Cast: Jung Raewon, Shim
Changmin, Lee Hongki, Park Cheondung, Park Sandara & other cast
Genre: Romance? Fail comedy
Note: Sure name changed!
Chap 5
Saturday,
21st of October 2011.
“Chagiii,
umma minta tolong padamu sebentar, tolong bangunkan adikmu wonnie dan katakan
padanya hari ini kita akan menghadiri acara pernikahan keluarga teman appa mu.
Keluarga hwang” Umma Jung baru datang dari arah dapur dan menghampiri Cheondung
yang sedang menikmati kegiatan weekend nya. Menonton kartun Doraemon.
“Ne..
umma, tapi setelah Doraemonku iklan ya” Cheondung meletakan kepalanya pada bahu
ummanya.
“Kekeke~
kau ini kapan dewasanya sih? Manja sekali. Malu pada Doraemon mu itu” Umma Jung
mengusap lembut kepala anaknya.
“Biar
saja..” Cheondung membenamkan kepalanya pada leher ummanya dan menghirup aroma
dari tubuh ummanya.
“Chagi,
sudah iklan tuh. Cepat bangumkan adikmu”
Umma Jung menjauhkan dirinya dari Cheondung.
“Aaaah
ummaaa... lagi enak nih” Cheondung merajuk manja namun ia segera melangkah
menuju kamar adiknya.
TOK!TOK!TOK!
“YEOJA
JELEK! BANGUN KAU!” Cheondung berteriak keras sambil mengetukan tangannya pada
pintu kamar.
Beberapa
menit Cheondung mengulang-ulang cara yang ia lakukan untuk membangunkan
adiknya, namun sama sekali tak ada jawaban. Akhirnya ia membuka pintu kamar dan
menghampiri gundukan berlapis selimut di atas kasur yang ia yakini itu adalah
Jung Raewon, adiknya.
“DORAEWON!
KAU TULI YA?” Cheondung mengguncang tubuh adiknya kasar.
“Oppa!
Kau berisik. Aku ngantuk. PERGI KAU!” Raewon melempar boneka kelinci yang tidak
tau dari mana asalnya.
“Aku
disuruh ummaaaa! Cepat bangun! Nanti Doraewon ku habis” Cheondung
menampar-nampar lembut pipi kiri adiknya.
“Ya!
Jangan samakan aku dengan kartun bodohmu” Raewon menarik selimut yang ia
gunakan hingga menutupi seluruh tubuhnya.
“Kau
dan Doraemon itu sama-sama gendut, jelek, bau, bulat, cerewet, cempreng,
cengeng, tukang makan, menyebalkan, tidak sopan, sok pintar. Cepat banguuuun”
Cheondung duduk ditepi kasur Raewon dan tangannya masih setia di pipi Raewon.
Tak ada jawaban. Hanya ada pilihan terakhir.
Sreeeek! Cup!
“OPPAAAAAAAAAAAAAAA!”
Raewon segera mendudukan dirinya setelah dirasakan bibir Cheondung sempat
bersarang di pipinya sepersekian detik yang lalu.
“Kau
tidak mau bangun sih” Cheondung tersenyum evil.
“TAPI
TIDAK USAH PAKE CIUM CIUM PIPIKU SEGALA. ANDWAEEEE PIPIKU HARUS DIAMPUTASI”
Raewon mengusap pipinya frustasi.
“MWO?
Enak saja kau bicara. Dicium olehku itu adalah anugerah kau malah marah-marah.
Lagian amputasi pipi itu tidak ada, babo! Sudahlah aku mau nonton Doraewon
lagi. Kata umma kita akan ke pesta pernikahan keluarga Hwang nanti. Kau
bersiap-siaplah” Cheondung menutup pintu kamar Raewon kasar.
“Choikaaaaaaang!
Pipiku akan diamputasi” Raewon memeluk Choikang setelah Cheondung hilang
dibalik pintu.
***
“Unnieeee
aku tak mau pakai sepatu seperti itu” Raewon mengguncang tubuh Dara
berkali-kali.
“Wonnie..
kau sudah dewasa jadi harus pakai sepatu seperti ini” Dara kembali mengangkat
sepatu High Heels abu-abunya.
“Aku
tak mau. Sekali aku tak mau selamanya aku tak mau” Raewon berdiri dari sofa dan
meninggalkan unnienya.
“Ckckck..
yeoja aneh” Dara menatap adiknya dan merapikan High Heels nya ke tempat semula.
***
Siang
ini keluarga Jung dan ditambah Changmin, menghadiri pesta pernikahan anak dari
sahabat appa Jung. Yaitu anak keluarga Hwang. Raewon merasa sedikit tak tenang
disini. Karena, yang ia tahu Hongki mengenal baik keluarga hwang. Ia takut
Hongki juga menghadiri acara ini. Namun jika ia ingat Changmin juga ada disini,
perasaannya sedikit tenang.
“Ya!
Raewon-ah! Kau... kenapa pake sepatu seperti itu?” Changmin yang baru menyadari
kejanggalan pada sepatu Raewon sedikit terkejut. Ia memandang Raewon dari atas
kebawah. Raewon mengenakan gaun ungu diatas lutut, blazer cokelat tua pada
bagian atasnya, belt cokelat dipinggagnya, syal cokelat dan.... sepatu Converse ungu.
“Memang
kenapa? Daripada aku pakai high heels Dara unnie. Kan kalau jatuh bahaya”
Raewon menatap kebawah. Menatap sepatunya.
“Tapi
ini kan acara resmi wonnie kekeke~” Changmin menutup mulutnya dan terkekeh
pelan.
“Tapi
ini jauh lebih baik daripada high heels. Oppa.. yang lain kemana?” Raewon
menatap Changmin sinis.
“Cheondung-sshi
dan Dara noona ada disana. Kau mau kesana?” Changmin mengarahkan jarinya pada
Cheondung dan Dara yang sedang berbincang-bincang dengan tamu-tamu seumuran
lainnya.
“uhhh..
Jadi mereka meninggalkan ku? Jahat sekali sih” Raewon melipat tangannya didepan
dada.
“Aaah...
biar saja Wonnie, kan ada aku” Tangan Changmin terangkat keatas kepala Raewon
dan mengacak rambut panjang Raewon yang digerai bebas. Raewon tersenyum lebar
dan Changmin menarik pergelangan tangannya kearah Cheondung, Dara dan lainnya.
“eh?
Raewon-ah kamu kemana saja?” Dara merangkul pundak Raewon dan memberi senyuman
pada Changmin yang otomatis melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Raewon
dan pergi dari tempat.
“Unnie
jahat meninggalkanku..” Raewon menyipitkan matanya dan bibirnya mengerucut.
“Habis
kau lama sih.. Tadi Cheondung sudah merengek-rengek padaku minta ditemani
bertemu dengan teman-teman lamanya. Mian, ne?” Dara memeluk kepala adiknya yang
sedikit lebih pendek darinya.
“uuuh..
ohiya Jiyoung oppa tidak datang?” Raewon mendongakkan kepalanya untuk menatap
kakaknya
“Aku
tidak tau.. tadi ia bilang mau datang, tapi sampai sekarang belum juga muncul.
Dasar namja babo..” Dara mengambil ponselnya dari tas slempang kecilnya. Ia
segera menekan angka-angka pada keypad untuk menghubungi Jiyoung.
“Unnie
tega sekali namjachingu sebaik itu dibilang babo, padahal lebih babo Cheondung
oppa..” Raewon meninggalkan Dara yang sepertinya sudah larut dengan
pembicaraannya diponsel. Ia berjalan tanpa arah sebelum akhirnya Cheondung
muncul dan merangkul pundaknya.
“Hai
Doraewonku sayaaang” Cheondung mengangkat cola ditangannya dan menawarkan Raewon
cola itu dengan isyarat matanya.
“Oppa...
Jangan panggil aku Doraewon..” Raewon merajuk manja pada kakaknya dan meraih
cola dari tangan Cheondung.
“Kekeke~
Raewon-ah kau tidak bersama Changmin?” Cheondung menerima kembali cola dari
tangan adiknya.
“Tadi
sih iya tapi baru saja dia pergi. Ada apa?” Raewon mengikuti langkah Cheondung
yang mulai berjalan.
“Humm..
tadi ada yeoja yang satu sekolah dengan Changmin di Amerika dan katanya ia
kenal dengan Changmin” Cheondung meneguk kembali cola ditangannya.
“Ohya?
Siapa namanya?” Raewon menatap kakaknya yang tetap berjalan.
“Lee
Yeonhee” Cheondung hanya menjawab singkat.
“Oh
begitu ya? Aku ingin menemui Changmin. Bye, oppa” Raewon memeluk sekilas tubuh
Cheondung sebelum akhirnya berlari kecil meninggalkan tempatnya sekarang.
Raewon
mencari Changmin ke segala arah. Namun, ditempat seluas ini bukanlah hal yang
mudah untuk mencari seseorang. Meskipun begitu Raewon tetap berusaha menemui
Changmin.
Grep!
Raewon
tersentak kaget karena ada tangan seseorang yang menariknya ke kanan dan
memeluknya. Karena namja didepannya terlalu tinggi wajah Raewon tepat menabrak
dada namja itu.
“Awww..
sakit sekali” Raewon mengelus hidungnya yang baru saja membentur dada namja
didepannya. Namja itu tetap memeluk Raewon erat. Bahkan pelukannya semakin
mengerat. Raewon mulai bingung dengan namja didepannya.
“Raewon...
aku mohon maafkan aku. Aku menyesal. Sungguh aku menyesal” Namja itu mengelus
rambut Raewon. Setelah mendengar suara namja itu Raewon melebarkan matanya. Ia
sadar siapa namja itu.
“Kau..
lepaskan aku! Kubilang lepaskan! Aku tak mau berurusan denganmu lagi Hongki!”
Raewon mengerak-gerakan tubuhnya berusaha memberontak dari dekapan Hongki.
“Aku
tak akan melepaskanmu, sebelum kau jelaskan siapa namja didepan sekolah mu
waktu itu” Hongki sedikit mengancam
“AH!
LEPASKAN!” Raewon menyentakkan tubuhnya keras dan berhasil menjauhkan Hongki
dari tubuhnya.
“Dia...Changmin
anak sahabat umma” Raewon berusaha lari. Namun langkahnya terhenti karena
tangannya ditangan oleh tangan Hongki yang jauh lebih besar.
“Dia
kekasihmu?” Hongki melembutkan tatapannya.
“Bukan
urusanmu” Raewon menarik paksa tangannya dan berlari.
Raewon
berlari keluar gedung tempat acara pernikahan berlangsung. Ia ingin pergi
sejauh-jauhnya dari Hongki. Napasnya terengah-engah.
BRUK!
“Ahhh...
mianhae” Raewon menabrak seorang namja hingga dirinya sendiri terjatuh.
“Gwenchana...
he? Raewon-ah? Ada apa denganmu?” Changmin baru menyadari siapa yeoja
dihadapannya. Tangannya diulurkan untuk membantu Raewon berdiri.
“Oppa!”
Raewon berdiri dan memeluk tubuh Changmin kasar hingga tubuh Changmin sedikit
terhempas kebelakang.
“Ne..
ada apa wonnie?” Changmin tidak mengerti apa yang terjadi sekarang. Namun
tangannya membalas pelukan Raewon.
“Oppa..
kau tahu? Aku bertemu dengan Hongki-oppa lagi. Aku benar-benar tak mau bertemu
dengannya” Suara Raewon kali ini agak lirih seperti menahan tangis.
“Hongki?
Kau bertemu dengannya dimana?” Changmin mempererat pelukannya.
“Di
dalam. Oppa.. aku harus bagaimana?” Raewon mulai menangis.
“Raewon-ah..
kita pergi duluan dari sini ne? Kau tenangkan dirimu. Aku akan menelpon orang
tua mu dulu” Changmin melepas pelukannya dan memberi Raewon sehelai saputangan
dari saku mantel jas nya.
***
Sore
ini seharusnya Changmin dan Raewon masih ada diacara pernihakan anak keluarga
Hwang. Namun mereka sudah meminta izin kepada appa Jung untuk meninggalkan
acara lebih cepat. Sebelum kembali kerumah mereka berdua lebih memilih untuk
mampir sebentar ke Handel and Gretel.
“Raewon-ah..
bagaimana kau bisa bertemu dengan Hongki?” Changmin membawa 2 gelas minuman dsn
memberikan salah satunya pada Raewon.
“Gomawo..
Aku tidak sengaja bertemu dengannya dan.. dia memelukku” Raewon menatap
Changmin dan kedua tangannya menggenggam minuman nya.
“Mwo?
Dia memelukmu? Apa yang dia katakan?” Changmin melebarkan kedua matanya.
“Dia
meminta maaf padaku” Raewon memejamkan kedua matanya.
“Lalu
kau jawab apa?” Changmin membetulkan posisi duduknya.
“Aku
meninggalkannya. Ohiya... Changmin oppa tadi Cheondung oppa bilang kalau ia
bertemu dengan teman sekolah mu di Amerika. Lee Yeonhee” Raewon mendekatkan
sedotan ke bibirnya dan meminum sedikit minuman ditangannya.
“Ahh..
dia. Aku sudah bertemu dengannya tadi” Tiba-tiba ekspresi Changmin berubah
menjadi sedih.
“Dia
siapa mu oppa?” Raewon menyadari perubahan ekspresi wajah Changmin.
“Dia...salah
satu alasanku kembali ke Korea. Dia itu mantan pacarku di Amerika. Dia
menghianatiku. Dan aku kembali ke Korea untuk melupakannya. Namun sekarang ia
mengejarku kesini dan dia memintaku untuk kembali padanya” Changmin menundukkan
kepalanya.
“Jadi...
Kau masih mencintainya?” Raewon menatap Changmin dalam-dalam.
“Hmm..
iya. Namun itu sebelum aku menemukan yeoja aneh di Korea” Changmin mengangkat
wajahnya dan tersenyum penuh arti.
“Jadi
kau sudah tidak mencintai Yeonhee lagi?” Raewon hanya tersenyum tipis seakan
tidak bisa mengartikan perkataan dan senyuman Changmin barusan.
“Tidak.
Sama sekali tidak” Changmin sedikit kecewa karena sepertinya Raewon tak
mengerti maksudnya tadi.
Tbc~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar