Selasa, 06 Desember 2011

Love Is Never Gone 내가 허락할테니 chap.2

Cast: Jung Raewon, Shim Changmin, Lee Hongki, Park Cheondung, Park Sandara & other cast
Genre: Romance? Fail comedy
Note: Sure name changed!
Chap 2: Bad Day
Raewon mengatupkan bibirnya kesal, berbalik badan, mengangkat wajahnya dan.....
“Annyeong” sapa namja yang berdiri hanya beberapa centi di depan Raewon. Karena namja itu terlalu tinggi, Raewon harus sedikit mendongak agar bisa menatap wajahnya.
Raewon menatap namja yang diduga sebagai Shim Changmin dengan wajah datar. Tanpa ekspresi. Benar benar tanpa ekspresi. Ia berharap namja itu mengatakan kata maaf atau mianhae atau sorry atau apa saja yang artinya ia mengakui kesalahannya. Namun beberapa menit berjalan, bukan kata maaf yang Raewon dapatkan melainkan tatapan bingung namja di depannya.
“Shim Changmin imnida” Changmin mengulurkan tangan kanannya ke depan tubuh Raewon untuk menjabat tangannya.
“K-kau..” Raewon berdesis pelan dan menunjukan ekspresi marahnya.
“Wae?” Jawab Changmin sangat santai. Dan sukses membuat Raewon semakin dongkol.
“MWO? Wae kau bilang? Apa kau tidak tau berapa jam aku menunggumu disini? Sejak jam 7 aku sudah disini dan sekarang jam berapa? BABO!” Raewon mengacungkan Swatch ditangan kirinya tepat didepan wajah namja yang baru ditemuinya belum sampai 10 menit.
Changmin menyingkirkan tangan Raewon dari depan wajahnya.
“Pesawat yang aku tumpangi, delay sampai 2 jam.  Jadinya aku baru tiba di korea jam 10. Dan err... ehm... aku tidak bisa membaca hangul” Changmin memelan kan suaranya pada 5 kata terakhir.
“Bahkan membaca namamu sendiri kau tidak bisa? Aigoo...Bodoh sekali kau ini” Raewon menjawab santai sambil tersenyum mengejek.
“MWO? APA KAU BILANG?” Changmin meraih bahu kanan Raewon dan menghempaskannya kembali, membuat Raewon harus mundur sedikit.
“KAU BODOH!” Raewon masih menjaga senyum ejekannya untuk Changmin.
“Hey! Kalian ini... belum sampai 15 menit bertemu sudah bertengkar. Sudah-sudah kita pulang sekarang, ne?” Kim ahjusshi, supir pribadi keluarga Jung itu segera memisahkan Raewon dan Changmin untuk menghindari musibah selanjutnya.
Raewon menatap Changmin sekilas dengan tatapan sengit lalu membalikan tubuh nya untuk keluar dari area ruang tunggu menuju parkiran. Changmin sama sekali tidak peduli. Ia menggeser sedikit tubuhnya dan membungkukan badannya untuk memberi salam pada Kim ahjusshi, dan dibalas dengan senyuman.
Selesai Changmin menata barangnya di bagasi mobil, ia duduk disebelah Raewon yang sedang menatap ponselnya serius. Tanpa sungkan-sungkan ia menatap Raewon.
“Kekasih mu? Serius sekali sepertinya” Changmin memecahkan kesunyian.
“Bukan urusanmu” Raewon menjawab tanpa menoleh kearah Changmin sedikit pun.
“Ahhh aku tau, kau pasti sedang ada masalahkan?” Changmin mendekatkan wajahnya ke arah Raewon. Nada bicaranya terdengar seperti merendahkan. Raewon menarik napas dalam dalam dan menoleh ke kanan, kearah Changmin.
“YA! KAULAH PENYEBAB MASALAHKU! JADI JANGAN BUAT AKU SEMAKIN KESAL! DAN BERHENTILAH BERTANYA!”
“Aiiiih kok aku sih? Memangnya aku kenapa?”
“KUBILANG BERHENTI BERTANYA!”
“Aigoo... galak sekali. Aku yakin kekasihmu tidak tahan dengan kelakuan mu yang seperti itu” Changmin menjauhkan kembali wajahnya dari Raewon. Dan Raewon hanya mampu menarik napas untuk kesekian kalinya untuk meredam amarahnya yang sudah meledak ledak dalam dirinya. Menurutnya tak ada guna nya ia berdebat lebih panjang dengan namja disampingnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Monday, 16th of October 2011 05:23 am.
Raewon menuruni tangga rumahnya menuju ruang makan. Ia masih sangat sangat mengantuk. Namun, karena ini hari senin mau tak mau ia harus bangun pagi untuk sekolah.
‘Tak ada namja sialan itu kan? Yeah! Berarti tadi malam adalah terakhir kali aku berurusan dengannya. Urusan dia tinggal disini, aku tak peduli’ Raewon berbisik dalam hati begitu ia sampai diruang makan dan hanya disambut Appa Jung, Umma Jung, Dara dan Cheondung. Ia mengambil alih kursi disebelah kanan Dara.
“UNNIEEEE! Bogoshipoyooo~” Raewon memeluk Dara dengan manja. Yang dipeluk membalas pelukan adik tercintanya dan tersenyum.
“Kamu ini... baru sehari kita gak ketemu, udah manja-manja kayak gini” Dara mengelus lembut rambut adiknya.
“Halah kamu ini... Kalau sama Dara noona manja gitu. Kalo sama aku? Marah marah terus” Cheondung mengerucutkan bibirnya membuat wajah tampannya menjadi imut. Raewon menjulurkan lidahnya ke Cheondung dan Dara hanya terkekeh pelan.
“Cheondung, Raewon.. makannya jangan lama-lama nanti kalian terlambat. Ohiya wonnie sayang, mulai hari ini kau berangkat ke sekolah dengan Changmin ya. Dia akan mulai sekolah di Seoul High School 2 bulan lagi” Umma Jung duduk disebelah suaminya.
“HOEEEK.. MWOYA?!” Raewon memuntahkan kembali omelet yang baru ia masukan ke mulutnya karena terkejut bukan main. Dan 3 orang disekelilingnya menatap bingung atas tindakannya yang menjijikan.
“Ada masalah apa chagi? Dia kan namja baik. Dan karena Changmin tidak bisa membaca hangul, kau harus mengajarkannya setiap hari. Uang jajan mu akan appa tambah 75%” Raewon menatap appanya yang tiba tiba menambahkan kabar derita dan melebarkan matanya.
“ANDWAEEEEEEEEEEE!”
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
06:32 AM
          “Kau! Jangan sekali-sekali cari masalah denganku. Moodku sedang sangat buruk sekarang” Raewon menatap horor pada Changmin dan berbicara sedingin mungkin.
          “Arraseo..” Changmin menjawab singkat. Saat ini mereka sedang ada di dalam bus yang akan membawa mereka ke Seoul High School. Sebenarnya Changmin baru akan memulai sekolah nya 2 bulan lagi karena ia harus mempelajari ulang bahasa korea. Namun ia ada urusan hari bertemu dengan kepala sekolah sekaligus mengantar yeoja dingin disampingnya.
          Selama perjalanan, Changmin dan Raewon hanya saling diam. Raewon memang tak ada niat untuk mengajak namja sialan di samping nya untuk ngobrol, ia lebih memilih sibuk dengan Itouchnya yang ia simpan di saku sweater Seoul High School. Kalau Changmin, ia memang tak berani berbicara dengan Raewon. Ia tak mau cari masalah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~    
06:57 AM.
          Tak butuh waktu lama sebelum akhirnya Raewon dan Changmin tiba Seoul High School. Ketika mereka jalan berdampingan di koridor, tak sedikit yeoja yang menatap mereka penuh tanya. Mungkin karena Changmin yang tak memakai seragam, atau karena Raewon bersama orang asing, atau karena changmin yang errr..tampan?                                               
          “Ya! Yeoja dingin. Kau sadar tidak banyak yang memperhatikanku? Aissshh... ini pasti karena ketampananku. Benar kan?” Changmin berbisik ditelinga Raewon yang sedang menatap lurus kedepan.
          “Percaya diri sekali kau. Menjijikan” Raewon tak menoleh sedikitpun.
          “Aish.. kau ini. Kenapa selalu dingin sih? Coba kau sedikit tersenyum, pasti kau lebih menarik” Raewon diam ditempat, sementara Changmin tetap berjalan melewatinya dan sedikit melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar kearah Raewon yang sedang mematung.
          ‘Apa maksud ucapannya?’ Raewon diam berfikir. Dia merasa ada sesuatu yang aneh pada dirinya tiba-tiba. Tanpa diperintah bibirnya tersenyum tipis dan ia masuk ke kelasnya. Raewon tersenyum karena namja sialan itu? Bukankah itu aneh?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

          “WONNIE!” Tiba-tiba seseorang datang dan merangkul pundak Raewon yang baru saja duduk. Ahhh... Choi Sulli rupanya.
          “Ne, waeyo sulli?” Raewon tersenyum menanggapi sahabatnya.
          “Aku dan siswi-siswi lain, melihatmu jalan dengan namja. Siapa dia? Kekasih barumu? Bagaimana dengan hongki oppa?” Sulli memberi sederet pertanyaan.
          “Mwo? Jangan bicara sembarangan dia bukan siapa-siapa ku.” Senyumnya sedikit memudar begitu nama Hongki diungkit sahabatnya. Ia kembali teringat masalahnya yang belum sempat terselesaikan itu, karena hongki ternyata serius dengan kata katanya. Ia tak mau menjawab telpon atau sekedar membalas sms Raewon.
          “Waaah... padahal dia tampan. Dan kalian ehmm.. cocok” Sulli tetap menjaga senyum manisnya.
          “Bicara apa kau Choi Sulli?” Raewon sedikit menatap Sulli sengit.
          “Ihhhh aku serius.. Tapi kalau kau dan dia tak ada hubungan, boleh kan aku kenalan dengannya. Namanya siapa?”
          “Shim Changmin. Silahkan dengan senang hati” Raewon tersenyum lebar.
          “Ahhhh gomawo~”
          “Selamat pagi semua. Silahkan tutup buku kalian. Ulangan matematika kita mulai sekarang” Tiba-tiba Daesung seongsaenim, masuk membawa setumpukan kertas.
          “MWOOO?” Seluruh kelas terlihat panik. Dan saling menengok satu sama lain.
          ‘Ulangan mendadak? Aiiih... akan menjadi hari yang panjang’ Pikir Raewon dalam hati dan segera memasukan seluruh bukunya ke dalam tas.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
          07:30 PM
          Raewon berjalan sendirian ke depan gerbang Seoul High School, sesuai tempat janjiannya dengan Changmin saat berpisah tadi pagi.
          “Yeoja Dingin! Aku disini!” Changmin melambaikan tangannya. Raewon hanya menatap tanpa ekspresi.
          “Namja sialan... kau temani aku sebentar ke Handel and Gretel” Raewon menatap wajah Changmin.
          “Itu Cafe milik member Super Junior Yesung kan? Baiklah” Changmin tersenyum dengan lebarnya. Raewon hanya mengagguk masih dengan ekspresi datar.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
          07:52 PM
          “Sebenarnya untuk apa kau ke sini, Yeoja dingin?” Changmin bertanya lembut.
          “Tidak ada apa-apa. Hanya sudah lama aku tak kesini.” Raewon menarik kursi di beranda Cafe dan duduk diikuti Changmin didepannya.
          “Kau mau pesan apa? Biar aku yang masuk untuk memesan.” Changmin berdiri kembali.
          “Hmm.. Chocolate Milk Caramel Ice blended” Raewon menjawab, namun matanya tertuju pada ponsel ditangannya.
          “Baiklah. Kau tunggu disini” Raewon tak menjawab. Ia menatap ponselnya. Berharap ada pesan masuk dari Hongki. Namun, bukan pesan dari Hongki yang ia dapat melainkan dari operator sialan yang tak henti-henti nya mengirimkan pesan.
          ‘Ahhh.. Kenapa pesanku tak dijawab juga? Kenapa Hongki-oppa begitu marah padaku? Bukankah dia yang lebih sering mengingkari janji-janji nya? Otthoke~?’ Raewon masih memikirkan Hongki. Ia frustasi. Pesan yang ia kirim sudah lebih dari 30, tapi satu pun tak ada yang dibalas.
          Sekilas mata Raewon melirik Changmin yang sedang mengantri di depan tempat pemesanan. Lalu mata nya bergeser memandang punggung seorang namja yang sedang duduk bersama seorang yeoja. Tangan namja itu menggenggam erat tangan yeoja yang ada di atas meja.
          ‘Andaikan ada Hongki-oppa. Pasti sekarang aku ada disini bersamanya. Bukan bersama Changmin, namja sialan itu’ Raewon mengandai-andai. Sejujurnya ia iri melihat sepasang kekasih didalam Cafe itu.
          Saat matanya tak sengaja menangkap bayangan gantungan yang ada diponsel namja didalam Cafe itu, Raewon melebarkan matanya. Matanya memerah sekarang. Sekali saja berkedip, dipastikan air akan tumpah dari matanya. Ia segera berdiri dan...
BRAK!
          Semua oarang di Cafe itu menolehkan kepalanya ke arah dimana ada meja yang terisi sepasang kekasih dan seorang yeoja berpakaian seragam Seoul High School berada. Yeoja berseragam itu menggebrak meja sepasang kekasih tadi.
          “O-pp-ppa? Apa maksud semua ini? Kenapa kau tak menghiraukan ku? Dan siapa dia?” Raewon berdiri tepat di depan namja yang ternyata adalah kekasihnya sendiri. Lee Hongki.
          “R-raewon? Kenapa kau ada disini?” Hongki sangat terkejut setelah melihat siapa dihadapannya sekarang.
          “Itu tidak penting. DIA SIAPA OPPA?” Raewon sedikit berteriak dan menunjuk yeoja disamping Hongki.
          “Kau kemari, dengarkan aku” Hongki menarik pergelangan tangan Raewon keluar Cafe. Yeoja tadi hanya menatap Raewon dan Hongki bingung. Termasuk Changmin, ia tak mengerti apa yang terjadi sekarang. Ia segera keluar dari Cafe dan mengikuti kemana Raewon ditarik.
          “Wonnie-ah.. Jeongmal mianhae. Hubungan kita sampai disini, kau masih terlalu muda bagiku. Aku yakin kau akan menemukan namja yang dapat mengerti dirimu lebih dari dirimu sendiri suatu saat nanti. Mianhae” Hongki pergi meninggalkan Raewon yang kini berdiri mematung dan matanya sangat basah, karena air matanya.
          Mata Changmin mangikuti arah jalan Hongki, sampai Hongki duduk kembali di kursinya semula. Sekilas Changmin menangkap senyuman dari bibir Hongki saat ia berjalan melalui Changmin. Changmin tak mengerti apa maksudnya. Ia menghampiri tempat Raewon berdiri dengan tatapan kosong.
          “Raewon-ah....” Changmin melambaikan tangannya didepan wajah Raewon. Ini pertama kalinya sejak pertama kali mereka bertemu Changmin menyebut ‘Raewon’ karena biasanya ia menyebut ‘Yeoja dingin’.
          “Changmin-sshi... aku ingin pulang” Tatapannya masih kosong. Sepertinya Raewon masih terlalu shock dengan apa yang terjadi padanya barusan.
          “Ne, kita pulang sekarang” Changmin mengeluarkan sapu tangan dari sakunya dan memberikannya pada Raewon.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
          08:32 PM
          TOK! TOK! TOK!
          “Eh kau rupanya Chang...eh? Raewon tidur?” Umma Jung memotong ucapannya setelah membuka pintu-menemukan changmin didepan pintu-dan putri bungsunya tidur dibalik punggung Changmin.
          “Ne, Ahjumma.. sepertinya dia kelelahan. Biar aku membawanya ke kamarnya. Permisi” Changmin tak mungkin menceritakan apa yang terjadi barusan kepada Umma Jung. Umma Jung hanya mengangguk dan tersenyum.
          Changmin menaiki anak tangga satu persatu perlahan masih dengan Raewon yang tertidur dipunggungnya. Ia segera membuka knop pintu saat tiba didepan kamar Raewon. Changmin merebahkan tubuh Raewon di kasurnya dan menyelimuti tubuh yeoja itu.
          “Siapapun namamu namja di Cafe tadi. Kau sungguh bodoh. Kau bisa meluluhkan hati Yeoja dingin ini, tapi kau malah membuangnya sia-sia. Aku sungguh iri padamu” Changmin bergumam. Matanya tetap menatap wajah Raewon yang sedang tertidur.
Tbc~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar