Jumat, 16 Desember 2011

Love Is Never Gone 내가 허락할테니 Chap.3


Cast: Jung Raewon, Shim Changmin, Lee Hongki, Park Cheondung, Park Sandara & other cast
Genre: Romance? Fail comedy
Note: Sure name changed!
 Chap 3: ?-_-
Tuesday, 17th of October 2011. 04:30 AM
          Raewon terduduk lemah dikasurnya. Sejak pukul 4, ia memang sudah terbangun. Raewon masih tidak percaya dengan apa yang terjadi tadi malam. Ia tidak bisa mengingat semua yang terjadi dengan utuh. Yang diingatnya Ia pergi bersama Changmin ke Handel and Gretel, lalu dengan kebetulan bertemu dengan Hongki, dan Hongki memutuskan hubungan dengannya, setelah itu ia terbangun pukul 4 dikamarnya. Lalu bagaimana ia sampai dikamar ini?
***
05:32 AM
          Saat ini, Raewon duduk disebelah Changmin didalam bus menuju Seoul High School. Raewon menatap kosong keluar jendela bus. Sejak tadi pagi Raewon terlihat pucat dan tidak banyak bersuara.
          “Raewon-sshi.. apa kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat” Changmin memberanikan diri untuk bersuara.
          “Hmm.. aku baik-baik saja Changmin-sshi” Raewon menolehkan wajahnya menatap Changmin.
          “Kalau disekolah nanti kau merasa sakit. Hubungi aku saja, biar aku jemput” Changmin sedikit mengangkat sudut bibirnya untuk tersenyum.
          “Ne..” Raewon mengangguk kan kepalanya. Ekspresinya tidak dingin seperti biasanya namun tidak juga menunjukan senyuman.
          “Changmin-sshi... aku ingin bertanya. Bolehkah?” Changmin mengangguk.
          “Tentang apa?”
          “Uuung itu... tadi malam hum..”
          “Ada apa?” Changmin menaikan sebelah alisnya, bingung.
          “Itu... bagaimana aku bisa sampai dirumah? Bukankah harus nya aku jalan setelah turun dari bus? Kenapa aku tak ingat?” ekpresi Raewon terlihat sedikit serius. Changmin terkekeh melihat ekpresi Raewon yang begitu serius.
          “Aish.. kenapa tertawa? Apa yang salah? Kau menyebalkan” Raewon memalingkan wajahnya ke arah jendela lagi.
          “Kekeke~ Jangan marah seperti itu... Mau dijawab tidak? Hum?” Changmin mendekatkan wajahnya ke arah Raewon yang sedang menatap keluar.
          “Tidak. Kau jahat. Menyebalkan”
          “Ah... aku minta maaf, ne? Jadi tadi malam aku yang menggendong mu sampai rumah. Maaf kalau aku lancang. Tapi aku tak tega untuk membangunkanmu. Mian”
          “B-benarkah? Ah.. gomawo” Raewon sedikit terkejut. Ia merasa tak enak hati pada Changmin karena telah merepotkannya.
          “Cheonmaneyo~” Changmin mengacak rambut panjang Raewon yang di gerai. Raewon tersentak kaget. Namun Changmin malah memalingkan wajahnya dari Raewon dan memainkan ponselnya dengan santai.
***
Seoul High School. 06:47 AM
          “Ingat ya Raewon-sshi, kalau kau sakit kau hubungi aku, biar aku jemput. Hari ini aku ada urusan sebentar. Nanti malam kau mulai ajari aku bahasa Korea. Jangan lupa” Changmin berdiri didepan Raewon. Saat ini mereka ada digerbang masuk Seoul High School.
          “Baiklah, Changmin-sshi” Raewon segera pergi meninggalkan Changmin.
          “RAEWON-AH! TUNGGU AKU!” Sulli berlari mengejar Raewon dan merangkul pundak sahabatnya itu.
          “Ya! Choi Sulli! Santai saja, tidak perlu teriak-teriak. Berisik tau!” Raewon memprotes tindakan sahabatnya barusan.
          “Kau jalan cepat sekali sih. Hum.. kau ini baru kemarin bilang tak ada hubungan dengan Changmin. Tapi tadi kalian terlihat dekat sekali. Nanti Hongki mu marah loh” Sulli tersenyum menggoda Raewon dengan kata-katanya. Namun ekspresi Raewon malah terlihat tak suka.
          “Kau jangan menyebut nama Hongki lagi dihadapanku. Kau mengerti?” Raewon menatap Sulli serius.
          “Memang ada apa?” Sulli menatap bingung.
          “Kami sudah tak ada hubungan lagi” Raewon menjawab singkat.
          “J-jadi.. K-kalian putus?” Sulli mengentikan langkahnya dan mencengkeram pundak Raewon agar mengentikan langkahnya juga.
          “Ne, begitulah Sulli” Wajah Raewon berubah sedih. Sulli yang melihat perubahan ekpresi wajah Raewon, segera memeluknya erat.
          “Raewon-ah.. aku tau perasaanmu. Kau jangan sedih ya~ Masih ada Changmin” Sulli segera menjauhkan tubuhnya dari tubuh Raewon dan berlari.
          “YA! BICARA APA KAU TADI CHOI SULLI?” Raewon berlari mengejar Sulli dengan wajah kesal. Sulli membalikan tubuhnya menatap Raewon dan menjulurkan lidahnya lalu berlari kembali menghindari Raewon.
***
          07:22 PM
          “Anak-anak.. pelajaran hari ini selesai sampai disini. Silahkan pulang. Selamat malam” Taeyeon seongsaenim wali kelas X-2 sekaligus guru fisika Seoul High School mengakhiri pelajaran hari ini.
          “Ya! Sulli.. Ireonna! Waktunya pulang” Raewon menggerakan tubuh Sulli yang memang menjadi teman sebangkunya semenjak di Seoul High School.
          “Uuungh~ sudah pulang ya? Cepat sekali hari ini~ Bahagianya~” Sulli yang merasa tidurnya diganggu oleh Raewon, segera bangun dan merentangkan tangannya untuk meregangkan tubuhnya yang kaku setelah tidur selama pelajaran Taeyeon Seongsaenim.

          “Cepatlah.. Kau kan enak-enakan tidur daritadi” Raewon menempeleng lembut kepala Sulli.
          “Kekeke~ Makanya tidur juga dong.. enak loh” Sulli hanya tersenyum lebar dan segera memasukan barang-barang ke tas slempangnya.
          “Jangan samakan aku denganmu yang berandalan itu. Ayo cepat, aku mau pulang” Raewon berdiri dan menggendong tas ranselnya.
          “Kau ini senang sekali menghina ku. Kau pulang dengan siapa?” Sulli mengerucutkan bibirnya sedikit. Dan mereka mulai melangkah menuju gerbang sekolah.
          “Itu kan kenyataan~ Aku dijemput Changmin”
          “Yah kalau begitu biar aku minta dijemput oppaku saja. Aku tak mau menggagu kalian hahaha...” Sulli menjulurkan lidahnya untuk ke sekian kalinya hari ini.
          “Ya! Jangan mulai lagi!” Raewon menatap Sulli dengan tatapan bahaya nya.
          “Itu kan kenyataan~” Sulli meniru cara bicara Raewon dan tersenyum iblis.
          TAP!
          Tiba-tiba tangan seorang namja menepuk bahu kanan Raewon dari belakang.
          “E-eh...” Raewon memutar kepalanya perlahan dan matanya menangkap bayangan namja yang ia kenal.
          “Raewon-ah kau mau pulang sekarang?” Changmin tersenyum lembut.
          “Hem...ne” Raewon menatap Swatch biru kesayangannya sebelum menjawab pertanyaan Changmin.
          “EHEM! Raewon-sshi aku pulang dulu.. Jungshin oppa sudah didepan gerbang... Annyeong!” Sulli mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum penuh arti. Raewon hanya menatap sulli dengan pandangan jijik, namun Changmin membalas dengan senyuman.
          “Temanmu lucu ya.. Ceria sekali seperti anak kecil hahaha” Changmin tertawa pelan sambil menatap punggung Sulli yang menjauh.
          “Cih.. dia itu aneh bukan lucu” Raewon berdecih pelan.
          “Dia itu lucu memangnya kau, senyum saja susah. Yang aneh itu kau” Changmin mengalihkan pandangannya ke wajah Raewon.
          “Kau senang sekali menghinaku ya, dasar namja aneh” Raewon merasa aneh dengan sikap Changmin. Baru tadi pagi ia bersikap baik, sekarang ia menghinanya lagi.
          “Kekeke~ sudahlah ayo pulang, kau harus menjadi guru bahasa Korea ku kan mulai malam ini? Kemarikan buku mu” Changmin mengambil tumpukan buku dari tangan Raewon untuk meringankan beban yeoja disampingnya.  Dan mulai berjalan ke halte bus terdekat.
***
          07:49PM
          “Changmin-sshi.. aku lelah sekali. Lebih baik kau baca dulu buku ini dari awal sampai 8 halaman. Karena sampai rumah nanti aku ingin cepat tidur” Raewon menyodorkan buku pelajaran bahasa Korea kepada namja yang duduk disebelahnya.
          “Ya! Banyak sekali.. kau kejam. Lagipula ini didalam bus nanti mataku bisa rusak” Changmin membantah perintah Raewon, namun tangannya tetap menerima buku yang disodorkan Raewon.
          “Turuti perintahku atau aku tak akan mengajarkanmu selamanya” Raewon mengancam.
          “Ck.. kau ini. Arraseo” Changmin membuka buku ditangannya dan membacanya serius.
          Sementara Changmin membaca buku yang didapatnya dari Raewon dengan serius, Raewon mendengarkan musik dari Itouch tercintanya dengan volume keras. Ia menyandarkan punggungnya dengan nyaman ke bangku bus dan matanya menatap kearah jendela menikmati pemandangan malam Seoul yang sangat indah.
          Raewon men-scroll daftar judul-judul lagu di Itouchnya, dan menyentuhkan telunjuknya ke tulisan TVXQ – One. Dan memejamkan matanya.
Each time I open my eyes,
I make sure you're by my side

The words I couldn't say back then overflow now...
It hurts

How can you forgive me?
Even when I brought you to tears so many times
The smile you give in return is your answer
"Thank you".... that's all I can say

* Someday I'll lay my love on you
Baby I don't wanna lose it now
Just one, my only one
However much the wind blows against me
Even if it seems like I'll get lost
There's just one, only one person... you


But still, my heart whispers,
"Can this love really last?"
We shared our sorrows from the very beginning...
I can only do something like that with you


Let's name it 'eternity'
This nameless love,
There's just one
The two of us need no other words
Looking into your eyes, I vow this

Let me be by your side... forever

The two of us were bound together by small miracles...
I'm sure of it

I pray for this love to be true
I can't part with you
I'd miss you... my baby you
I offer you my everything
In a sky that's all yours, I'll put a rainbow
And we'll cross it together
          Changmin yang baru menyelesaikan perintah dari Raewon Seongsaenim, segera menutup bukunya dan berniat untuk melaporkan pekerjaannya pada Raewon Seongsaenim. Namun saat ia menolehkan kepalanya, ia sedikit terkejut melihat mata Raewon yang terpejam nyaman dan bibirnya sedikit terbuka.
          “Tidur? Guru macam apa dia? Tidur saat menjagar muridnya” Changmin menggelengkan kepalanya. Tangan kanannya mengambil Itouch dari genggaman yeoja tidur disebelahnya. Ide jahil melintas sekilas dikepalanya. Ia membuka daftar lagu, mengeraskan volume hingga volume maksimum dan memilih lagu Dangerous Mind untuk melancarkan aksinya.
          “AAAAAAAmmmphhhh...” Raewon meneggakkan tubuhnya dan berteriak keras karena kekejaman namja disampingnya. Changmin yang menyadari teriakkan Raewon segera membekap mulutnya dengan memeluk kepala Raewon dengan kedua tangannya.
          “K-kau... apa-apaan hah?” Raewon berbisik setengah berdesis karena ia menyadari orang-orang didalam bus menatapnya dengan heran. Tangan kiri Changmin masih setia dibelakang leher Raewon.
          “Kau yang apa-apaan? Kau tidur saat mengajar muridnya, aaah... kita sudah sampai ya ternyata~” Changmin menjawab dengan santai. Ia segera berdiri dari bangkunya dan mengulurkan tangannya untuk membantu Raewon berdiri. Namun Raewon malah menepis uluran tangan Changmin dan berjalan melalui Changmin.
          Raewon berjalan beberapa langkah didepan Changmin. Jarak dari halte bus ke rumah Raewon memang masih lumayan jauh, sehingga mereka harus berjalan lagi. Changmin mempercepat langkahnya untuk menyamakan langkahnya dengan Raewon.
          “Raewon seongsaenim... kau marah?” Changmin menarik lengan sweater Raewon. Raewon tetap berjalan sambil menatap lurus kedepan dan mengabaikan Changmin. Ia masih kesal karena kejadian tadi yang menurutnya memalukan.
BRAK!
          “Raewon-ah... kau tidak apa-apa?” Changmin terkejut melihat Raewon yang tiba-tiba jatuh disebelahnya.
          “aaah.. sakit sekali” Raewon memegangi lututnya yang terkena aspal. Ia terjatuh karena tidak sengaja menginjak tali sepatunya sendiri yang tidak terikat dengan baik.
          “Kau ini... makanya mengikat tali sepatu yang benar. Dan kalau berjalan jangan sambil tidur. Kalau kau ngantuk lebih baik kau bilang padaku dulu. Jangan seperti ini...” Changmin merendahkan tubuhnya dan berjongkok di sebelah Raewon. Ia membantu Raewon berdiri dengan mengangkat tangan kiri Raewon.
          “Kau...aneh sekali” Raewon yang telah berdiri sempurna, menatap Changmin bingung karena sikap namja disampingnya ini selalu berubah ubah.
          Changmin tidak menjawab. Ia merangkul pinggang Raewon karena saat ini Raewon tak bisa berjalan dengan normal. Mereka berdua berjalan berdampingan dalam kesunyian.
***
          09:42 PM
          Raewon membaringkan tubuhnya dikasur dan menatap langit-langit kamarnya. Raewon masih memikirkan sikap lembut Changmin diajalan tadi saat dirinya terjatuh. Dia sekilas tersenyum sebelum akhirnya tersadar akan sesuatu yang aneh.
          Ya! Jung Raewon! Kenapa kau tersenyum? Bukankah Changmin itu orang yang kau benci? Ada apa dengan mu Raewon aneh?’ Raewon bertanya dengan dirinya sendiri dalam hati. Dan senyumnya menghilang dengan sekejap. Ia memiringkan tubuhnya untuk memeluk Choikang, menaikan selimutnya sampai ke dada dan memejamkan matanya.

Tbc~
         
    Sampe Chap ini masih sangat damai~ mungkin chap depan mulai Complicated:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar