Cast: Jung Raewon, Shim
Changmin, Lee Hongki, Park Cheondung, Park Sandara & other cast
Genre: Romance? Fail comedy
Note: Sure name changed!Chap 3: ?-_-
Tuesday, 17th of October 2011. 04:30 AM
Raewon
terduduk lemah dikasurnya. Sejak pukul 4, ia memang sudah terbangun. Raewon
masih tidak percaya dengan apa yang terjadi tadi malam. Ia tidak bisa mengingat
semua yang terjadi dengan utuh. Yang diingatnya Ia pergi bersama Changmin ke
Handel and Gretel, lalu dengan kebetulan bertemu dengan Hongki, dan Hongki
memutuskan hubungan dengannya, setelah itu ia terbangun pukul 4 dikamarnya.
Lalu bagaimana ia sampai dikamar ini?
***
05:32 AM
Saat
ini, Raewon duduk disebelah Changmin didalam bus menuju Seoul High School.
Raewon menatap kosong keluar jendela bus. Sejak tadi pagi Raewon terlihat pucat
dan tidak banyak bersuara.
“Raewon-sshi..
apa kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat” Changmin memberanikan diri untuk
bersuara.
“Hmm..
aku baik-baik saja Changmin-sshi” Raewon menolehkan wajahnya menatap Changmin.
“Kalau
disekolah nanti kau merasa sakit. Hubungi aku saja, biar aku jemput” Changmin
sedikit mengangkat sudut bibirnya untuk tersenyum.
“Ne..”
Raewon mengangguk kan kepalanya. Ekspresinya tidak dingin seperti biasanya
namun tidak juga menunjukan senyuman.
“Changmin-sshi...
aku ingin bertanya. Bolehkah?” Changmin mengangguk.
“Tentang
apa?”
“Uuung
itu... tadi malam hum..”
“Ada
apa?” Changmin menaikan sebelah alisnya, bingung.
“Itu...
bagaimana aku bisa sampai dirumah? Bukankah harus nya aku jalan setelah turun
dari bus? Kenapa aku tak ingat?” ekpresi Raewon terlihat sedikit serius.
Changmin terkekeh melihat ekpresi Raewon yang begitu serius.
“Aish..
kenapa tertawa? Apa yang salah? Kau menyebalkan” Raewon memalingkan wajahnya ke
arah jendela lagi.
“Kekeke~
Jangan marah seperti itu... Mau dijawab tidak? Hum?” Changmin mendekatkan
wajahnya ke arah Raewon yang sedang menatap keluar.
“Tidak.
Kau jahat. Menyebalkan”
“Ah...
aku minta maaf, ne? Jadi tadi malam aku yang menggendong mu sampai rumah. Maaf
kalau aku lancang. Tapi aku tak tega untuk membangunkanmu. Mian”
“B-benarkah?
Ah.. gomawo” Raewon sedikit terkejut. Ia merasa tak enak hati pada Changmin
karena telah merepotkannya.
“Cheonmaneyo~”
Changmin mengacak rambut panjang Raewon yang di gerai. Raewon tersentak kaget.
Namun Changmin malah memalingkan wajahnya dari Raewon dan memainkan ponselnya
dengan santai.
***
Seoul High School. 06:47 AM
“Ingat
ya Raewon-sshi, kalau kau sakit kau hubungi aku, biar aku jemput. Hari ini aku
ada urusan sebentar. Nanti malam kau mulai ajari aku bahasa Korea. Jangan lupa”
Changmin berdiri didepan Raewon. Saat ini mereka ada digerbang masuk Seoul High
School.
“Baiklah,
Changmin-sshi” Raewon segera pergi meninggalkan Changmin.
“RAEWON-AH!
TUNGGU AKU!” Sulli berlari mengejar Raewon dan merangkul pundak sahabatnya itu.
“Ya!
Choi Sulli! Santai saja, tidak perlu teriak-teriak. Berisik tau!” Raewon memprotes
tindakan sahabatnya barusan.
“Kau
jalan cepat sekali sih. Hum.. kau ini baru kemarin bilang tak ada hubungan
dengan Changmin. Tapi tadi kalian terlihat dekat sekali. Nanti Hongki mu marah
loh” Sulli tersenyum menggoda Raewon dengan kata-katanya. Namun ekspresi Raewon
malah terlihat tak suka.
“Kau
jangan menyebut nama Hongki lagi dihadapanku. Kau mengerti?” Raewon menatap
Sulli serius.
“Memang ada apa?” Sulli menatap
bingung.
“Kami
sudah tak ada hubungan lagi” Raewon menjawab singkat.
“J-jadi..
K-kalian putus?” Sulli mengentikan langkahnya dan mencengkeram pundak Raewon
agar mengentikan langkahnya juga.
“Ne,
begitulah Sulli” Wajah Raewon berubah sedih. Sulli yang melihat perubahan
ekpresi wajah Raewon, segera memeluknya erat.
“Raewon-ah..
aku tau perasaanmu. Kau jangan sedih ya~ Masih ada Changmin” Sulli segera
menjauhkan tubuhnya dari tubuh Raewon dan berlari.
“YA!
BICARA APA KAU TADI CHOI SULLI?” Raewon berlari mengejar Sulli dengan wajah
kesal. Sulli membalikan tubuhnya menatap Raewon dan menjulurkan lidahnya lalu
berlari kembali menghindari Raewon.
***
07:22
PM
“Anak-anak..
pelajaran hari ini selesai sampai disini. Silahkan pulang. Selamat malam”
Taeyeon seongsaenim wali kelas X-2 sekaligus guru fisika Seoul High School
mengakhiri pelajaran hari ini.
“Ya!
Sulli.. Ireonna! Waktunya pulang” Raewon menggerakan tubuh Sulli yang memang
menjadi teman sebangkunya semenjak di Seoul High School.
“Uuungh~
sudah pulang ya? Cepat sekali hari ini~ Bahagianya~” Sulli yang merasa tidurnya
diganggu oleh Raewon, segera bangun dan merentangkan tangannya untuk
meregangkan tubuhnya yang kaku setelah tidur selama pelajaran Taeyeon
Seongsaenim.
“Cepatlah..
Kau kan enak-enakan tidur daritadi” Raewon menempeleng lembut kepala Sulli.
“Kekeke~
Makanya tidur juga dong.. enak loh” Sulli hanya tersenyum lebar dan segera
memasukan barang-barang ke tas slempangnya.
“Jangan
samakan aku denganmu yang berandalan itu. Ayo cepat, aku mau pulang” Raewon
berdiri dan menggendong tas ranselnya.
“Kau
ini senang sekali menghina ku. Kau pulang dengan siapa?” Sulli mengerucutkan
bibirnya sedikit. Dan mereka mulai melangkah menuju gerbang sekolah.
“Itu
kan kenyataan~ Aku dijemput Changmin”
“Yah
kalau begitu biar aku minta dijemput oppaku saja. Aku tak mau menggagu kalian hahaha...”
Sulli menjulurkan lidahnya untuk ke sekian kalinya hari ini.
“Ya!
Jangan mulai lagi!” Raewon menatap Sulli dengan tatapan bahaya nya.
“Itu
kan kenyataan~” Sulli meniru cara bicara Raewon dan tersenyum iblis.
TAP!
Tiba-tiba
tangan seorang namja menepuk bahu kanan Raewon dari belakang.
“E-eh...”
Raewon memutar kepalanya perlahan dan matanya menangkap bayangan namja yang ia
kenal.
“Raewon-ah
kau mau pulang sekarang?” Changmin tersenyum lembut.
“Hem...ne”
Raewon menatap Swatch biru kesayangannya sebelum menjawab pertanyaan Changmin.
“EHEM!
Raewon-sshi aku pulang dulu.. Jungshin oppa sudah didepan gerbang... Annyeong!”
Sulli mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum penuh arti. Raewon hanya menatap
sulli dengan pandangan jijik, namun Changmin membalas dengan senyuman.
“Temanmu
lucu ya.. Ceria sekali seperti anak kecil hahaha” Changmin tertawa pelan sambil
menatap punggung Sulli yang menjauh.
“Cih..
dia itu aneh bukan lucu” Raewon berdecih pelan.
“Dia
itu lucu memangnya kau, senyum saja susah. Yang aneh itu kau” Changmin
mengalihkan pandangannya ke wajah Raewon.
“Kau
senang sekali menghinaku ya, dasar namja aneh” Raewon merasa aneh dengan sikap
Changmin. Baru tadi pagi ia bersikap baik, sekarang ia menghinanya lagi.
“Kekeke~
sudahlah ayo pulang, kau harus menjadi guru bahasa Korea ku kan mulai malam
ini? Kemarikan buku mu” Changmin mengambil tumpukan buku dari tangan Raewon
untuk meringankan beban yeoja disampingnya.
Dan mulai berjalan ke halte bus terdekat.
***
07:49PM
“Changmin-sshi..
aku lelah sekali. Lebih baik kau baca dulu buku ini dari awal sampai 8 halaman.
Karena sampai rumah nanti aku ingin cepat tidur” Raewon menyodorkan buku
pelajaran bahasa Korea kepada namja yang duduk disebelahnya.
“Ya! Banyak
sekali.. kau kejam. Lagipula ini didalam bus nanti mataku bisa rusak” Changmin
membantah perintah Raewon, namun tangannya tetap menerima buku yang disodorkan
Raewon.
“Turuti
perintahku atau aku tak akan mengajarkanmu selamanya” Raewon mengancam.
“Ck..
kau ini. Arraseo” Changmin membuka buku ditangannya dan membacanya serius.
Sementara
Changmin membaca buku yang didapatnya dari Raewon dengan serius, Raewon
mendengarkan musik dari Itouch tercintanya dengan volume keras. Ia menyandarkan
punggungnya dengan nyaman ke bangku bus dan matanya menatap kearah jendela
menikmati pemandangan malam Seoul yang sangat indah.
Raewon
men-scroll daftar judul-judul lagu di
Itouchnya, dan menyentuhkan telunjuknya ke tulisan TVXQ – One. Dan memejamkan matanya.
Each
time I open my eyes,
I make sure you're by my side
The words I couldn't say back then overflow now...
It hurts
How can you forgive me?
Even when I brought you to tears so many times
The smile you give in return is your answer
"Thank you".... that's all I can say
* Someday I'll lay my love on you
Baby I don't wanna lose it now
Just one, my only one
However much the wind blows against me
Even if it seems like I'll get lost
There's just one, only one person... you
But still, my heart whispers,
"Can this love really last?"
We shared our sorrows from the very beginning...
I can only do something like that with you
Let's name it 'eternity'
This nameless love,
There's just one
The two of us need no other words
Looking into your eyes, I vow this
Let me be by your side... forever
The two of us were bound together by small miracles...
I'm sure of it
I pray for this love to be true
I can't part with you
I'd miss you... my baby you
I offer you my everything
In a sky that's all yours, I'll put a rainbow
And we'll cross it together
I make sure you're by my side
The words I couldn't say back then overflow now...
It hurts
How can you forgive me?
Even when I brought you to tears so many times
The smile you give in return is your answer
"Thank you".... that's all I can say
* Someday I'll lay my love on you
Baby I don't wanna lose it now
Just one, my only one
However much the wind blows against me
Even if it seems like I'll get lost
There's just one, only one person... you
But still, my heart whispers,
"Can this love really last?"
We shared our sorrows from the very beginning...
I can only do something like that with you
Let's name it 'eternity'
This nameless love,
There's just one
The two of us need no other words
Looking into your eyes, I vow this
Let me be by your side... forever
The two of us were bound together by small miracles...
I'm sure of it
I pray for this love to be true
I can't part with you
I'd miss you... my baby you
I offer you my everything
In a sky that's all yours, I'll put a rainbow
And we'll cross it together
Changmin
yang baru menyelesaikan perintah dari Raewon Seongsaenim, segera menutup
bukunya dan berniat untuk melaporkan pekerjaannya pada Raewon Seongsaenim.
Namun saat ia menolehkan kepalanya, ia sedikit terkejut melihat mata Raewon
yang terpejam nyaman dan bibirnya sedikit terbuka.
“Tidur?
Guru macam apa dia? Tidur saat menjagar muridnya” Changmin menggelengkan
kepalanya. Tangan kanannya mengambil Itouch dari genggaman yeoja tidur
disebelahnya. Ide jahil melintas sekilas dikepalanya. Ia membuka daftar lagu,
mengeraskan volume hingga volume maksimum dan memilih lagu Dangerous Mind untuk melancarkan aksinya.
“AAAAAAAmmmphhhh...”
Raewon meneggakkan tubuhnya dan berteriak keras karena kekejaman namja
disampingnya. Changmin yang menyadari teriakkan Raewon segera membekap mulutnya
dengan memeluk kepala Raewon dengan kedua tangannya.
“K-kau...
apa-apaan hah?” Raewon berbisik setengah berdesis karena ia menyadari
orang-orang didalam bus menatapnya dengan heran. Tangan kiri Changmin masih
setia dibelakang leher Raewon.
“Kau
yang apa-apaan? Kau tidur saat mengajar muridnya, aaah... kita sudah sampai ya
ternyata~” Changmin menjawab dengan santai. Ia segera berdiri dari bangkunya
dan mengulurkan tangannya untuk membantu Raewon berdiri. Namun Raewon malah
menepis uluran tangan Changmin dan berjalan melalui Changmin.
Raewon
berjalan beberapa langkah didepan Changmin. Jarak dari halte bus ke rumah
Raewon memang masih lumayan jauh, sehingga mereka harus berjalan lagi. Changmin
mempercepat langkahnya untuk menyamakan langkahnya dengan Raewon.
“Raewon
seongsaenim... kau marah?” Changmin menarik lengan sweater Raewon. Raewon tetap
berjalan sambil menatap lurus kedepan dan mengabaikan Changmin. Ia masih kesal
karena kejadian tadi yang menurutnya memalukan.
BRAK!
“Raewon-ah...
kau tidak apa-apa?” Changmin terkejut melihat Raewon yang tiba-tiba jatuh
disebelahnya.
“aaah..
sakit sekali” Raewon memegangi lututnya yang terkena aspal. Ia terjatuh karena
tidak sengaja menginjak tali sepatunya sendiri yang tidak terikat dengan baik.
“Kau ini...
makanya mengikat tali sepatu yang benar. Dan kalau berjalan jangan sambil
tidur. Kalau kau ngantuk lebih baik kau bilang padaku dulu. Jangan seperti
ini...” Changmin merendahkan tubuhnya dan berjongkok di sebelah Raewon. Ia
membantu Raewon berdiri dengan mengangkat tangan kiri Raewon.
“Kau...aneh
sekali” Raewon yang telah berdiri sempurna, menatap Changmin bingung karena sikap
namja disampingnya ini selalu berubah ubah.
Changmin
tidak menjawab. Ia merangkul pinggang Raewon karena saat ini Raewon tak bisa
berjalan dengan normal. Mereka berdua berjalan berdampingan dalam kesunyian.
***
09:42
PM
Raewon
membaringkan tubuhnya dikasur dan menatap langit-langit kamarnya. Raewon masih
memikirkan sikap lembut Changmin diajalan tadi saat dirinya terjatuh. Dia
sekilas tersenyum sebelum akhirnya tersadar akan sesuatu yang aneh.
‘Ya! Jung Raewon! Kenapa kau tersenyum? Bukankah
Changmin itu orang yang kau benci? Ada apa dengan mu Raewon aneh?’ Raewon
bertanya dengan dirinya sendiri dalam hati. Dan senyumnya menghilang dengan
sekejap. Ia memiringkan tubuhnya untuk memeluk Choikang, menaikan selimutnya
sampai ke dada dan memejamkan matanya.
Tbc~
Sampe Chap ini masih sangat damai~ mungkin chap depan mulai Complicated:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar