadang dia lebih manly dari namja loh” Raewon tetap mengikuti arah jalan Kyuhyun sambil pura-pura menyapu.
“Mwo? Begitu kah?” Kyuhyun menghentikan kegiatannya dan menatap Raewon.
“Santai saja..” Raewon merasa tak enak ditatap seperti itu segera memalingkan wajah Kyuhyun dengan tangannya. “Iya dia memang seperti itu. Kau suka padanya ya?”
“Hmmm.. begitulah” Kyuhyun menatap langit-langit koridor. Raewon hanya menatap bingung tingkah aneh Kyuhyun dan otak jahil nya bekerja lagi, ia mengangangkat ujung sapu yang berupa serabut-serabut ke wajah Kyuhyun.
“Ya! Kau jorok sekaliii!” Kyuhyun mengejar Raewon yang sudah agak menjauh. Kyuhyun baru menyadari semua anak di dalam kelas menatap mereka berdua. Ia meraih tangan Raewon dan membekap mulutnya.
“Hmmmpphh... Hmmmppphh” Raewon menggerak-gerakkan tubuhnya.
“Kau.. diam! Semua orang melihat kita” Kyuhyun berbisik ditelinga Raewon dan Raewon mengangguk nurut.
***
“Han Youngmi!” Raewon menarik tangan Youngmi tiba-tiba.
“Wae?” Youngmi melepaskan sebelah earphone nya merasa terganggu dengan panggilan Raewon.
“Lihat anak kecil itu!” Raewon menunjuk anak kecil yang sedang berdiri didepan toko baju. “Lucu ya..” Raewon tersenyum evil.
“Memang lucu” Youngmi menjawab singkat dan memasangkan kembali earphone-nya.
“YA! Bukan itu maksudku” Raewon menarik kedua earphone ditelinga Youngmi. “Terus? Pasti otak setan mu itu bekerja lagi ya? Aku tak mau ikut. Aku ingin tobat” Youngmi berusaha memasang earphone-nya namun, Raewon tetap menahannya.
“Yah.. kau tak seru! Baik aku kerjakan sendiri” Raewon mendorong tubuh Youngmi lumayan keras.
Raewon berjalan santai kearah anak kecil itu. Kedua tangannya memegang tali tas ranselnya. Begitu anak kecil itu hanya beberapa senti darinya ia menyentuhkan kakinya ke anak kecil itu dengan sengaja dan pura-pura terjatuh.
“Awww... appo.. UMMAAA!” Raewon meluruskan kakinya dan menggerak-gerakkannya. Ia pura-pura menangis dengan memejamkan mata nya.
“Noona..noona..EHEM!” Raewon masih memejamkan matanya, ia merasa puas karena anak tadi mulai memperhatikannya. Namun, matanya otomastis terbuka saat mendengar kata ‘EHEM’ dengan suara berat yang pasti bukan dari bibir anak kecil tadi.
“K-kau... Shim Changmin?” Raewon merasakan jantung nya berdegup kencang. Ia menatap Changmin yang sedang menggendong anak kecil tadi.
“Jangan coba-coba menjahili adikku” Changmin mengacak rambut Raewon dan tersenyum penuh arti.
“D-dia adikmu?” Raewon menunjukkan jarinya kearah anak kecil itu.
“Ne..” Changmin tersenyum senang karena saat ini Raewon berhasil dibuat gugup olehnya.
“Chang... eh? Raewon-ah?” Kyuhyun tiba-tiba keluar dari toko makanan disamping toko baju dan tersenyum senang melihat ada Raewon disana.
“Kyuhyun-ah!” Raewon tak kalah senang karena ia diselamatkan dari Changmin oleh Kyuhyun. “HAN YOUNGMI! SINI!” Raewon meneriakkan nama yeoja yang sedang berdiri menyaksikan semua yang terjadi barusan. Youngmi menghampiri ke 3 temannya.
“Waeyo?” Youngmi menatap Raewon. Mata Raewon mengisyaratkan sesuatu kepada Youngmi: ada-kyuhyun-disini. Dan Youngmi hanya membalas dengan tatapan tidak nyaman.
Mereka berlima berjalan pulang bersama karena kebetulan arah rumah mereka searah. Dan kadang-kadang Youngmi dan Kyuhyun terkekeh melihat pertengkaran Changmin dan Raewon.
***
Valentine Day...
Raewon berjalan malas-malasan ke kelasnya. Karena ia tau kalau hari ini Youngmi tidak masuk karena sakit.
Raewon meletakkan tasnya dan melirik kemeja kosong Youngmi disampingnya. Ia melebarkan matanya dan mengambil benda di meja Youngmi. Ia agak ragu-ragu untuk membuka amplop yang ada di atas coklat. Namun, rasa penasarannya mengalahkan rasa  ragu-ragunya sehingga ia membuka kertas itu.
From: Your Hyunnie
To: My Youngie
Annyeong chagi..
Happy Valentine! Mian, aku hanya memberimu coklat ini. Namun, tenang saja.. nanti malam aku kerumah mu kok. Atau kau mau jalan-jalan denganku? Terserah kamu saja~
Sekali lagi Happy Valentine!
Saranghaeeee :*
Cho Kyuhyun
Raewon membatu dan menjatuhkan kertas itu dengan dramatis. Ia segera mengambil kembali amlpop tadi dan berlari ke XI-C.
“CHO KYUHYUN! APA MAKSUDMU?” Raewon mengacungkan amplop ditangannya ke wajah Kyuhyun yang sedang duduk disamping Changmin.
“Ya! Kau membukanya?” Kyuhyun menyambar amplop ditangan Raewon.
“JAWAB!” Raewon menggebrak meja Kyuhyun.
“Ne.. jadi sebenarnya aku dan Youngmi sudah jadian 3 hari lalu” Kyuhyun menyunggingkan senyuman.
“MWO? Kenapa tidak bilang-bilang? Chukkae~~~~” Raewon memeluk Changmin. Tunggu! Kenapa Changmin? Ternyata Raewon salah orang. Ia melepaskan pelukannya pada Changmin yang kebingungan dan memeluk Kyuhyun.
“Hahahaha... saking kagetnya sampai salah orang” Kyuhyun balas memeluk Raewon.
“Hehehe.. apa kau tidak tau Youngmi sakit?” Raewon melepaskan pelukannya.
“Aku tau kok. Tapi aku baru tau setelah tadi pagi menaruh coklat ini di tempat Youngmi. Nanti kita kerumahnya ya. Changmin kau juga ikut” Kyuhyun menyenggol bahu Changmin dengan bahunya.
“Ne..” Changmin hanya tersenyum. Raewon menatap Changmin bingung. Sepertinya dia aneh hari ini.
***
Raewon, Changmin dan Kyuhyun berdiri didepan gerbang rumah Youngmi. Sampai akhirnya Youngmi keluar dari rumahnya menggunakan piyama bergambar sapi.
“Youngmiiiii~” Raewon memeluk tubuh Youngmi setelah Youngmi hadir dihadapannya. “Kau jahat! Jadian sama Kyu tidak bilang-bilang” Raewon mengerucutkan bibirnya.
“Kekeke~ mianhae.. aku dan Hyunnie hanya ingin kau tau sendiri” Youngmi menatap Kyuhyum malu-malu.
“EHEM! Changmin-sshi! Tadi kau bilang ingin mengatakan sesuatu pada Raewon. Katakan sekarang!” Kyuhyun mendorong punggung Changmin yang menatapnya dengan tatapan: apaan-sih? Dan terjadi aksi saling dorong Changkyu yang dimenangkan oleh Kyuhyun.
“Jadi.. hem.. j-jadi begini. Raewon-ah.. akusukapadamumaukahkaumenjadiyeojachinguku?” Changmin menunduk saat dilihatnya Raewon melebarkan matanya.
“A-pa kau b-bilang? Aku tak dengar. Kau kalau bicara santai saja” Raewon menepuk bahu Changmin. Mendengar kalimat dari bibir Raewon ingin rasanya Changmin, Kyuhyun dan Youngmin membakar Raewon hidup-hidup saat ini.
Ngelebar-lebarin mata kirain ngerti. Taunya bingung. Dasar telmi’ Changmin berbicara dalam hatinya dan menarik napas dalam-dalam.
“Raewon-ah.. aku suka padamu. Maukah kau jadi yeoja chinguku?” Changmin lebih berani sekarang. Ia berbicara pelan-pelan.
“MWO?” Raewon melebarkan matanya.
“Udah ngelebarin mata berarti harus ngerti” Kyuhyun menyeletuk dengan enaknya dan mendapat cubitan gratis dipinggangnya dari Youngmi.
“Aku ngerti kok. Hmm.. aku mau kok”  Raewon menunduk malu.
“KYAAAAA! CHUKKAE~~” Youngmi dan Kyuhyun berbicara hampir bersamaan.
“Gomawo Raewon-ah” Changmin menarik Raewon dalam pelukannya.
“Cheonmaneyo” Raewon membalas pelukan Changmin.
“Ah... iya chagi.. kau sakit apa sih?” Kyuhyun mengelus rambut Youngmi.
“Hem.. sebenernya.. j-jadi aku itu.. hem.. terpeleset dikamar mandi” Youngmi menunduk malu.
“Pfffftttt... aah kasiaaan..” Kyuhyun menahan tawanya dan mendapat satu lagi gratisan dari Youngmin yaitu death-glare.
“Ciiih.. jatoh saja pake kasian-kasian” Changmin menatap jijik pada Kyuhyun.
“Tapi kan sakit” Youngmi melempar bantal ke wajah Changmin.
“Ne.. percaya kok” Changmin menatap Youngmi malas. “Raewon-ah! Aku juga terpeleset” Changmin menatap Raewon dengan puppy eyes mengharap belas kasihan Raewon.
“Sakit? Dimana?” Changmin agak kecewa karena Raewon hanya merespon dengan santai. Youngmi dan Kyuhyun terkekeh lumayan keras.
“Dihatimu~~~” Changmin berusaha memeluk Raewon namun yeoja itu malah menjauhi Changmin.
“Ya! Menjijikaaaaaaaaaan” Raewon merasa geli dengan kata-kata Changmin dan melemparkan bantal ke Changmin.
END. Maaf gajelas-_-v

Selasa, 27 Desember 2011

PENGUMUMAN

Mohon perhatiannya sebentar ya semua. Gw mau ngasih tau sesuatu.


Berhubung keliatannya kita gak bakalan bisa latihan buat gladi kotor hari senin karena semuanya punya acara masing-masing, jadi gw mohon dengan sangat pada latihan sendiri-sendiri yah.
Pokoknya, hari Senin itu harus udah pada hafal bagiannya masing-masing sama bagian pas nyanyi bareng-barengnya.


Maaf banget gw jadi bikin keputusan sepihak gini, tapi gw gak bermaksud maksa atau gimana kok. ini buat kebaikan kita bersama, gw harap kalian bisa ngerti yah.. 
Gw terpaksa ngomong gini karena, Masalahnya ini buat nilai ujian praktek, berartikan pensi ini gak main-main kawan.. dan gw yakin kalian semua udah tahu kalo gak lulus gladi kotor tanggal 2 itu, berarti kita gak boleh ikut pensi dan itu artinya kita gak ikut ujian praktek seni musik. gimana caranya kita lulus tanpa ujian praktek coba? gabisa kan pasti?
Nah, jadi gw berharap kalian bisa mengerti tentang pengumuman ini. dan sekali lagi gw minta maaaaaf banget kalo ada yang gak suka atau tersinggung sama pengumuman ini.


Buat yang masih gatau lyricnya, silahkan liat di blog ini, udah gw post kemaren. dan buat yang nyari Instrumentalnya, ini link nya http://www.mediafire.com/?neyldhjq4ry Silahkan download sendiri yah..


*NOTE: Kalo nanti ternyata kita bisa latian, gw informasiin lagi.*


Thank you for your attention.

Senin, 26 Desember 2011

Lyric Complete (buat pensi)

Keterangan warna:
Ungu: ALL
Merah: DESTI
Biru tua: AULLIA-ANTIK
Ungu muda: INTA
Biru muda: NAZHIRA-FITRY
Hijau: YOLLA
Ungu tua: INTAN
Aqua: RAISSA

COMPLETE
Translate by: Raissa

The Cold wind, has blown to my head
The fragrant, that I used to smell
And suddenly, I can see those eyes on my mind
Those calm words that, came out from your lips
Those tears that was, fall down on your knees
I know that was the reason I can stand again

When the dark time has come I,
Still feel lost in my way
That’s when you come and makee me stay

I close my eyes and I
Remeber the time
When we are smiling and crying
Just one love forever I
Will keep this in my heart
And not let them apart

Good morning, the new day have started
I wake up with your smile on my mind
I’m glad to have everyting that looks just so fine

O...Oh... you bright my day like sunshine
Eventhough I was fade
Please stay by my side everyday

Eventhough time has passed I
Still can’t clearly see
When we are holding our hands
Just for love, the both of us
Remembering those times
And not let them apart

It was the greatest in my life
Those memories we’ve made
Oh, it’s true I still want you to stay here
Eventhough it can’t be

Can we turn back the time
So we can stay here
And never, will say goodbye
Just for love forever I
Will keep this in my heart
And not let them apart
But now I realize
You make my life complete......

-END-

Love Is Never Gone 내가 허락할테니 chap. 7 + END.


Cast: Jung Raewon, Shim Changmin, Lee Hongki, Park Cheondung, Park Sandara & other cast
Genre: Romance? Fail comedy
Note: Sure name changed!        
 

Chap 7
          TOK!TOK! *Ini di Amerika tapi rumah Changmin ceritanya masih primitif jadi gada bell wkwk*
“Umma!” Changmin memeluk umma Shim erat begitu pintu terbuka.
“Hmph..Chang...hmphh..minhh” Umma Shim sedikit terkejut dengan tindakkan tiba-tiba anaknya dan membuatnya sulit untuk berbicara.
“Umma.. aku kangen sekaliiii” Changmin menciumi pipi ummanya seperti anak kecil. Sementara keluarga Jung di belakang Changmin hanya menatap Changmin dan umma Shim dengan tatapan bingung.
“Shhh.. Chagi.. Sudah. Biarkan keluarga Jung masuk dulu” Umma Shim menarik wajahnya menjauh dari bibir anaknya.
“Ahh..iya..” Changmin menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan canggung.
“Shim Jeonghee-sshi sudah lama sekali tidak bertemu denganmu” Umma Jung memeluk sahabat lamanya yang sudah lama sekali tidak di temuinya.
“Ahhh.. iya Jung Hyerim-sshi aku rindu sekali padamu” Umma Shim membalas pelukan umma Jung sama eratnya.
“Ohiya.. ini suamiku Jung Ingook dan ini Jung Dara, Jung Cheondung dan Jung Raewon anak-anakku” Umma Jung menunjukkan satu persatu anggota keluarga Jung.
“Aku masih ingat kok dengan suami mu Jung Ingook.. kalau anak-anakmu terakhir aku lihat Dara masih balita dan  Cheondung masih bayi dan sekarang sudah besar ya.. aigoo wajahnya tidak berubah ya. Kalau Raewon aku belum pernah bertemu.. ahh wajah Raewon mirip sekali dengan Cheondung” Umma Shim memperhatikan satu-persatu anggota keluarga Jung. Dan saat mendengar kalimat terakhir umma Shim, Raewon melebarkan matanya dan menunjukkan wajah ingin protesnya. Untung saja tidak ada yang menyadari.
“Terakhir aku melihat Changmin dulu juga dia masih bayi kan? Dan saat kemarin ia baru datang aku sedikit tidak percaya karena dia sangat tampan sekarang hahaha.. ohiya dimana suami mu dan noona nya Changmin?” Changmin tersenyum lebar mendengar pujian dari mulut umma Jung.
“Oooh iya appanya Changmin masih di kantor nya kalau noona nya Changmin sedang pergi bersama teman-temannya mungkin akan kembali nanti malam. Ayo kalian masuk dulu..” Umma Shim mempersilakan keluarga Jung masuk dan selanjutnya mereka berbincang-bincang hingga 1 jam penuh.
***
“Ya! Cheondung oppa! Kau tak boleh menjahiliku ya! Hiks.. umma jahat menyuruhku sekamar dengan mu...” Raewon melemparkan Choikang kearah Cheondung dari pelukannya dan menutup wajah dengan kedua tangannya berpura-pura menangis.
“Kekeke~ asik sekali sekamar dengan mu Doraewon sayaaang” Cheondung mulai mengganggu adiknya dengan memeluk Raewon.
“Yaiks.. menjijikaaaan” Raewon mendorong bahu Cheondung untuk menjauh dari tubuhnya.
TOK!TOK!TOK!
Ketika terdengar suara ketukan dari arah pintu Cheondung dan Raewon menoleh ke arah pintu. “Ne.. silahkan masuk” Cheondung setengah berteriak.
“Ehm... permisi. Cheondung-sshi boleh aku berbicara dengan Raewon sebentar?” Changmin melongokan kepalanya.
“Ah.. ne. Silahkan. Lama pun tidak apa-apa” Cheondung menatap Raewon dengan tatapan mengejek. Dan Raewon hanya membalas dengan tatapan sengit.
“Kekeke~ Raewon-ah kutunggu kau didepan, ne?” Changmin terkekeh pelan.
“Tak usah menunggu. Aku keluar sekarang kok..” Raewon tersenyum kearah Changmin. Dan berjalan namun setengah berlari untuk menghampiri Changmin. Dan keduanya berjalan menuju ruang keluarga.
“Raewon-ah... apa besok kau ada acara?” Changmin memulai pembicaraan mereka.
“Hem.. sepertinya tidak. Ada apa, oppa?”
“Ahh.. begini, besok teman-teman lamaku akan mengadakan acara reuni di New York. Apa kau mau menemaniku? Maaf kalau acaranya terlalu mendadak. Tapi aku tak memaksamu kok”
“New York? Hemm.. baiklah akan aku usahakan”
“Gomawo Raewon-aaaah...” Changmin mengacak rambut Raewon.
“Cheonmaneyo, oppa” Raewon tersenyum singkat dan kembali kekamarnya setelah mendapat izin dari Changmin.
***
(Sekarang ceritanya Raewon ama Changmin udah ada di new york dan acaranya udah selese. Maap yak gajelas. Otakku bener-bener mampet kekeke-_-v)
“Ahhhh... lelahnyaaaa” Raewon duduk dikursi taman dan Changmin menyusul disebelahnya.
“Kekeke~ siapa suruh mengejarku seperti itu?” Changmin menutup seluruh wajah Raewon dengan telapak tangan kanannya.
“Ya! Lepaskan! Kau yang menjahiliku duluan kan?” Raewon menarik tangan Changmin menjauh dengan sekuat tenaga.
“Hahaha.. mian, ne? Kau terlalu asik untuk dijahili” Changmin mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Raewon. Namun, Raewon malah memalingkan wajahnya.
“Aiiish.. marah lagi. Hem.. sebagai tanda permintaan maafku, aku belikan minuman, ne? Sepertinya kau kedinginan. Tunggu disini” Changmin mencubit pipi Raewon sekilas dan berlalu pergi.
Raewon mengusap pipi nya dan bergumam “Dasar namja menyebalkan” setelah itu ia melipat kedua tangannya didada. Raewon memperhatikan lingkungan disekitarnya. Taman ini sangat luas dan dihiasi beberapa lampu taman serta lampu LED yang jumlahnya terbilang cukup banyak menyebabkan taman ini berkilau meskipun malam hari. Dari tempatnya duduk saat ini, ia dapat melihat ada banyak pasangan kekasih yang sedang duduk berdua dan saling merangkul.
‘Kyaaa ternyata disini orang pacaran ditengah kota lebih banyak dari di Korea. Menyebalkan’ Raewon larut dalam pikirannya untuk beberapa saat sebelum akhirnya ia merasakan sesuatu yang hangat menempel pada pipinya yang dingin. Ia menoleh ke arah benda itu dan mendapati tangan Changmin yang mengulurkan segelas minuman hangat ke pipinya. (Bayangin dangerous love yunjae tapi ini minumannya anget gara2 kedinginan-_-)
“Gomawo” Raewon meraih gelas dipipinya dengan wajah datar.
“Cheonmaneyo Raewon-ah” Changmin kembali ketempat duduknya semula.
Mereka berdua menikmati minuman ditangan masing-masing dengan saling diam. Mereka mendengarkan musik. Sejak tadi memang sudah terdengar musik dari speaker ditaman ini. Dan tiba-tiba...
“UHUK!” Raewon tersedak minumannya sendiri dan matanya berubah horor.
“Ya! Kau kenapa?” Changmin menepuk-nepuk tangannya dipunggung Raewon dan menatap Raewon bingung.
“Ini.... Ini lagu Choikang! Ne, benar! Ini lagu Choikang!” Raewon ternyata terkejut mendengarkan intro dari lagu yang saat ini diputar.
“Yah ku kira apa. Ternyata hanya itu” Changmin mendorong pundak Raewon lembut.
“Ini di New York! Kyaaa Choikang keren sekali! Lagunya diputar di New York” Raewon mengguncang bahu Changmin karena terlalu bahagia dengan apa yang didengarnya. Dan Changmin sama sekali tidak peduli.
New York City can be so pretty
From a bird's eye view
Because up there
Yeah that's where
I first kissed you
Raewon dan Changmin sedikit canggung saat keduanya mendengar kalimat terakhir dari bait pertama lagu tersebut.
A modern day romance
A perfect performance
Acting like two fools
Saying silly things
Whisper sweet nothings
Like young lovers only do

I was shaking
You were breath taking
Like the Empire State
My voice was so far
Not quite Sinatra
Singing songs so great

The clock struck one
The night still very young
In the city that never sleeps
Then a whirlwind blew
When I first kissed you
nearly swept me
Swept me off my feet

When I first kissed you
That's when I knew
I was in love

Because up there
Yeah that's where
I first kissed you
Bait demi bait lagu ‘When i first kissed you’ berlalu dengan suasana yang semakin canggung diantara Raewon dan Changmin. Sebenarnya Raewon sudah sangat menhafal lyric lagu ini dan ia sering mendengarkan lagu ini lewat Itouch-nya. Namun tidak dengan mendengarkan berdua bersama Changmin dengan terjebak diantara pasangan-pasangan anak muda yang sedang nge-date. Raewon merasa situasi seperti ini membuatnya gugup.
“Ah.. engh.. aku mau pulang” Raewon bangkit dari kuburnya tempat duduknya.
“Ah...iya, kita harus pulang” Changmin ikut bangkit dari tempat duduknya. Dan keduanya berjalan dengan sedikit menjaga jarak. Karena saat ini di New York Raewon dan Changmin tidak pulang kerumah keluarga Shim melainkan kerumah Pamannya Changmin.
***
7 bulan kemudian...
Raewon menggenggam setangkai bunga yang diikatkan dengan sebungkus Cokelat ditangannya. Hari ini adalah hari kelulusan Changmin dari Seoul High School dan Raewon ingin menemui Changmin.
Raewon berjalan melalui sekumpulan anak kelas 12 yang sedang bersenang-senang merayakan kelulusannya. Mencari Changmin diantara anak kelas 12 dengan seragam yang sama bukanlah hal yang mudah.
‘Mana Changmin, oppa? Sulit sekali mencarinya’ Raewon hampir menyerah. Ia menyenderkan tubuhnya ke tembok koridor.
“Ehem.. Raewon-ah.. kenapa kau disini?” Raewon menolehkan kepala nya ke kiri, kearah namja yang berbicara padanya.
“eh? Oppa.. hmm.. aku..” Raewon segera menyembunyikan barang ditangannya kebalik punggungnya.
“hahaha.. kau lucu sekali. Ada apa Raewon-ah?” Changmin mendekatkan tubuhnya ke arah Raewon.
“Hmmm... oppa, Chukkae! Akhirnya kau berhasil melalui ujian... Chukkae!” Raewon menyerahkan benda ditangannya dan Changmin menerimanya.
“Ahh... gomawo Raewon-ah. Kau yang paling berperan membantuku. Kau yang mengajarkanku kembali bahasa Korea dan memberiku semangat. Gomawo!” Changmin membungkukkan tubuhnya sedikit dan memeluk Raewon.
“Ne.. Cheonmaneyo, oppa” Raewon sedikit menjauhkan tubuhnya karena ia merasa tidak enak berpelukan dengan namja disekolahnya sendiri.
“Ah.. mian. Ohiya, setelah ini aku masih ada acara dengan teman-temanku. Kau mau tidak menungguku di taman kota nanti malam?”
“Nanti malam ya? Baiklah... kalau begitu aku pualng sekarang, ne?
“Ne... hati-hati ya” Changmin mengacak rambut Raewon (lagi-_-)
“Ne...” Raewon berjalan menjauhi Changmin.
***
Raewon duduk diatas rumput di tempat yang dijanjikan Changmin tadi siang. Raewon sudah menunggu hampir 1 jam disini. Ia mulai kesal sekarang. Raewon menekuk kakinya dan kedua tangannya memeluk kakinya yang ditekuk. Bibirnya mengerucut.
Raewon mengedarkan pandangannya. Ia melihat Changmin yang berjalan mendekatinya. Raewon segera memalingkan wajahnya dari arah Changmin.
“Raewon-ah mianhae... tadi temanku melarangku pergi sebelum acaranya selesai. Mian, ne?” Changmin duduk disamping Raewon dan melepas sebelah headsetnya.
Raewon tidak menjawab.
“Raewon-ah, mian..” Changmin memasangkan sebelah headsetnya ke telinga Raewon dan memutarkan lagu ‘Can U smile’
“Eh?” Raewon menatap Changmin dan menundukkan kepalanya.
“Ya! Sudahlah.. tidak usah pura-pura kesal..” Changmin mengangkat wajah Raewon agar menatapnya. Raewon tersenyum lebar.
“Ehm.. Raewon-ah ikut aku sebentar ya?”
“Eh? Kemana?” Raewon mengerutkan keningnya.
“Ikut saja, ne?”
“Baiklah..”  Raewon berdiri dan mengikuti langkah Changmin. Semakin jauh mereka berjalan, semakin gelap jalan yang mereka lalui.
“Oppa.. aku tidak bisa melihat apapun.. gelap sekali” Raewon menghentikan langkahnya.
“Ahhh... mian, sini..” Changmin meraih tangan Raewon dan menggenggamnya erat. Changmin membimbing langkah Raewon.
Changmin menghentikan langkahnya membuat Raewon ikut berhenti ditempatnya.
“Sini... kau, duduk disini” Changmin menarik kembali tangan Raewon dan memerintahkannya untuk duduk diatas rumput. Dan Changmin duduk tepat didepan Raewon. Changmin menyalakan beberapa lilin disekitarnya yang ditutupi plastik berwarna-warni menyebabkan cahaya api dari lilin menjadi berwarna sesuai plastiknya. Changmin mengambil gitar yang ada disampingnya. Raewon hanya menunggu dalam diam.
Changmin memainkan sebuah lagu dengan gitarnya dihadapan Raewon.
Nothing Better - TVXQ
12:34
The scattered past times,
And our timid smiles we shared are becoming one by the purple ocean,
Although we haven't been lovers for long,
The footsteps we imprinted one by one while looking at the same direction are with me,
Nothing better than that

The days I could not think preciously of another person other than me,
Because of the loneliness which became natural for me,
The incandascent sun which bothered the mornings,
The bright moon which lightened the road at night,
The small and innocent memories make me sulk and restless

I've figured it out now that you're my only love,
I'll become the warm wind and embrace you,
So you can't remember the tears you cried without my knowing,
At times I'm afraid that you'll disappear like an illusion,
No matter if it rains, or it becomes as pitch dark,
I'll wait by your side, nothing better than that

The conversation we shared over the phone,
The times you complained after falling down,
Your expressions and body language make me laugh

The scattered past times,
And our timid smiles we shared are becoming one by the purple ocean,
Although we haven't been lovers for long,
The footsteps we imprinted one by one while looking at the same direction are with me,
Nothing better than that

The world in which flowers blossom and fade in a day,
My feelings for you, despite the millions of love which engrave itself and erase,
Although the uncountable times pass slowly,
The love I promised you on that day will always remain forever

I've figured it out now that you're my only love,
I'll become the warm wind and embrace you,
So you can't remember the tears you cried without my knowing,
At times I'm afraid that you'll disappear like an illusion,
No matter if it rains, or it becomes as pitch dark,
I'll wait by your side, nothing better than that

By your side,
I'll become a tree,
I'll give you a place to rest,
I'll be your guiding light,
And wait for you,
Nothing better than that
Raewon tersenyum lebar dan bertepuk tangan.
“Oppa.. suaramu bagus sekali..” Raewon masih bertepuk tangan. Changmin tidak menjawab ia hanya terseyum dan mengeluarkan setumpuk kertas dari tas nya. Satu persatu kertas itu diperlihatkan kepada Raewon.

Raewon-ah...

Don’t wanna live by no one else’s design

I want to protect you.
Even your habits, wrong and bad
Even so they make me smile when tired.

It will be a bit difficult, but
I will even say I love you.
Until the day you first come into my arms

Every day and night with you,
The heat and sparks form without cooling down,
Every day every night everywhere,
Now our contact increases,
Now, you and I begin.

Over every night and over every day
Stay by my side only
Will you become my girlfriend

To fill the empty left side of my heart?
Look carefully, you're inside my eyes
I'm only a heartbeat away

Will you be my girlfriend?


Raewon menutup mulutnya dengan sebelah tangannya setelah Changmin membukakan kertas terakhir ditangannya. Changmin meletakkan kertasnya dan...
“Raewon-ah.. Will You be My Girlfriend?” Changmin setengah berteriak.
Raewon tidak menjawab. Ia tersenyum dan mengulurkan tangan kanannya. Matanya mengisyaratkan Changmin untuk menyerahkan gitarnya. Changmin merasa bingung, namun ia akan mengikuti ‘Permainan’ Raewon.
Raewon memejam kan matanya dan menarik napas dalam-dalam. Jari-jarinya mulai memainkan gitar milik Changmin.
I’m In Love – Narsha
Actually after our first meeting
Saying I like you
Isn’t something easy for me

If I don’t contact you first
I’m afraid of missing you
I type out the text, hesitate a bit, then delete it again
I keep repeating this process over and over

If my love for you gets any deeper
It will only result in getting hurting
My fears are filling my mind
This is the truth

Praying with all my heart, the person I’m yearning for
I believe that person is you

Woo… I’m in love
Woo… I’ll fall in love
Never feel any more fear
As long as I’m with you
The world is so beautiful

I thought I’m never gonna fall in love
But I’m in love, cause I wanna love you baby

Actually from the first time I met you
Somewhere deep in my heart
You crashed in like a strong wave
You’re the only thing in my mind all day
I can be your good lover
Wanna be your four-leafed clover
It feels like I’ve become the happiest woman in the world

Please you gotta believe me
Make you never gonna leave me
I won’t be suspicious, I’ll trust you

Ahhh… I’m in love
Ahhh… I’ll fall in love
Never feel any more fear
As long as I’m with you
The world is so beautiful

Woo… I’m in love (I’m so deep in love)
Woo… I’ll fall in love
Never feel any more fear
As long as I’m with you
The world is so beautiful

You are so beautiful
Changmin menatap Raewon lekat-lekat. Ia tak tau harus bagaimana lagi saat ini. Raewon melambaikan tangannya didepan wajah Changmin sambil terkekeh pelan. Ia mengambil kertas terakhir milik Changmin dan menulis kan sesuatu dibawah tulisan Changmin. Dan menunjukkannya pada Changmin.

Will you be my girlfriend?
Yess, i will...

Changmin melebarkan matanya dan megambil kembali kertas dari tangan Raewon.

Will you be my girlfriend?
Yess, i will...
GOMAWO<3
***
1 tahun kemudian...
Raewon mendial nomor seseorang dan langsung menempelkan ponselnya ke telinganya. Hanya satu kali bunyi nada sambung, Raewon berbicara sedikit berteriak.
“Ya! Oppa! Kau dimana? Katanya akan menjemputku. Kenapa belum datang?” Raewon sangat emosi sekarang, karena kebiasaan Changmin yang tidak pernah tepat waktu.
“Aaaah... Chagi, mianhae aku tak bisa menjemputmu hari ini. Aku sedang sakit.. uhuk uhuk” Suara Changmin terdengar parau dan di akhiri suara batuk.
“Eh? Kau sakit? Mianhae aku tak tau. Baiklah, istirahat dirumah. Aku akan pulang sendiri, ne? Tunggu aku dirumah ya.. saranghae” Raewon melembutkan suaranya. Ia  merasa bersalah telah membentak Changmin saat dirinya sedang sakit. Dan Raewon segera berjalan ke halte bus untuk pulang, sementara tanpa diketahuinya Changmin tersenyum licik.
***
“Kamsahamnida, ahjusshi..” Raewon membungkukkan badannya dan mengambil kotak susunya di meja kasir. Raewon berjalan keluar dari mini market dan meneruskan perjalanannya kerumah. Tidak jauh dari mini market Raewon melihat beberapa namja berjaket hitam dihadapannya.
“Permisi..” Raewon berjalan melalui namja-namja tadi yang mengahalangi jalan.
“Hey... mau kemana kau?” Salah satu dari namja tadi menarik tangan kanan Raewon.
“A-aku.. mau pulang. Mian” Raewon menarik tangannya, namun ia kalah kuat dari namja yang menahannya.
“Tidak semudah itu” Namja tadi menarik tangan Raewon berjalan kearah yang berlawanan dari rumahnya.
“Ya! Kalian mau apa hah?” Raewon mulai panik sekarang. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti namja-namja itu.
***
Raewon duduk dilantai rumah kosong. Namja-namja tadi membawa nya ke tempat ini. Tangan Raewon diikat kebelakang, Kakinya ditekuk dan diikat. Raewon menyembunyikan wajahnya di lututnya sendiri. Ia menangis tertahan.
“Annyeong Raewon-ah...” Raewon mendongakkan kepalanya begitu mendengar namanya disebut.
“H-hongki, oppa?” Raewon melebarkan matanya.
“Ne.. sudah lama kita tidak bertemu” Hongki duduk tepat dihadapan Raewon.
“K-kau mau apa?” Raewon menatap Hongki tidak percaya.
“Aku? Aku tak tau” Hongki menjawab seadanya.
“Kalu begitu.. biarkan aku pulang”
“Pulang? Untuk apa pulang?”
“Ini sudah waktunya pulang. Orang tua ku akan khawatir dan Changmin oppa sedang sakit”
“Changmin...sakit?” Hongki menaikkan sebelah alisnya.
Cklek!
“Eh? Raewon-ah? Kau sudah disini?” Seorang namja masuk kedalam rumah kosong tersebut.
“Mwo? Changmin oppa?” Raewon melebarkan matanya tidak percaya.
“Ne, aku Changmin”
“B-bukankah.. k-kau.. sakit?”
“Ya! Jadi kau tidak mengerti ya?” Changmin berjalan mendekati Raewon.
“Maksudmu?” Raewon menatap Changmin bingung.
“Aku memang sakit. Aku sakit hati karena kau tak mengingat hari ini tepat setahun kita jadian”
“Ah! Ne.. aku lupa, mianhae.. oppa jeongmal mianhae” Raewon berusaha mendekati Changmin. Namun, karena tangan dan kakinya terikat ia sedikit kesulitan. Hongki melepaskan satu persatu tali yang mengikat Raewon. “Gomawo, Hongki-oppa..”
“Kau jahat Raewon-ah” Changmin mendorong bahu Raewon lembut.
“Kau lebih jahat. Kau merencanakan ini semua kan?” Raewon berusaha menakuti Changmin dengan menatap Changmin dengan tatapan horor.
“Karena kau lupa, jadi aku rencanakan ini” Changmin tetap tak mau kalah.
“Berarti kau lebih jahat, oppa!”
“Tidak! Kau yang jahat seutuhnya”
“Enak saja!” Raewon berdiri dan mengejar Changmin yang telah lebih dulu berlari.
Hongki terkekeh melihat tingkah dari Raewon dan Changmin.
END.
AYO SEMUA LEMPARIN TELOR KE AKU! WKWKWK
Maaf banget ya ini ff diskip tiba2 udah 7 bulan kemudian terus setaun kemudian terus hongki tibatiba udah baik. Aku sendiri gatau Hongki dapet hidayah darimana.
InsyaAllah walaupun aku gak janji kapan-kapannya kapan-kapan aku bikin sekuel flashback nya ya. Tapi kayaknya gak bakal jadi juga-_-v Aku kayaknya kapok bikin chaptered jadi mungkin selanjutnya cuma oneshot - threeshot wkwk babay...