Senin, 26 Desember 2011

[FF] Hate You, Love You. Chap.4


Cast: Park Hyunsoo, Park Jungsoo a.k.a Leeteuk, Kim Myungsoo a.k.a L, Jung Yunho, And Other cast.
Genre: Romance? Failed comedy!
Note 1: Typo dimana-mana, Bahasa amburadul dan membosankan. gak suka gausah baca! ;)
Note 2: Maaf cerita dan font-nya gak sante, dan *mungkin* bahasanya ato ceritanya jd kyk sinetron.. Sekali lagi, gak suka gausah baca~ wkwk..
Note 3: MAAAFFFF bangeeeet, ceritanya makin-makin gak jelas.. maaaf yaaa merusak isi blog kitaaa, maaaaf :((((
WARNING: Don't ever try imagine Hyunsoo as me, cause you will get stressed at the first time you tried! Just imagine her by your own imagination~


TUESDAY


Pagi itu Hyunsoo terbangun dengan tubuh lemas luar biasa. Perutnya sakit tak karuan, tapi ia harus memaksakan dirinya untuk bangun dan berangkat ke sekolah. “aaarrggghh! Sial! Ini pasti karena aku tadi malem lupa makan, jadinya maag ku kambuh begini” pikir Hyunsoo dalam hati.
Sepanjang perjalanan ke sekolah, Leeteuk memperhatikan tingkah dongsaengnya yang agak aneh pagi itu lalu bertanya dengan khawatir, “Hyunsoo-ah? Waeyo? Kenapa sepertinya kau lemas sekali? Apa kau sakit?”
“Ne, oppa.. Sepertinya Maag-ku kambuh lagi. Perutku perih sekali rasanya.”
“Pasti tadi malem kau lupa makan kan? Sudah kuperingatkan berkali-kali, kau harus makan tepat waktu, penyakit maag-mu itu sudah kronis Hyunsoo-ah!” Leeteuk jadi agak kesal karena khawatir pada Hyunsoo.
“Ne oppa, mianhee aku tidak nurut waktu disuruh makan tadi malem. Jeongmal mianhe oppa.”  Hyunsoo hanya bisa menjawab lemah karena ia benar-benar tak punya tenaga lagi.
“kau yakin kuat sekolah Hyunsoo-ah?”
“Ne oppa, aku tak apa. Nanti juga sembuh sendiri, aku sudah minum obat.”
“Baiklah. Tapi ingat! Kau jangan telat makan lagi! Dan kalau kau sudah tak kuat, bilang padaku, aku akan mengantarmu pulang!”
“Ne, gomawo oppa. Kau sangat perhatian. Tumben.”
“Yah! Bicara apa kau?”
“bercanda oppa~”

Tak lama kemudian mereka sampai di sekolah. Hyunsoo bersusah payah menyeret kakinya untuk masuk kedalam kelas lalu segera duduk di tempatnya.
“Hyunsoo? Kau baik-baik saja? Kenapa kau lesu sekali?” Hyora bertanya dengan khawatir
“maag-ku kambuh, Hyora. Jadi perutku sakit sekali dan kepalaku terasa berputar-putar sekarang” Hyunsoo menjawab dengan tatapan seperti orang linglung.
“Kenapa kau masuk sekolah? Kalau sakit, mending di rumah saja!”
Hyunsoo hanya diam tak menjawab. Ia juga tidak tau kenapa ia hari ini maksain masuk sekolah, padahal biasanya males setengah mati.

Kesialan Hyunsoo hari ini tak berakhir sampai disitu, ketika ia sedang menjatuhkan kepalanya diatas meja gara-gara pusing banget, tiba-tiba Kim-songsaenim masuk kelas yang artinya Hyunsoo harus mengangkat kepalanya yang masih terasa berputar-putar itu. Tiba-tiba....
“Tutup semua buku kalian! Keluarkan alat tulis saja! Hari ini ulangan matematika!” Kata Kim songsaenim dengan lantang abis.
Seluruh isi kelas tampak shock dengan ulangan dadakan sialan itu. Gimana gak shock? Matematika man! Ulangan mendadak, gak belajar, artinya....... bersiaplah dengan nilai do,re,mi,fa,sol,la! Alias 1,2,3,4,5,6!
Hyunsoo yang tau pasti bahwa Kim songsaenim tak main-main jika bicara, hanya bisa pasrah, mau ngomong apa juga bakal tetep ulangan kalo sama guru yang satu ini.

1 setengah jam kemudian, “KRIIIIIIING!!!!” Bel berbunyi dengan begitu nyaring, “BAIK! Semuanya, kumpulkan hasil kerja kalian! Selesai tidak selesai kumpulkan SEKARANG!” Kim songsaenim berteriak ganas dan langsung disusul dengan semua murid mengumpulkan ulangan tersebut.


Seusai pelajaran terakhir hari itu, Hyunsoo yang masih dilanda sakit perut dan pusing kepala itu sedang mengambil buku di lokernya ketika seseorang menepuk pundaknya. Ia menoleh dan mendapati Kim-songsaenim berdiri tepat di belakangnya.
“Park Hyunsoo, ikutlah dengan saya! Ada yang perlu saya bicarakan!” kata Kim-songsaenim singkat, dan Hyunsoo langsung menuruti perintah Kim songsaenim dan mengikutinya menuju ruang guru.
“A..ada apa songsaenim?” tanya Hyunsoo ragu-ragu.
“Park Hyunsoo, apa kau sedang ada masalah pribadi? Atau sedang sakit mungkin? Apa hari ini kau baik-baik saja?” tanya Kim-songsaenim.
“Memangnya ada apa songsaenim?”
“Nilai ulangan matematikamu buruk sekali Park Hyunsoo! Padahal biasanya nilai-nilaimu selalu bagus. Ada apa sebenarnya?” tanya Kim-songsaenim sambil menyerahkan lembar ulangan Hyunsoo.
“Sa...saya memang kurang enak badan hari ini.. Mianhee songsaenim.”
Melihat wajah Hyunsoo yang pucat Kim-songsaenim percaya bahwa Hyunsoo memang sakit, “Baiklah. Tapi besok kau harus mengulangnya bersama teman-temanmu yang juga dapat nilai jelek!”
“Ne, arraseo songsaenim.. saya permisi sekarang”
“Ne, silahkan.”

Hyunsoo hanya bisa berjalan gontai menuju ke pinggir lapangan sekeluarnya dari ruang guru. Ditatapnya nilai ulangan matematikanya pagi tadi, “buruk sekali!” pikir Hyunsoo. Sesampainya di pinggir lapangan, ia menunggu Leeteuk disana dan tiba-tiba saja dari belakang ada yang menarik kertas ulangan yang daritadi ditatapnya itu.
“HUAHAHAHAHA!!! SUDAH KUBILANGKAN KAU ITU YEOJA BABO!! LIHAT NILAI INI!! HAHAHAHAHA” Yunho yang mengambil kertas ulangan Hyunsoo tertawa terbahak-bahak atau tertawa kemenangan tepatnya.
Hyunsoo yg memang sudah lelah dan masih tak enak badan malas menanggapi tingkah Yunho yang bener-bener rese itu, jadi dia langsung menarik kertas itu dari tangan Yunho tetap dalam tenang, tak bersuara.
Melihat Hyunsoo yang diam saja tak menanggapi olok-oloknya, Yunho makin mengira Hyunsoo merasa kalah, maka ia makin gencar menghina Hyunsoo.
Hyunsoo yang sedari tadi berusaha keras menahan emosinya, kini benar-benar tak kuat lagi. Tangannya yang daritadi dimasukkan ke kantung roknya, kini telah mengepal dengan kuat dan........
BUUUUUUK!
Hyunsoo meninju Yunho tepat dipipinya lalu berkata, “AKU MUAK DENGANMU! AKU SUDAH BERUSAHA MENAHAN EMOSIKU, TAPI KAU TAK BERHENTI JUGA! AKU TAK MELADENIMU BUKAN KARENA AKU MERASA KALAH! TAPI KARENA AKU SEDANG TIDAK ENAK BADAN! KAU ITU........ KAU NAMJA MENYEBALKAN BENAR-BENAR SUDAH KELEWATAN!”
Setelah mengatakan itu semua Hyunsoo pergi, tak terasa air mata jatuh ke pipinya karena ia benar-benar marah, kesal, dan terutama..... sakit! Sakit hati karena kata-kata Yunho yang keterlaluan, dan sakit kepalanya yang kini makin menjadi-jadi setelah berteriak dengan segenap tenaganya yang tersisa. Sedang kan Yunho yang ditonjok dan ditinggal pergi, Cuma bisa cengo, bingung harus ngomong apa. Dia memang salah, tapi dia terlalu gengsi untuk minta maaf duluan.

Hyunsoo yang masih sangat kesal duduk dibawah pohon dengan air mata masih sedikit menetes dari mata indahnya. L melihat Hyunsoo seperti itu, berinisiatif untuk melefon Leeteuk agar cepat datang dan mengantar Hyunsoo pulang.
“Yoboseyo?”
“Hyung, ini aku, L.”
“Ne, ada apa?”
“Hyung, cepatlah datang ke halaman depan sekolah, ini penting, dongsaengmu.......”
“Ada apa dengan Hyunsoo?!”
“Kau datanglah dulu Hyung, nanti kau mengerti sendiri”
“Baiklah. Temani dia dulu sampai aku datang!”
“Ne hyung.”

Telfon ditutup dan L mendekati dan duduk disamping Hyunsoo. “Hyunsoo-ah? Gwaenchana?”
Hyunsoo kaget dan langsung menghapus air mata dengan punggung tangannya, “L? Kau belum pulang? Nee, gwaenchana” kata Hyunsoo berusaha tersenyum.
“Belum. Sudah jangan sedih lagi Hyunsoo-ah..” Kata L sambil mengacak-ngacak rambut Hyunsoo.
“Ne, terima kasih kau menghiburku. Kau memang sahabatku yang terbaik L..”
“Ne, cheonmaneyo~”

Lalu tiba-tiba mereka melihat Leeteuk berlari dengan nafas terengah-engah.
“Nah Hyunsoo, oppa-mu sudah datang, aku pulang dulu yaa~ Annyeong~”
L pun berlari pulang dan melewati Leeteuk, “Gomawo L telah menemani Hyunsoo” kata Leeteuk singkat.
“Cheonmaneyo Hyung”
“Hyunsooo! Kau baik-baik sajakah? Ada apa sebenarnya? ceritakan padaku!” Leeteuk langsung mendekati Hyunsoo dan memeluknya.
“Tak apa oppa, aku sudah tidak apa-apa sekarang.”
“Hyunie-aah, kau jangan bohong! Hanya sesuatu yang benar-benar menyakitkan dan menyedihkan yang bisa membuat seorang Park Hyunsoo menangis, kau beda dengan yeoja lain Hyunsoo-ah. Kau tidak cengeng, menangis hanya kalau diperlukan. (?) Jadi sebenarnya ada apa?” Tanya Leeteuk sambil mengelus rambut panjang Hyunsoo yang terurai bebas.
“Nee, aku memang takbisa menyembunyikan apapun darimu! Kau selalu saja tau oppa!”
“Tentu saja, aku ini kakakmu! Sekarang ceritakan!” kata Leeteuk seraya melepas dongsaengnya agar ia bisa leluasa untuk menceritakan semuanya.
Hyunsoo pun menceritakannya kepada Leeteuk dan ia kembali sedikit menangis.
“Hyunsoo-ah? Sudah-sudah jangan menangis. Nanti aku akan bicara padanya agar dia tak melakukan hal itu lagi padamu. Arraseo?” Kata Leeteuk sambil menghapus air mata Hyunsoo dengan ibu jarinya.
“Lebih baik sekarang kita pulang! Wajahmu masih pucat seperti tadi pagi dan sekarang sudah mau Hujan.” Kata Leeteuk kemudian.
“Ne oppa. Kajja!”


WEDNESDAY

Jam Pulang sekolah......
“Yoboseyo?” Leeteuk mengangkat hp nya yang tiba-tiba saja berdering.
“Oppa, hari ini kau pulanglah duluan. Aku ada ulangan matematika dulu.”
“Kau yakin? Kalau kau mau aku bisa menunggumu dulu Hyunsoo-ah.”
“Tidak oppa, tidak perlu, pulanglah duluan saja, aku bisa pulang sendiri. Percayalah”
“Baiklah kalau begitu. Tapi ingat! Kau harus hati-hati ya!”
“Ne oppa.”

Hyunsoo langsung menutup telfonnya dan segera menuju ke kelasnya lagi karena ulangan itu akan segera di mulai. 2 jam mengerjakan ulangan tersebut, akhirnya Hyunsoo dan beberapa teman sekelasnya yang juga mengulang ulangan matematika itu selesai dan segera berhamburan keluar kelas. Berhubung baik L maupun Hyora dan Yoora tidak mengikuti ulangan ulang itu jadilah ia benar-benar sendirian keluar dari sekolah.

Hyunsoo berjalan sendirian dari halte menuju ke rumahnya. Ia menaiki bus tersebut dan Sialnya, karena ngantuk parah, Hyunsoo ketiduran dan bablas sampai 2 halte setelah halte dimana ia seharusnya ia turun. Jadilah ia turun dari bus dan berjalan jauh menuju rumahnya. Namun ada satu hal yang sama sekali tidak disadari Hyunsoo, yakni dari keluar kelas tadi ada yang mengikutinya terus dari belakang hingga sekarang!


Yunho sedang duduk sendiri di kamarnya, memainkan game di iPod nya dengan tampang bosan. “HAAAAH, aku bosaaan! Hmmm, lebih baik aku keluar ah, cari minuman kaleng, haus sekali rasanya.” Pikir Yunho dalam hati.
Yunho pun segera mengambil jaket dan turun dari kamarnya, di bawah ia bertemu dengan Jihye, “Oppa mau kemana?” tanya nya polos.
“Aku mau ke minimarket sebentar, cari minuman kaleng” jawabnya singkat lalu keluar dari rumahnya.

Sesampainya di minimarket itu ia langsung membeli minuman kaleng. Ketika sedang membayarnya, ia melihat keluar dari pintu transparan minimarket itu dan ia melihat sesuatu yang janggal baginya.
“itu bukannya Hyunsoo? Tumben baru pulang, sendirian lagi.” Pikir Yunho, namun belum terjawab pertanyaan itu, ia melihat seorang namja sekitar 4 meter di belakang Hyunsoo sedang mengikutinya, dan ia tau pasti siapa namja itu!

“I...itu Choi Siwon kan? Si murid baru itu?! Sedang apa dia disekitar sini? Setauku rumahnya gak lewat sini sama sekali!” Setelah berpikir begitu, ia jadi teringat pembicaraannya dengan Eunhyuk dan Leeteuk beberapa hari lalu mengenai namja bernama Siwon itu. “ASTAGA! Jangan-jangan ia punya niat tak baik pada dongsaengnya Teuk lagi!” Yunho langsung berlari keluar minimarket dan mengikuti Siwon dari belakang.


Sepanjang perjalanan pulang, Hyunsoo merutuki dirinya sendiri yang ketiduran di bus yang akhirnya bikin dia bablas sampe sejauh ini. Namun tiba-tiba saja, ada yang menarik tangannya dari belakang. “YAAAAH! SIAPA KAU?” Hyunsoo refleks berteriak, namun ia segera merasa kehilangan suaranya ketika melihat siapa yang menarik tangannya.
“Kau ingat aku kan Park Hyunsoo?” tanya namja itu seraya tersenyum
“K...kau! kau sedang apa disini Choi Siwon?! Aku sudah tak ada urusan denganmu! Bagaimana kau bisa ada disini lagi hah?!” Hyunsoo benar-benar kaget sekarang.
“Sopan sekali kau memanggilku tanpa sebutan ‘oppa’? aaah, dan soal itu, ceritanya panjang Hyunsoo-ah~ lebih baik aku ceritakan di cafe itu saja? Bagaimana?”
“ANDWEEEE!!! LEPASKAN AKU! AKU MAU PULAAANG!” Hyunsoo berusaha melepas tangannya dari genggaman Siwon, namun tak bisa.
“Aku takkan melepaskanmu lagi. Kau tau? Aku merindukanmu tau..”
“AKU TAK PEDULI! SEKARANG LEPASKAN AKUUUU!!!”
“Astagaaa, kemana Hyunsoo yang dulu manis dan lucu itu? Kenapa kau sekarang senang sekali berteriak?”
“KALAU KAU TAK MELEPASKANKU AKU AKAN BERTERIAK LEBIH PARAH CHOI SIWON! LEBIH BAIK CEPAT LEPASKAN AKU! ATAU AKU AKAN MENGADUKANMU PADA LEETEUK OPPA!!”
“Teriak saja sesukamu dan adukan saja. Aku tak pernah takut pada Leeteuk.”
“ya tuhaaan, selamatkan aku dari namja sialan ini! Aku sudah tak mau lagi bertemu dengannya. Kumohon selamatkan akuu” doa Hyunsoo dalam hati.
Tiba-tiba terdengar suara seorang namja dari belakang Siwon, “YAAAH! KAU! LEPASKAN DIA!” Hyunsoo dan Siwon pun menoleh untuk melihat siapa namja itu.


“YAAAH! KAU! LEPASKAN DIA!” Teriak Yunho tiba-tiba seraya berjalan kearah Hyunsoo dan Siwon.
“Kau? Kau Jung Yunho kan? Temannya Leeteuk?” tanya Siwon.
“NE!” Jawab Yunho sambil melepaskan tangan Hyunsoo dari genggaman Siwon lalu menyembunyikan Hyunsoo di belakang punggungnya. Hyunsoo yang sudah lemas pasrah saja bersembunyi di belakang punggung Yunho.
“YAH! KAU TAK USAH IKUT CAMPUR YUNHO!  KAU DISURUH LEETEUK KAN? PERGILAH! DAN BERI TAU LEETEUK AKU TAKKAN MELAKUKAN HAL BURUK PADA HYUNSOO!” Siwon berkata sambil berusaha meraih tangan Hyunsoo yang kini berada di belakang Yunho.
Yunho menepis tangan Siwon dan berkata, “Aku tak disuruh Leeteuk! Dan sebaiknya kau yang pergi! Bukankah Hyunsoo sendiri juga sudah menyuruhmu untuk pergi Choi Siwon?”
“YAH! KAU ADA HUBUNGAN APA SIH SAMA HYUNSOO? KALO EMANG GAK ADA, PERGI SANA!”
“Tak ada, tapi aku tak suka melihatmu memaksa yeoja seperti itu!” Kata Yunho tenang.
“KAAAUUU!” BUUUUUK!
Siwon menonjok Yunho dengan kuat hingga Yunho tersungkur ke tanah.
Belum sempat Yunho membalas, Siwon sudah langsung pergi dan berteriak, “KAU! JUNG YUNHO! KAU MEMBUAT MASALAH DENGAN ORANG YANG SALAH!! URUSAN KITA BELUM SELESAI! INGAT ITU!”

Hyunsoo kaget luar biasa dan lututnya langsung lemas ketika melihat Yunho yang berdiri di depannya tiba-tiba saja di tonjok dan tersungkur. Seketika itu juga Hyunsoo jatuh diatas lututnya. Yunho segera bangkit dan melihat Hyunsoo yang lemas,
“Hyunsoo? Gwaenchana?” Yunho jongkok dan bertanya dengan nada khawatir.
“N....ne.. Gwaenchana Yunho-ssi.” Hyunsoo berusaha berdiri namun lututnya kini terasa terlalu lemas.
Yunho melihat Hyunsoo yang terlalu lemas itu langsung menaruh Hyunsoo di punggungnya dan menggendongnya. “Kuantar kau pulang!” katanya singkat.
“YAH! Apa yang kau lakukan?! Turunkan aku sekaraaang!” kata Hyunsoo sambil berontak, berusaha turun dari punggung Yunho.
Yunho pun menurunkan Hyunsoo dan bertanya, “Memang kau bisa pulang sendiri hah?”
Hyunsoo turun dari punggung Yunho dengan kaki masih agak lemas, sehingga ia berdiri dengan gemetar.
“Lihat! Berdirimu saja tak benar, gemetar tak karuan seperti itu, kau yakin bisa jalan? Kuperingatkan, ini Masih jauh. Kalau kau yakin bisa pulang sendiri, aku akan pulang. Daah!” Kata Yunho sambil berpura-pura berjalan pergi.
Hyunsoo hanya diam berusaha berjalan namun ntah kenapa rasanya sulit sekali.
Yunho menoleh kebelakang dan melihat Hyunsoo yang berjuang mati-matian hanya untuk berjalan, akhirnya ia memutuskan kembali dan menggendong Hyunsoo di punggungnya karena kasihan. “Sudah, jangan memaksakan dirimu! Biar aku antar kau pulang saja.”
Kali ini, Hyunsoo pasrah saja.

Dalam perjalanan, “Yunho-ssi......” Hyunsoo memanggil Yunho dengan nada ragu-ragu
“Hmm? Waeyo?”
“hmmm, Gomawo. Terima kasih telah membuatnya pergi” kata Hyunsoo.
“Ne, cheonmaneyo.” Jawab Yunho tersenyum singkat.
“Hmmm, boleh aku bertanya?”
“Mau tanya apa?” jawab Yunho datar
“Kenapa kau menolongku? Bukannya kau membenciku?”
“Hm? Tidak, Aku tidak membencimu. Dan ini juga tanda maafku karena menghinamu kemarin. Mianhe, jeongmal mianhe.”
“Ne, aku memaafkanmu. Kau tidak membenciku Yunho-ssi? Lalu kenapa kau menghinaku terus?”
“Aku tak membencimu, tenanglah. Kau ingin tau kenapa aku membully-mu? Karena aku suka melakukan itu! Menyenangkan sekali asal kau tahu, haha” tawanya masih dengan wajah datar.
“Yah! Kau menyebalkan!” Hyunsoo menggetok kepala Yunho pelan.
“YAH! Jangan menggetokku seperti itu!”
“Sampai kapan kau akan menghinaku terus ha?”
“Sampai kapan? Hmmm, entahlah............ sampai aku bosan tentunya! Hahahaha.”

Belum sempat Hyunsoo berkata lebih lanjut, mereka telah sampai di depan rumah Hyunsoo, disana Leeteuk sedang berdiri menunggu Hyunsoo dan ia awalnya bingung namun langsung tersenyum super jail melihat Hyunsoo pulang diantar Yunho.
Yunho kaget melihat Leeteuk dan segera menurunkan Hyunsoo dari punggungnya. “Teuk, kau jangan salah paham ya! Aku hanya menolong Hyunsoo kok, gak lebih.” katanya langsung.
Leeteuk nyengir jail lalu berkata, “Masaaa? Hahaha, lebih juga gapapa kok.”
Mendengar itu, wajah Hyunsoo dan Yunho dengan kompak memerah, dan Leeteuk segera tertawa terbahak-bahak melihatnya.
“YAH! OPPA! Kau ini apaan sih?! Yunho-ssi hanya menolongku. Nanti aku ceritakan!” Kata Hyunsoo sambil memukul lengan Leeteuk.
“Iya, iyaaaa aku percaya..” Kata Leeteuk mengalah
“Baiklah, lebih baik sekarang aku pulang, Annyeong Leeteuk, Annyeong Hyunsoo..” Yunho berkata seraya melambaikan tangannya dan berjalan pulang.

Seperginya Yunho, Leeteuk membantu Hyunsooo masuk ke rumah dan tiba-tiba iseng bertanya, “Udah akur nih? Padahal aku belum sempet ngomong sama Yunho biar berenti ngebully kamu loh......”
“Ha? Apaan sih? -_-“
“Ituuuu, tadi buktinya dianterin pulang segala, di gendong pula. Huahahahaha.” Leeteuk tersenyum jail yang disusul getokan Hyunsoo di kepalanya.
“YAH! Kau ini ngaco oppa!”
“Kau suka sama Yunho kaaan? Bilang aja Hyunnie-aah~ kalo kamu gak berani nyampein sendiri, sini, biar oppa-mu yang baik ini yang menyampaikannya! Hahahahaha”
“Apasiiiiih! Annoying banget jadi orang.”
“Iya, iyaaaaa, aku Cuma bercanda kok. Memang sebenernya tadi ada apaan sih?”
Hyunsoo pun menceritakan segalanya pada Leeteuk dan sukses membuat wajah Leeteuk merah nyala (?) karena marah.


Malem itu, Hyunsoo sedang membaca novel diatas kasurnya ketika tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.
“Siapa?” tanya Hyunsoo dari dalam kamarnya.
“ini aku. Boleh aku masuk?” jawab Leeteuk dari luar.
“Oppa? Masuklaah.” Kata Hyunsoo sambil menutup Novel yang ia baca.
Leeteuk pun masuk ke kamar Hyunsoo dan duduk di samping Hyunsoo.
“Ada apa oppa?”
“Hmmm, ada yang ingin aku tanyakan padamu Hyunsoo-ah”
“Tanya apa oppa? Silahkan saja.”
“A... apa kau masih ada perasaan sama Siwon?” tanya Leeteuk serius.
“Oppa? Kenapa kau tiba-tiba bertanya begitu?”
“Aku hanya memastikan Hyunsoo-ah. Jadi? Iya atau tidak?”
Hyunsoo menghela nafas panjang dan berkata, “Oppa, aku sudah tak ada perasaan lagi padanya, tenanglah.”
“Kau serius?”
“Ne~”
“Baiklah..... hmmm, Hyunnie-ah, sejujurnya aku jauh lebih senang kalau kau dekat dengan Yunho yang dingin itu daripada harus dekat lagi dengan Siwon.” Kata Leeteuk sambil bangkit dari kasur dongsaengnya itu.
“Opppaaaaa?! Kau ini bicara apa siiih?!” Hyunsoo melempari Leeteuk dengan bantal dengan wajah memerah *lagi*
“Aku serius Hyunsoo-ah!” Kata Leeteuk serius sambil keluar dari kamar Hyunsoo.
Hyunsoo kini hanya bisa cengo dengan ekspresi gajelas mendengar kata-kata oppanya barusan............

To Be Continued~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar