Selasa, 20 Desember 2011

Love Is Never Gone 내가 허락할테니 Chap.5


  
Cast: Jung Raewon, Shim Changmin, Lee Hongki, Park Cheondung, Park Sandara & other cast
Genre: Romance? Fail comedy
Note: Sure name changed!      
Chap 5
          Saturday, 21st of October 2011.
          “Chagiii, umma minta tolong padamu sebentar, tolong bangunkan adikmu wonnie dan katakan padanya hari ini kita akan menghadiri acara pernikahan keluarga teman appa mu. Keluarga hwang” Umma Jung baru datang dari arah dapur dan menghampiri Cheondung yang sedang menikmati kegiatan weekend nya. Menonton kartun Doraemon.
          “Ne.. umma, tapi setelah Doraemonku iklan ya” Cheondung meletakan kepalanya pada bahu ummanya.
          “Kekeke~ kau ini kapan dewasanya sih? Manja sekali. Malu pada Doraemon mu itu” Umma Jung mengusap lembut kepala anaknya.
          “Biar saja..” Cheondung membenamkan kepalanya pada leher ummanya dan menghirup aroma dari tubuh ummanya.
          “Chagi, sudah iklan tuh. Cepat bangumkan adikmu”  Umma Jung menjauhkan dirinya dari Cheondung.
          “Aaaah ummaaa... lagi enak nih” Cheondung merajuk manja namun ia segera melangkah menuju kamar adiknya.
TOK!TOK!TOK!
          “YEOJA JELEK! BANGUN KAU!” Cheondung berteriak keras sambil mengetukan tangannya pada pintu kamar.
          Beberapa menit Cheondung mengulang-ulang cara yang ia lakukan untuk membangunkan adiknya, namun sama sekali tak ada jawaban. Akhirnya ia membuka pintu kamar dan menghampiri gundukan berlapis selimut di atas kasur yang ia yakini itu adalah Jung Raewon, adiknya.
          “DORAEWON! KAU TULI YA?” Cheondung mengguncang tubuh adiknya kasar.
          “Oppa! Kau berisik. Aku ngantuk. PERGI KAU!” Raewon melempar boneka kelinci yang tidak tau dari mana asalnya.
          “Aku disuruh ummaaaa! Cepat bangun! Nanti Doraewon ku habis” Cheondung menampar-nampar lembut pipi kiri adiknya.
          “Ya! Jangan samakan aku dengan kartun bodohmu” Raewon menarik selimut yang ia gunakan hingga menutupi seluruh tubuhnya.
          “Kau dan Doraemon itu sama-sama gendut, jelek, bau, bulat, cerewet, cempreng, cengeng, tukang makan, menyebalkan, tidak sopan, sok pintar. Cepat banguuuun” Cheondung duduk ditepi kasur Raewon dan tangannya masih setia di pipi Raewon. Tak ada jawaban. Hanya ada pilihan terakhir.
Sreeeek! Cup!
          “OPPAAAAAAAAAAAAAAA!” Raewon segera mendudukan dirinya setelah dirasakan bibir Cheondung sempat bersarang di pipinya sepersekian detik yang lalu.
          “Kau tidak mau bangun sih” Cheondung tersenyum evil.
          “TAPI TIDAK USAH PAKE CIUM CIUM PIPIKU SEGALA. ANDWAEEEE PIPIKU HARUS DIAMPUTASI” Raewon mengusap pipinya frustasi.
          “MWO? Enak saja kau bicara. Dicium olehku itu adalah anugerah kau malah marah-marah. Lagian amputasi pipi itu tidak ada, babo! Sudahlah aku mau nonton Doraewon lagi. Kata umma kita akan ke pesta pernikahan keluarga Hwang nanti. Kau bersiap-siaplah” Cheondung menutup pintu kamar Raewon kasar.
          “Choikaaaaaaang! Pipiku akan diamputasi” Raewon memeluk Choikang setelah Cheondung hilang dibalik pintu.
***
          “Unnieeee aku tak mau pakai sepatu seperti itu” Raewon mengguncang tubuh Dara berkali-kali.
          “Wonnie.. kau sudah dewasa jadi harus pakai sepatu seperti ini” Dara kembali mengangkat sepatu High Heels abu-abunya.
          “Aku tak mau. Sekali aku tak mau selamanya aku tak mau” Raewon berdiri dari sofa dan meninggalkan unnienya.
          “Ckckck.. yeoja aneh” Dara menatap adiknya dan merapikan High Heels nya ke tempat semula.
***
          Siang ini keluarga Jung dan ditambah Changmin, menghadiri pesta pernikahan anak dari sahabat appa Jung. Yaitu anak keluarga Hwang. Raewon merasa sedikit tak tenang disini. Karena, yang ia tahu Hongki mengenal baik keluarga hwang. Ia takut Hongki juga menghadiri acara ini. Namun jika ia ingat Changmin juga ada disini, perasaannya sedikit tenang.
          “Ya! Raewon-ah! Kau... kenapa pake sepatu seperti itu?” Changmin yang baru menyadari kejanggalan pada sepatu Raewon sedikit terkejut. Ia memandang Raewon dari atas kebawah. Raewon mengenakan gaun ungu diatas lutut, blazer cokelat tua pada bagian atasnya, belt cokelat dipinggagnya, syal cokelat dan.... sepatu Converse ungu.
          “Memang kenapa? Daripada aku pakai high heels Dara unnie. Kan kalau jatuh bahaya” Raewon menatap kebawah. Menatap sepatunya.
          “Tapi ini kan acara resmi wonnie kekeke~” Changmin menutup mulutnya dan terkekeh pelan.
          “Tapi ini jauh lebih baik daripada high heels. Oppa.. yang lain kemana?” Raewon menatap Changmin sinis.
          “Cheondung-sshi dan Dara noona ada disana. Kau mau kesana?” Changmin mengarahkan jarinya pada Cheondung dan Dara yang sedang berbincang-bincang dengan tamu-tamu seumuran lainnya.
          “uhhh.. Jadi mereka meninggalkan ku? Jahat sekali sih” Raewon melipat tangannya didepan dada.
          “Aaah... biar saja Wonnie, kan ada aku” Tangan Changmin terangkat keatas kepala Raewon dan mengacak rambut panjang Raewon yang digerai bebas. Raewon tersenyum lebar dan Changmin menarik pergelangan tangannya kearah Cheondung, Dara dan lainnya.
          “eh? Raewon-ah kamu kemana saja?” Dara merangkul pundak Raewon dan memberi senyuman pada Changmin yang otomatis melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Raewon dan pergi dari tempat.
          “Unnie jahat meninggalkanku..” Raewon menyipitkan matanya dan bibirnya mengerucut.
          “Habis kau lama sih.. Tadi Cheondung sudah merengek-rengek padaku minta ditemani bertemu dengan teman-teman lamanya. Mian, ne?” Dara memeluk kepala adiknya yang sedikit lebih pendek darinya.
          “uuuh.. ohiya Jiyoung oppa tidak datang?” Raewon mendongakkan kepalanya untuk menatap kakaknya                                                
          “Aku tidak tau.. tadi ia bilang mau datang, tapi sampai sekarang belum juga muncul. Dasar namja babo..” Dara mengambil ponselnya dari tas slempang kecilnya. Ia segera menekan angka-angka pada keypad untuk menghubungi Jiyoung.
          “Unnie tega sekali namjachingu sebaik itu dibilang babo, padahal lebih babo Cheondung oppa..” Raewon meninggalkan Dara yang sepertinya sudah larut dengan pembicaraannya diponsel. Ia berjalan tanpa arah sebelum akhirnya Cheondung muncul dan merangkul pundaknya.
          “Hai Doraewonku sayaaang” Cheondung mengangkat cola ditangannya dan menawarkan Raewon cola itu dengan isyarat matanya.
          “Oppa... Jangan panggil aku Doraewon..” Raewon merajuk manja pada kakaknya dan meraih cola dari tangan Cheondung.
          “Kekeke~ Raewon-ah kau tidak bersama Changmin?” Cheondung menerima kembali cola dari tangan adiknya.
          “Tadi sih iya tapi baru saja dia pergi. Ada apa?” Raewon mengikuti langkah Cheondung yang mulai berjalan.
          “Humm.. tadi ada yeoja yang satu sekolah dengan Changmin di Amerika dan katanya ia kenal dengan Changmin” Cheondung meneguk kembali cola ditangannya.
          “Ohya? Siapa namanya?” Raewon menatap kakaknya yang tetap berjalan.
          “Lee Yeonhee” Cheondung hanya menjawab singkat.
          “Oh begitu ya? Aku ingin menemui Changmin. Bye, oppa” Raewon memeluk sekilas tubuh Cheondung sebelum akhirnya berlari kecil meninggalkan tempatnya sekarang.
          Raewon mencari Changmin ke segala arah. Namun, ditempat seluas ini bukanlah hal yang mudah untuk mencari seseorang. Meskipun begitu Raewon tetap berusaha menemui Changmin.
          Grep!
          Raewon tersentak kaget karena ada tangan seseorang yang menariknya ke kanan dan memeluknya. Karena namja didepannya terlalu tinggi wajah Raewon tepat menabrak dada namja itu.
          “Awww.. sakit sekali” Raewon mengelus hidungnya yang baru saja membentur dada namja didepannya. Namja itu tetap memeluk Raewon erat. Bahkan pelukannya semakin mengerat. Raewon mulai bingung dengan namja didepannya.
          “Raewon... aku mohon maafkan aku. Aku menyesal. Sungguh aku menyesal” Namja itu mengelus rambut Raewon. Setelah mendengar suara namja itu Raewon melebarkan matanya. Ia sadar siapa namja itu.
          “Kau.. lepaskan aku! Kubilang lepaskan! Aku tak mau berurusan denganmu lagi Hongki!” Raewon mengerak-gerakan tubuhnya berusaha memberontak dari dekapan Hongki.
          “Aku tak akan melepaskanmu, sebelum kau jelaskan siapa namja didepan sekolah mu waktu itu” Hongki sedikit mengancam    
          “AH! LEPASKAN!” Raewon menyentakkan tubuhnya keras dan berhasil menjauhkan Hongki dari tubuhnya.
          “Dia...Changmin anak sahabat umma” Raewon berusaha lari. Namun langkahnya terhenti karena tangannya ditangan oleh tangan Hongki yang jauh lebih besar.
          “Dia kekasihmu?” Hongki melembutkan tatapannya.
          “Bukan urusanmu” Raewon menarik paksa tangannya dan berlari.
          Raewon berlari keluar gedung tempat acara pernikahan berlangsung. Ia ingin pergi sejauh-jauhnya dari Hongki. Napasnya terengah-engah.
BRUK!
          “Ahhh... mianhae” Raewon menabrak seorang namja hingga dirinya sendiri terjatuh.
          “Gwenchana... he? Raewon-ah? Ada apa denganmu?” Changmin baru menyadari siapa yeoja dihadapannya. Tangannya diulurkan untuk membantu Raewon berdiri.
          “Oppa!” Raewon berdiri dan memeluk tubuh Changmin kasar hingga tubuh Changmin sedikit terhempas kebelakang.
          “Ne.. ada apa wonnie?” Changmin tidak mengerti apa yang terjadi sekarang. Namun tangannya membalas pelukan Raewon.
          “Oppa.. kau tahu? Aku bertemu dengan Hongki-oppa lagi. Aku benar-benar tak mau bertemu dengannya” Suara Raewon kali ini agak lirih seperti menahan tangis.
          “Hongki? Kau bertemu dengannya dimana?” Changmin mempererat pelukannya.
          “Di dalam. Oppa.. aku harus bagaimana?” Raewon mulai menangis.
          “Raewon-ah.. kita pergi duluan dari sini ne? Kau tenangkan dirimu. Aku akan menelpon orang tua mu dulu” Changmin melepas pelukannya dan memberi Raewon sehelai saputangan dari saku mantel jas nya.
***
          Sore ini seharusnya Changmin dan Raewon masih ada diacara pernihakan anak keluarga Hwang. Namun mereka sudah meminta izin kepada appa Jung untuk meninggalkan acara lebih cepat. Sebelum kembali kerumah mereka berdua lebih memilih untuk mampir sebentar ke Handel and Gretel.
          “Raewon-ah.. bagaimana kau bisa bertemu dengan Hongki?” Changmin membawa 2 gelas minuman dsn memberikan salah satunya pada Raewon.
          “Gomawo.. Aku tidak sengaja bertemu dengannya dan.. dia memelukku” Raewon menatap Changmin dan kedua tangannya menggenggam minuman nya.
          “Mwo? Dia memelukmu? Apa yang dia katakan?” Changmin melebarkan kedua matanya.
          “Dia meminta maaf padaku” Raewon memejamkan kedua matanya.
          “Lalu kau jawab apa?” Changmin membetulkan posisi duduknya.
          “Aku meninggalkannya. Ohiya... Changmin oppa tadi Cheondung oppa bilang kalau ia bertemu dengan teman sekolah mu di Amerika. Lee Yeonhee” Raewon mendekatkan sedotan ke bibirnya dan meminum sedikit minuman ditangannya.
          “Ahh.. dia. Aku sudah bertemu dengannya tadi” Tiba-tiba ekspresi Changmin berubah menjadi sedih.
          “Dia siapa mu oppa?” Raewon menyadari perubahan ekspresi wajah Changmin.
          “Dia...salah satu alasanku kembali ke Korea. Dia itu mantan pacarku di Amerika. Dia menghianatiku. Dan aku kembali ke Korea untuk melupakannya. Namun sekarang ia mengejarku kesini dan dia memintaku untuk kembali padanya” Changmin menundukkan kepalanya.
          “Jadi... Kau masih mencintainya?” Raewon menatap Changmin dalam-dalam.
          “Hmm.. iya. Namun itu sebelum aku menemukan yeoja aneh di Korea” Changmin mengangkat wajahnya dan tersenyum penuh arti.
          “Jadi kau sudah tidak mencintai Yeonhee lagi?” Raewon hanya tersenyum tipis seakan tidak bisa mengartikan perkataan dan senyuman Changmin barusan.
          “Tidak. Sama sekali tidak” Changmin sedikit kecewa karena sepertinya Raewon tak mengerti maksudnya tadi.

Tbc~
Ohiya dichap ini kan Changmin sama Raewon nya udah bener-bener baikan karena harinya diskip dari kamis langsung sabtu. ceritanya  2 hari itu banyak bikin mereka berubah wkwkwk maap ya gak detail.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar