Cast: Jung Raewon, Shim
Changmin, Lee Hongki, Park Cheondung, Park Sandara & other cast
Genre: Romance? Fail comedy
Note: Sure name changed!
Chap 6
Monday,
31st of October 2011
“Anak-anak..
pelajaran hari ini sampai disini. Dan hari ini adalah hari terakhir kalian di
Seoul High School selama tahun 2011. Karena mulai besok kalian akan libur musim
dingin dan tahun baru. Kalian akan kembali masuk pada 7 Januari. Ada
pertanyaan? Jika tidak saya permisi” Taeyeon seongsaenim menjelaskan pengumuman
libur rutin setiap akhir tahun.
“Raewon-ah!
Kau kemana libur tahun ini?” Sulli menepuk pundak Raewon lumayan keras.
“Aww..
sakit Sulli-ah” Raewon mengusap pundak bekas pukulan Sulli. Dan Sulli hanya
meringis. “Hmm... kata umma ku, aku sekeluarga akan pergi ke Amerika. Menemui
keluarga Changmin. Kau sendiri?”
“Mwo?
Ke Amerika? Asik sekali... Aku akan ke Thailand. Unnieku Victoria akan melangsungkan
pernikahannya disana dengan Nickhun oppa”
“MWO?
VICTORIA UNNIE AKAN MENIKAH? Aigooo... kenapa tidak bilang-bilang?” Raewon
melebarkan mata selebar-lebarnya.
“Iya...
aku juga baru tau seminggu yang lalu” Sulli melebarkan senyumannya.
“Ahh..
semoga Victoria unnie dan Nickhun oppa bahagiaaa” Raewon merentangkan kedua
tangannya.
“Ne...
ah kau akan pulang sekarang Raewon-ah?”
Sulli mulai membereskan buku-buku dimejanya kedalam tas.
“Sepertinya
begitu tapi aku akan tunggu sampai Changmin oppa menjemput ku. Kalau kau?”
Raewon ikut membereskan buku-bukunya.
“Aku
akan pulang sekarang. Karena aku sekeluarga akan berangkat ke Thailand nanti
malam hehehe aku pergi dulu ya! Selamat bertemu tahun depan~” Sulli memeluk
tubuh Raewon. Dan pergi.
“Ne.. sampai
tahun depan~”Raewon melambaikan tangannya ke arah Sulli yang berjalan menjauh.
***
Changmin
baru saja turun dari bus. Seperti hari biasanya, ia akan menjemput Raewon di
Seoul High School. Changmin merapatkan mantel ketubuhnya dan menyelipkan kedua
tangannya kedalam saku mantelnya saat dirasakan tubuhnya mulai kedinginan.
Sepertinya salju akan mulai turun besok.
Changmin
memperhatikan jalan yang ia lewati. Tiba-tiba matanya menangkap bayangan
seorang namja yang mengenakan hoodie hitam dan kacamata hitam. Changmin
memperhatikan namja didepannya.
“Ya!
Berhenti kau disitu!” Changmin menghentikan langkahnya ketika telinganya
menangkap suara dari namja didepannya.
“Siapa
kau?” Namja didepan Changmin tak menjawab. Ia berjalan mendekati Changmin.
“Hhh.. jadi
kau tak ingat aku?” Namja didepan Changmin membuka kaca mata hitamnya. Changmin
tersenyum santai saat menyadari siapa namja didepannya.
“Hongki-sshi?”
Changmin berusaha tersenyum ramah.
“Kau..
tak usah sok baik dihadapanku. Aku tak akan baik padamu” Hongki menatap
Changmin dingin.
“Apa
maksudmu? Aku tak mengerti” Changmin sedikit memundurkan tubuh nya saat Hongki
berjalan semakin mendekatinya.
“Apa
hubunganmu dengan Raewon?” Hongki berbisik tepat didepan wajah Changmin.
Kepalanya sedikit mendongak karena Changmin sedikit lebih tinggi darinya.
“Raewon?
Kami teman. Memang ada apa Hongki-sshi?” Changmin menatap Raewon bingung.
“Kau
bilang ada apa? Jauhi Raewon mulai sekarang!” Hongki menatap tajam mata
Changmin.
“Apa
maksudmu? Dekat dengan Raewon itu hak ku. Kau dan Raewon juga sudah tak ada
hubungan kan?” Changmin menanggapi perintah Hongki dengan santai.
“JANGAN
BICARA SEMBARANGAN!” Hongki mencengkeram kerah mantel Changmin.
“Aku
hanya bicara sesuai kenyataan yang aku tau. Bukankah kau duluan yang mengakhiri
hubunganmu dengan Raewon di Cafe malam itu? Lalu apa salahku?” Changmin tetap
bersikap santai.
“Kau....”
Hongki mengeratkan cengkeraman tangannya di kerah mantel Changmin.
BUGH!
“ITU
BALASAN JIKA KAU TAK MAU MENJAUHI RAEWON” Hongki mendorong tubuh Changmin kasar
sehingga Changmin jatuh ketanah yang dilapisi salju.
“Apa
urusanmu? Aku tak akan takut padamu. Aku tetap tak akan menjauhi Raewon”
Changmin mengusap ujung bibir nya yang berdarah.
“Jadi
kau masih berani hah? Aku tak akan membiarkanmu begitu saja” Hongki kembali
meraih kerah Changmin dan melayangkan kepalan tangannya ke wajah Changmin
berkali-kali hingga Changmin terbaring.
“Urusan
kita belum selesai Changmin-sshi” Hongki menendang tubuh Changmin yang
terbaring di tanah dan pergi begitu saja. Jalanan yang sangat sepi membuat tak
ada yang menyadari keadaan Changmin sekarang. Tanah putih berlapis salju disamping
wajah Changmin mulai berubah menjadi kemerahan karena darah dari bibir
Changmin.
Semuanya
gelap.
***
“Oppa...
kenapa menjadi seperti ini?” Raewon menduduki kursi disamping tempat tidur
Changmin di Seoul International Hospital. Raewon mulai menangis.
“Raewon-ah
jangan menangis. Aku baik-baik saja kok” Changmin yang terduduk lemah dikasur
berusaha menenangkan Raewon yang baru datang.
“Oppa
babo! Kalau kau baik baik saja tidak mungkin kau ada disini. Kau pasti dirumah
jika kau baik-baik saja” Raewon memeluk tubuh Changmin dari samping.
“Maaf
kan aku ya.. karena tadi kau jadi harus pulang sendiri. Dan kenapa kau tidak
pulang kerumah dulu?” Changmin membalas pelukan Raewon dengan agak kesulitan
karena posisi Raewon ada disamping bukan didepannya.
“Bagaimana
aku bisa pulang dengan tenang kalau aku tau kau ada disini? Huh?” Raewon mengangkat
wajanya.
“Ah..
ne, mianhae” Changmin mengacak rambut Raewon.
“Aku
tak akan membiarkan Hongki. Aku akan menemuinya cepat” Raewon menyipitkan
matanya yang sembab.
“Raewon-ah...
biarkan saja. Aku tak mau terjadi sesuatu padamu. Lagipula kita akan berlibur
ke rumahku di Amerika bukan? Jadi buat apa kita membuang waktu untuk balas
dendam” Changmin berusaha untuk menahan emosi Raewon.
“Kau
juga. Kenapa kau tidak melawan saat Hongki memukuli mu? Ha? Kau payah” Raewon
sedikit menempeleng kepala Changmin.
“Untuk
apa melawan? Aku memang tidak pernah bertengkar jadi aku tidak pernah melawan”
Changmin tersenyum santai.
“Tentu
saja untuk melindungi dirimu. Kau payah” Raewon kembali memeluk tubuh Changmin.
***
Wednesday, 3rd of November 2011
“Changmin..
kau yakin bisa berangkat ke Amerika hari ini, Chagi?” Umma Jung mengusap rambut
tebal Changmin dengan lembut seperti anaknya sendiri.
“Ne,
Ahjumma.. aku yakin” Changmin tersenyum lebar.
“Baiklah..
kita berangkat sekarang, ne?” Umma Jung yang akan mengangkat kopernya langsung
ditahan oleh Changmin. Dan Changmin memberi isyarat dengan matanya agar ia yang
membawanya.
“UMMAAAAAA!
CHOIKANG KU MANA?” Langkah Umma Jung dan Changmin terhenti ketika ada suara
teriakan dari kamar Raewon.
“Tadi
umma letakkan di kasur mu, chagiii” umma Jung sedikit berteriak untuk membalas
teriakan anak bungsunya. Tidak lama kemudian Raewon keluar dari kamarnya dengan
hoodie biru muda, rok pendek biru tua, kaos kaki selutut hitam, sepatu kets
ungu, syal hitam, topi dingin ungu, ransel coklat dan Choikang dipelukannya.
“Aaaahhh..
Doraewon lucu sekaliii” Tiba-tiba Cheondung hadir dibelakang punggung Raewon
yang sedang berhadapan dengan Changmin dan umma Jung.
“Aku
tidak lucu” Raewon melemparkan Choikangnya kearah Cheondung. Dan dengan sigap
Cheondung menangkapnya.
“Kau
itu sepertinya alergi sekali padaku ya? Jahat nyaa” Cheondung menggoda Raewon
dengan menciumi Choikang ditangannya.
“YA!YA!YA!
KEMBALIKAAAN” Raewon berlari menabrak Cheondung dan merebut kembali
Choikangnya.
“Kau
yang melempar juga huh menyebalkan” Cheondung menggumam saat dirinya ditinggal
lari oleh Raewon.
“Ayo
cepat. Dara sudah menunggu kalian di mobil” Umma Jung tersenyum melihat Raewon
dan Cheondung yang bertingkah seperti anak kecil.
***
“Aku
mau duduk disebelah Raewon” Cheondung merangkul pundak Raewon untuk menahan
langkah Raewon.
“Aku
tidak mau sama Cheondung oppa. Aku mau sama Changmin oppa saja” Raewon melepas
paksa rangkulan Cheondung dan melarikan diri kearah Changmin didepannya.
“Jadi
kau begitu ya sekarang huu.." Cheondung pura-pura merajuk.
“Biar
saja” Raewon menjulurkan lidahnya untuk mengejek Cheondung.
Changmin
terkekeh pelan. Raewon mengikuti arah langkah Changmin dikabin pesawat untuk
mencari nomor kursi mereka.
“Oppa..
kira-kira kita sampai di Amerika jam berapa?” Raewon duduk didekat jendela saat
Changmin mempersilakannya duduk duluan.
“Mungkin
pukul 3 sore besok” Changmin menjelaskan.
“Ooooh
begitu ya..” Raewon menatap jendela pesawat. Dan mulai sibuk dengan dunianya
sendiri sampai akhirnya tertidur di bahu Changmin.
Tbc~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar