Selasa, 20 Desember 2011

Love Is Never Gone 내가 허락할테니 chap. 6


 
Cast: Jung Raewon, Shim Changmin, Lee Hongki, Park Cheondung, Park Sandara & other cast
Genre: Romance? Fail comedy
Note: Sure name changed!
 Chap 6


          Monday, 31st of October 2011
          “Anak-anak.. pelajaran hari ini sampai disini. Dan hari ini adalah hari terakhir kalian di Seoul High School selama tahun 2011. Karena mulai besok kalian akan libur musim dingin dan tahun baru. Kalian akan kembali masuk pada 7 Januari. Ada pertanyaan? Jika tidak saya permisi” Taeyeon seongsaenim menjelaskan pengumuman libur rutin setiap akhir tahun.
          “Raewon-ah! Kau kemana libur tahun ini?” Sulli menepuk pundak Raewon lumayan keras.
          “Aww.. sakit Sulli-ah” Raewon mengusap pundak bekas pukulan Sulli. Dan Sulli hanya meringis. “Hmm... kata umma ku, aku sekeluarga akan pergi ke Amerika. Menemui keluarga Changmin. Kau sendiri?”
          “Mwo? Ke Amerika? Asik sekali... Aku akan ke Thailand. Unnieku Victoria akan melangsungkan pernikahannya disana dengan Nickhun oppa”
          “MWO? VICTORIA UNNIE AKAN MENIKAH? Aigooo... kenapa tidak bilang-bilang?” Raewon melebarkan mata selebar-lebarnya.
          “Iya... aku juga baru tau seminggu yang lalu” Sulli melebarkan senyumannya.
          “Ahh.. semoga Victoria unnie dan Nickhun oppa bahagiaaa” Raewon merentangkan kedua tangannya.
          “Ne... ah kau akan pulang sekarang Raewon-ah?”  Sulli mulai membereskan buku-buku dimejanya kedalam tas.
          “Sepertinya begitu tapi aku akan tunggu sampai Changmin oppa menjemput ku. Kalau kau?” Raewon ikut membereskan buku-bukunya.
          “Aku akan pulang sekarang. Karena aku sekeluarga akan berangkat ke Thailand nanti malam hehehe aku pergi dulu ya! Selamat bertemu tahun depan~” Sulli memeluk tubuh Raewon. Dan pergi.
          “Ne.. sampai tahun depan~”Raewon melambaikan tangannya ke arah Sulli yang berjalan menjauh.
***
          Changmin baru saja turun dari bus. Seperti hari biasanya, ia akan menjemput Raewon di Seoul High School. Changmin merapatkan mantel ketubuhnya dan menyelipkan kedua tangannya kedalam saku mantelnya saat dirasakan tubuhnya mulai kedinginan. Sepertinya salju akan mulai turun besok.
          Changmin memperhatikan jalan yang ia lewati. Tiba-tiba matanya menangkap bayangan seorang namja yang mengenakan hoodie hitam dan kacamata hitam. Changmin memperhatikan namja didepannya.
          “Ya! Berhenti kau disitu!” Changmin menghentikan langkahnya ketika telinganya menangkap suara dari namja didepannya.
          “Siapa kau?” Namja didepan Changmin tak menjawab. Ia berjalan mendekati Changmin.
          “Hhh.. jadi kau tak ingat aku?” Namja didepan Changmin membuka kaca mata hitamnya. Changmin tersenyum santai saat menyadari siapa namja didepannya.
          “Hongki-sshi?” Changmin berusaha tersenyum ramah.
          “Kau.. tak usah sok baik dihadapanku. Aku tak akan baik padamu” Hongki menatap Changmin dingin.
          “Apa maksudmu? Aku tak mengerti” Changmin sedikit memundurkan tubuh nya saat Hongki berjalan semakin mendekatinya.
          “Apa hubunganmu dengan Raewon?” Hongki berbisik tepat didepan wajah Changmin. Kepalanya sedikit mendongak karena Changmin sedikit lebih tinggi darinya.
          “Raewon? Kami teman. Memang ada apa Hongki-sshi?” Changmin menatap Raewon bingung.
          “Kau bilang ada apa? Jauhi Raewon mulai sekarang!” Hongki menatap tajam mata Changmin.
          “Apa maksudmu? Dekat dengan Raewon itu hak ku. Kau dan Raewon juga sudah tak ada hubungan kan?” Changmin menanggapi perintah Hongki dengan santai.
          “JANGAN BICARA SEMBARANGAN!” Hongki mencengkeram kerah mantel Changmin.
          “Aku hanya bicara sesuai kenyataan yang aku tau. Bukankah kau duluan yang mengakhiri hubunganmu dengan Raewon di Cafe malam itu? Lalu apa salahku?” Changmin tetap bersikap santai.
          “Kau....” Hongki mengeratkan cengkeraman tangannya di kerah mantel Changmin.
BUGH!
          “ITU BALASAN JIKA KAU TAK MAU MENJAUHI RAEWON” Hongki mendorong tubuh Changmin kasar sehingga Changmin jatuh ketanah yang dilapisi salju.
          “Apa urusanmu? Aku tak akan takut padamu. Aku tetap tak akan menjauhi Raewon” Changmin mengusap ujung bibir nya yang berdarah.
          “Jadi kau masih berani hah? Aku tak akan membiarkanmu begitu saja” Hongki kembali meraih kerah Changmin dan melayangkan kepalan tangannya ke wajah Changmin berkali-kali hingga Changmin terbaring.
          “Urusan kita belum selesai Changmin-sshi” Hongki menendang tubuh Changmin yang terbaring di tanah dan pergi begitu saja. Jalanan yang sangat sepi membuat tak ada yang menyadari keadaan Changmin sekarang. Tanah putih berlapis salju disamping wajah Changmin mulai berubah menjadi kemerahan karena darah dari bibir Changmin.
          Semuanya gelap.
***
          “Oppa... kenapa menjadi seperti ini?” Raewon menduduki kursi disamping tempat tidur Changmin di Seoul International Hospital. Raewon mulai menangis.
          “Raewon-ah jangan menangis. Aku baik-baik saja kok” Changmin yang terduduk lemah dikasur berusaha menenangkan Raewon yang baru datang.
          “Oppa babo! Kalau kau baik baik saja tidak mungkin kau ada disini. Kau pasti dirumah jika kau baik-baik saja” Raewon memeluk tubuh Changmin dari samping.
          “Maaf kan aku ya.. karena tadi kau jadi harus pulang sendiri. Dan kenapa kau tidak pulang kerumah dulu?” Changmin membalas pelukan Raewon dengan agak kesulitan karena posisi Raewon ada disamping bukan didepannya.
          “Bagaimana aku bisa pulang dengan tenang kalau aku tau kau ada disini? Huh?” Raewon mengangkat wajanya.
          “Ah.. ne, mianhae” Changmin mengacak rambut Raewon.
          “Aku tak akan membiarkan Hongki. Aku akan menemuinya cepat” Raewon menyipitkan matanya yang sembab.
          “Raewon-ah... biarkan saja. Aku tak mau terjadi sesuatu padamu. Lagipula kita akan berlibur ke rumahku di Amerika bukan? Jadi buat apa kita membuang waktu untuk balas dendam” Changmin berusaha untuk menahan emosi Raewon.
          “Kau juga. Kenapa kau tidak melawan saat Hongki memukuli mu? Ha? Kau payah” Raewon sedikit menempeleng kepala Changmin.
          “Untuk apa melawan? Aku memang tidak pernah bertengkar jadi aku tidak pernah melawan” Changmin tersenyum santai.
          “Tentu saja untuk melindungi dirimu. Kau payah” Raewon kembali memeluk tubuh Changmin.
***
Wednesday, 3rd of November 2011
          “Changmin.. kau yakin bisa berangkat ke Amerika hari ini, Chagi?” Umma Jung mengusap rambut tebal Changmin dengan lembut seperti anaknya sendiri.
          “Ne, Ahjumma.. aku yakin” Changmin tersenyum lebar.
          “Baiklah.. kita berangkat sekarang, ne?” Umma Jung yang akan mengangkat kopernya langsung ditahan oleh Changmin. Dan Changmin memberi isyarat dengan matanya agar ia yang membawanya.
          “UMMAAAAAA! CHOIKANG KU MANA?” Langkah Umma Jung dan Changmin terhenti ketika ada suara teriakan dari kamar Raewon.
          “Tadi umma letakkan di kasur mu, chagiii” umma Jung sedikit berteriak untuk membalas teriakan anak bungsunya. Tidak lama kemudian Raewon keluar dari kamarnya dengan hoodie biru muda, rok pendek biru tua, kaos kaki selutut hitam, sepatu kets ungu, syal hitam, topi dingin ungu, ransel coklat dan Choikang dipelukannya.
          “Aaaahhh.. Doraewon lucu sekaliii” Tiba-tiba Cheondung hadir dibelakang punggung Raewon yang sedang berhadapan dengan Changmin dan umma Jung.
          “Aku tidak lucu” Raewon melemparkan Choikangnya kearah Cheondung. Dan dengan sigap Cheondung menangkapnya.
          “Kau itu sepertinya alergi sekali padaku ya? Jahat nyaa” Cheondung menggoda Raewon dengan menciumi Choikang ditangannya.
          “YA!YA!YA! KEMBALIKAAAN” Raewon berlari menabrak Cheondung dan merebut kembali Choikangnya.
          “Kau yang melempar juga huh menyebalkan” Cheondung menggumam saat dirinya ditinggal lari oleh Raewon.
          “Ayo cepat. Dara sudah menunggu kalian di mobil” Umma Jung tersenyum melihat Raewon dan Cheondung yang bertingkah seperti anak kecil.
***
          “Aku mau duduk disebelah Raewon” Cheondung merangkul pundak Raewon untuk menahan langkah Raewon.
          “Aku tidak mau sama Cheondung oppa. Aku mau sama Changmin oppa saja” Raewon melepas paksa rangkulan Cheondung dan melarikan diri kearah Changmin didepannya.
          “Jadi kau begitu ya sekarang huu.." Cheondung pura-pura merajuk.
          “Biar saja” Raewon menjulurkan lidahnya untuk mengejek Cheondung.
          Changmin terkekeh pelan. Raewon mengikuti arah langkah Changmin dikabin pesawat untuk mencari nomor kursi mereka.
          “Oppa.. kira-kira kita sampai di Amerika jam berapa?” Raewon duduk didekat jendela saat Changmin mempersilakannya duduk duluan.
          “Mungkin pukul 3 sore besok” Changmin menjelaskan.
          “Ooooh begitu ya..” Raewon menatap jendela pesawat. Dan mulai sibuk dengan dunianya sendiri sampai akhirnya tertidur di bahu Changmin.
Tbc~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar