Cast: Jung Raewon, Shim
Changmin, Lee Hongki, Park Cheondung, Park Sandara & other cast
Genre: Romance? Fail comedy
Note:
Sure name changed!
Chap 7
TOK!TOK!
*Ini di Amerika tapi rumah Changmin ceritanya masih primitif jadi gada bell
wkwk*
“Umma!” Changmin memeluk umma Shim erat begitu pintu
terbuka.
“Hmph..Chang...hmphh..minhh” Umma Shim sedikit
terkejut dengan tindakkan tiba-tiba anaknya dan membuatnya sulit untuk
berbicara.
“Umma.. aku kangen sekaliiii” Changmin menciumi pipi
ummanya seperti anak kecil. Sementara keluarga Jung di belakang Changmin hanya
menatap Changmin dan umma Shim dengan tatapan bingung.
“Shhh.. Chagi.. Sudah. Biarkan keluarga Jung masuk
dulu” Umma Shim menarik wajahnya menjauh dari bibir anaknya.
“Ahh..iya..” Changmin menggaruk kepalanya yang tidak
gatal dengan canggung.
“Shim Jeonghee-sshi sudah lama sekali tidak bertemu
denganmu” Umma Jung memeluk sahabat lamanya yang sudah lama sekali tidak di
temuinya.
“Ahhh.. iya Jung Hyerim-sshi aku rindu sekali padamu”
Umma Shim membalas pelukan umma Jung sama eratnya.
“Ohiya.. ini suamiku Jung Ingook dan ini Jung Dara,
Jung Cheondung dan Jung Raewon anak-anakku” Umma Jung menunjukkan satu persatu
anggota keluarga Jung.
“Aku masih ingat kok dengan suami mu Jung Ingook..
kalau anak-anakmu terakhir aku lihat Dara masih balita dan Cheondung masih bayi dan sekarang sudah besar
ya.. aigoo wajahnya tidak berubah ya. Kalau Raewon aku belum pernah bertemu..
ahh wajah Raewon mirip sekali dengan Cheondung” Umma Shim memperhatikan
satu-persatu anggota keluarga Jung. Dan saat mendengar kalimat terakhir umma
Shim, Raewon melebarkan matanya dan menunjukkan wajah ingin protesnya. Untung
saja tidak ada yang menyadari.
“Terakhir aku melihat Changmin dulu juga dia masih
bayi kan? Dan saat kemarin ia baru datang aku sedikit tidak percaya karena dia
sangat tampan sekarang hahaha.. ohiya dimana suami mu dan noona nya Changmin?”
Changmin tersenyum lebar mendengar pujian dari mulut umma Jung.
“Oooh iya appanya Changmin masih di kantor nya kalau
noona nya Changmin sedang pergi bersama teman-temannya mungkin akan kembali
nanti malam. Ayo kalian masuk dulu..” Umma Shim mempersilakan keluarga Jung
masuk dan selanjutnya mereka berbincang-bincang hingga 1 jam penuh.
***
“Ya! Cheondung oppa! Kau tak boleh menjahiliku ya!
Hiks.. umma jahat menyuruhku sekamar dengan mu...” Raewon melemparkan Choikang
kearah Cheondung dari pelukannya dan menutup wajah dengan kedua tangannya
berpura-pura menangis.
“Kekeke~ asik sekali sekamar dengan mu Doraewon sayaaang”
Cheondung mulai mengganggu adiknya dengan memeluk Raewon.
“Yaiks.. menjijikaaaan” Raewon mendorong bahu
Cheondung untuk menjauh dari tubuhnya.
TOK!TOK!TOK!
Ketika terdengar suara ketukan dari arah pintu
Cheondung dan Raewon menoleh ke arah pintu. “Ne.. silahkan masuk” Cheondung
setengah berteriak.
“Ehm... permisi. Cheondung-sshi boleh aku berbicara
dengan Raewon sebentar?” Changmin melongokan kepalanya.
“Ah.. ne. Silahkan. Lama pun tidak apa-apa” Cheondung
menatap Raewon dengan tatapan mengejek. Dan Raewon hanya membalas dengan
tatapan sengit.
“Kekeke~ Raewon-ah kutunggu kau didepan, ne?” Changmin
terkekeh pelan.
“Tak usah menunggu. Aku keluar sekarang kok..” Raewon
tersenyum kearah Changmin. Dan berjalan namun setengah berlari untuk
menghampiri Changmin. Dan keduanya berjalan menuju ruang keluarga.
“Raewon-ah... apa besok kau ada acara?” Changmin
memulai pembicaraan mereka.
“Hem.. sepertinya tidak. Ada apa, oppa?”
“Ahh.. begini, besok teman-teman lamaku akan
mengadakan acara reuni di New York. Apa kau mau menemaniku? Maaf kalau acaranya
terlalu mendadak. Tapi aku tak memaksamu kok”
“New York? Hemm.. baiklah akan aku usahakan”
“Gomawo Raewon-aaaah...” Changmin mengacak rambut
Raewon.
“Cheonmaneyo, oppa” Raewon tersenyum singkat dan
kembali kekamarnya setelah mendapat izin dari Changmin.
***
(Sekarang ceritanya Raewon ama Changmin udah ada di
new york dan acaranya udah selese. Maap yak gajelas. Otakku bener-bener mampet
kekeke-_-v)
“Ahhhh... lelahnyaaaa” Raewon duduk dikursi taman dan
Changmin menyusul disebelahnya.
“Kekeke~ siapa suruh mengejarku seperti itu?” Changmin
menutup seluruh wajah Raewon dengan telapak tangan kanannya.
“Ya! Lepaskan! Kau yang menjahiliku duluan kan?”
Raewon menarik tangan Changmin menjauh dengan sekuat tenaga.
“Hahaha.. mian, ne? Kau terlalu asik untuk dijahili”
Changmin mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Raewon. Namun, Raewon
malah memalingkan wajahnya.
“Aiiish.. marah lagi. Hem.. sebagai tanda permintaan
maafku, aku belikan minuman, ne? Sepertinya kau kedinginan. Tunggu disini”
Changmin mencubit pipi Raewon sekilas dan berlalu pergi.
Raewon mengusap pipi nya dan bergumam “Dasar namja
menyebalkan” setelah itu ia melipat kedua tangannya didada. Raewon
memperhatikan lingkungan disekitarnya. Taman ini sangat luas dan dihiasi
beberapa lampu taman serta lampu LED yang jumlahnya terbilang cukup banyak
menyebabkan taman ini berkilau meskipun malam hari. Dari tempatnya duduk saat
ini, ia dapat melihat ada banyak pasangan kekasih yang sedang duduk berdua dan
saling merangkul.
‘Kyaaa
ternyata disini orang pacaran ditengah kota lebih banyak dari di Korea. Menyebalkan’
Raewon larut dalam pikirannya untuk
beberapa saat sebelum akhirnya ia merasakan sesuatu yang hangat menempel pada
pipinya yang dingin. Ia menoleh ke arah benda itu dan mendapati tangan Changmin
yang mengulurkan segelas minuman hangat ke pipinya. (Bayangin dangerous love
yunjae tapi ini minumannya anget gara2 kedinginan-_-)
“Gomawo” Raewon meraih gelas dipipinya dengan wajah
datar.
“Cheonmaneyo Raewon-ah” Changmin kembali ketempat
duduknya semula.
Mereka berdua menikmati minuman ditangan masing-masing
dengan saling diam. Mereka mendengarkan musik. Sejak tadi memang sudah
terdengar musik dari speaker ditaman ini. Dan tiba-tiba...
“UHUK!” Raewon tersedak minumannya sendiri dan matanya
berubah horor.
“Ya! Kau kenapa?” Changmin menepuk-nepuk tangannya
dipunggung Raewon dan menatap Raewon bingung.
“Ini.... Ini lagu Choikang! Ne, benar! Ini lagu
Choikang!” Raewon ternyata terkejut mendengarkan intro dari lagu yang saat ini
diputar.
“Yah ku kira apa. Ternyata hanya itu” Changmin mendorong
pundak Raewon lembut.
“Ini di New York! Kyaaa Choikang keren sekali! Lagunya
diputar di New York” Raewon mengguncang bahu Changmin karena terlalu bahagia
dengan apa yang didengarnya. Dan Changmin sama sekali tidak peduli.
New York City can be so pretty
From a bird's eye view
Because up there
Yeah that's where
I first kissed you
From a bird's eye view
Because up there
Yeah that's where
I first kissed you
Raewon dan Changmin sedikit canggung saat keduanya
mendengar kalimat terakhir dari bait pertama lagu tersebut.
A modern day romance
A perfect performance
Acting like two fools
Saying silly things
Whisper sweet nothings
Like young lovers only do
I was shaking
You were breath taking
Like the Empire State
My voice was so far
Not quite Sinatra
Singing songs so great
The clock struck one
The night still very young
In the city that never sleeps
Then a whirlwind blew
When I first kissed you
nearly swept me
Swept me off my feet
When I first kissed you
That's when I knew
I was in love
Because up there
Yeah that's where
I first kissed you
A perfect performance
Acting like two fools
Saying silly things
Whisper sweet nothings
Like young lovers only do
I was shaking
You were breath taking
Like the Empire State
My voice was so far
Not quite Sinatra
Singing songs so great
The clock struck one
The night still very young
In the city that never sleeps
Then a whirlwind blew
When I first kissed you
nearly swept me
Swept me off my feet
When I first kissed you
That's when I knew
I was in love
Because up there
Yeah that's where
I first kissed you
Bait
demi bait lagu ‘When i first kissed you’ berlalu dengan suasana yang semakin
canggung diantara Raewon dan Changmin. Sebenarnya Raewon sudah sangat menhafal
lyric lagu ini dan ia sering mendengarkan lagu ini lewat Itouch-nya. Namun
tidak dengan mendengarkan berdua bersama Changmin dengan terjebak diantara
pasangan-pasangan anak muda yang sedang nge-date.
Raewon merasa situasi seperti ini membuatnya gugup.
“Ah..
engh.. aku mau pulang” Raewon bangkit dari kuburnya tempat duduknya.
“Ah...iya,
kita harus pulang” Changmin ikut bangkit dari tempat duduknya. Dan keduanya
berjalan dengan sedikit menjaga jarak. Karena saat ini di New York Raewon dan
Changmin tidak pulang kerumah keluarga Shim melainkan kerumah Pamannya
Changmin.
***
7
bulan kemudian...
Raewon
menggenggam setangkai bunga yang diikatkan dengan sebungkus Cokelat
ditangannya. Hari ini adalah hari kelulusan Changmin dari Seoul High School dan
Raewon ingin menemui Changmin.
Raewon
berjalan melalui sekumpulan anak kelas 12 yang sedang bersenang-senang
merayakan kelulusannya. Mencari Changmin diantara anak kelas 12 dengan seragam
yang sama bukanlah hal yang mudah.
‘Mana Changmin, oppa? Sulit sekali
mencarinya’ Raewon hampir menyerah. Ia menyenderkan
tubuhnya ke tembok koridor.
“Ehem..
Raewon-ah.. kenapa kau disini?” Raewon menolehkan kepala nya ke kiri, kearah
namja yang berbicara padanya.
“eh?
Oppa.. hmm.. aku..” Raewon segera menyembunyikan barang ditangannya kebalik
punggungnya.
“hahaha..
kau lucu sekali. Ada apa Raewon-ah?” Changmin mendekatkan tubuhnya ke arah
Raewon.
“Hmmm...
oppa, Chukkae! Akhirnya kau berhasil melalui ujian... Chukkae!” Raewon
menyerahkan benda ditangannya dan Changmin menerimanya.
“Ahh...
gomawo Raewon-ah. Kau yang paling berperan membantuku. Kau yang mengajarkanku
kembali bahasa Korea dan memberiku semangat. Gomawo!” Changmin membungkukkan
tubuhnya sedikit dan memeluk Raewon.
“Ne..
Cheonmaneyo, oppa” Raewon sedikit menjauhkan tubuhnya karena ia merasa tidak
enak berpelukan dengan namja disekolahnya sendiri.
“Ah..
mian. Ohiya, setelah ini aku masih ada acara dengan teman-temanku. Kau mau
tidak menungguku di taman kota nanti malam?”
“Nanti
malam ya? Baiklah... kalau begitu aku pualng sekarang, ne?
“Ne...
hati-hati ya” Changmin mengacak rambut Raewon (lagi-_-)
“Ne...”
Raewon berjalan menjauhi Changmin.
***
Raewon
duduk diatas rumput di tempat yang dijanjikan Changmin tadi siang. Raewon sudah
menunggu hampir 1 jam disini. Ia mulai kesal sekarang. Raewon menekuk kakinya
dan kedua tangannya memeluk kakinya yang ditekuk. Bibirnya mengerucut.
Raewon
mengedarkan pandangannya. Ia melihat Changmin yang berjalan mendekatinya.
Raewon segera memalingkan wajahnya dari arah Changmin.
“Raewon-ah
mianhae... tadi temanku melarangku pergi sebelum acaranya selesai. Mian, ne?”
Changmin duduk disamping Raewon dan melepas sebelah headsetnya.
Raewon
tidak menjawab.
“Raewon-ah,
mian..” Changmin memasangkan sebelah headsetnya ke telinga Raewon dan
memutarkan lagu ‘Can U smile’
“Eh?”
Raewon menatap Changmin dan menundukkan kepalanya.
“Ya!
Sudahlah.. tidak usah pura-pura kesal..” Changmin mengangkat wajah Raewon agar
menatapnya. Raewon tersenyum lebar.
“Ehm..
Raewon-ah ikut aku sebentar ya?”
“Eh?
Kemana?” Raewon mengerutkan keningnya.
“Ikut
saja, ne?”
“Baiklah..” Raewon berdiri dan mengikuti langkah Changmin.
Semakin jauh mereka berjalan, semakin gelap jalan yang mereka lalui.
“Oppa..
aku tidak bisa melihat apapun.. gelap sekali” Raewon menghentikan langkahnya.
“Ahhh...
mian, sini..” Changmin meraih tangan Raewon dan menggenggamnya erat. Changmin
membimbing langkah Raewon.
Changmin
menghentikan langkahnya membuat Raewon ikut berhenti ditempatnya.
“Sini...
kau, duduk disini” Changmin menarik kembali tangan Raewon dan memerintahkannya
untuk duduk diatas rumput. Dan Changmin duduk tepat didepan Raewon. Changmin
menyalakan beberapa lilin disekitarnya yang ditutupi plastik berwarna-warni
menyebabkan cahaya api dari lilin menjadi berwarna sesuai plastiknya. Changmin
mengambil gitar yang ada disampingnya. Raewon hanya menunggu dalam diam.
Changmin
memainkan sebuah lagu dengan gitarnya dihadapan Raewon.
Nothing
Better - TVXQ
12:34
The scattered past times,
And our timid smiles we shared are becoming one by the purple ocean,
Although we haven't been lovers for long,
The footsteps we imprinted one by one while looking at the same direction are with me,
Nothing better than that
The days I could not think preciously of another person other than me,
Because of the loneliness which became natural for me,
The incandascent sun which bothered the mornings,
The bright moon which lightened the road at night,
The small and innocent memories make me sulk and restless
I've figured it out now that you're my only love,
I'll become the warm wind and embrace you,
So you can't remember the tears you cried without my knowing,
At times I'm afraid that you'll disappear like an illusion,
No matter if it rains, or it becomes as pitch dark,
I'll wait by your side, nothing better than that
The conversation we shared over the phone,
The times you complained after falling down,
Your expressions and body language make me laugh
The scattered past times,
And our timid smiles we shared are becoming one by the purple ocean,
Although we haven't been lovers for long,
The footsteps we imprinted one by one while looking at the same direction are with me,
Nothing better than that
The world in which flowers blossom and fade in a day,
My feelings for you, despite the millions of love which engrave itself and erase,
Although the uncountable times pass slowly,
The love I promised you on that day will always remain forever
I've figured it out now that you're my only love,
I'll become the warm wind and embrace you,
So you can't remember the tears you cried without my knowing,
At times I'm afraid that you'll disappear like an illusion,
No matter if it rains, or it becomes as pitch dark,
I'll wait by your side, nothing better than that
By your side,
I'll become a tree,
I'll give you a place to rest,
I'll be your guiding light,
And wait for you,
Nothing better than that
The scattered past times,
And our timid smiles we shared are becoming one by the purple ocean,
Although we haven't been lovers for long,
The footsteps we imprinted one by one while looking at the same direction are with me,
Nothing better than that
The days I could not think preciously of another person other than me,
Because of the loneliness which became natural for me,
The incandascent sun which bothered the mornings,
The bright moon which lightened the road at night,
The small and innocent memories make me sulk and restless
I've figured it out now that you're my only love,
I'll become the warm wind and embrace you,
So you can't remember the tears you cried without my knowing,
At times I'm afraid that you'll disappear like an illusion,
No matter if it rains, or it becomes as pitch dark,
I'll wait by your side, nothing better than that
The conversation we shared over the phone,
The times you complained after falling down,
Your expressions and body language make me laugh
The scattered past times,
And our timid smiles we shared are becoming one by the purple ocean,
Although we haven't been lovers for long,
The footsteps we imprinted one by one while looking at the same direction are with me,
Nothing better than that
The world in which flowers blossom and fade in a day,
My feelings for you, despite the millions of love which engrave itself and erase,
Although the uncountable times pass slowly,
The love I promised you on that day will always remain forever
I've figured it out now that you're my only love,
I'll become the warm wind and embrace you,
So you can't remember the tears you cried without my knowing,
At times I'm afraid that you'll disappear like an illusion,
No matter if it rains, or it becomes as pitch dark,
I'll wait by your side, nothing better than that
By your side,
I'll become a tree,
I'll give you a place to rest,
I'll be your guiding light,
And wait for you,
Nothing better than that
Raewon
tersenyum lebar dan bertepuk tangan.
“Oppa..
suaramu bagus sekali..” Raewon masih bertepuk tangan. Changmin tidak menjawab
ia hanya terseyum dan mengeluarkan setumpuk kertas dari tas nya. Satu persatu
kertas itu diperlihatkan kepada Raewon.
Raewon-ah...
Don’t wanna live by no one
else’s design
I want to protect you.
Even your habits, wrong and bad
Even so they make me smile when tired.
Even your habits, wrong and bad
Even so they make me smile when tired.
It will be a bit difficult, but
I will even say I love you.
Until the day you first come into my arms
I will even say I love you.
Until the day you first come into my arms
Every day and night with you,
The heat and sparks form without cooling down,
Every day every night everywhere,
Now our contact increases,
Now, you and I begin.
The heat and sparks form without cooling down,
Every day every night everywhere,
Now our contact increases,
Now, you and I begin.
Over every night and over every day
Stay by my side only
Will you become my girlfriend
Stay by my side only
Will you become my girlfriend
To fill the empty left side of my heart?
Look carefully, you're inside my eyes
I'm only a heartbeat away
Look carefully, you're inside my eyes
I'm only a heartbeat away
Will you be my girlfriend?
Raewon
menutup mulutnya dengan sebelah tangannya setelah Changmin membukakan kertas
terakhir ditangannya. Changmin meletakkan kertasnya dan...
“Raewon-ah..
Will You be My Girlfriend?” Changmin setengah berteriak.
Raewon
tidak menjawab. Ia tersenyum dan mengulurkan tangan kanannya. Matanya
mengisyaratkan Changmin untuk menyerahkan gitarnya. Changmin merasa bingung,
namun ia akan mengikuti ‘Permainan’ Raewon.
Raewon
memejam kan matanya dan menarik napas dalam-dalam. Jari-jarinya mulai memainkan
gitar milik Changmin.
I’m
In Love – Narsha
Actually after our first meetingSaying I like you
Isn’t something easy for me
If I don’t contact you first
I’m afraid of missing you
I type out the text, hesitate a bit, then delete it again
I keep repeating this process over and over
If my love for you gets any deeper
It will only result in getting hurting
My fears are filling my mind
This is the truth
Praying with all my heart, the person I’m yearning for
I believe that person is you
Woo… I’m in love
Woo… I’ll fall in love
Never feel any more fear
As long as I’m with you
The world is so beautiful
I thought I’m never gonna fall in love
But I’m in love, cause I wanna love you baby
Actually from the first time I met you
Somewhere deep in my heart
You crashed in like a strong wave
You’re the only thing in my mind all day
I can be your good lover
Wanna be your four-leafed clover
It feels like I’ve become the happiest woman in the world
Please you gotta believe me
Make you never gonna leave me
I won’t be suspicious, I’ll trust you
Ahhh… I’m in love
Ahhh… I’ll fall in love
Never feel any more fear
As long as I’m with you
The world is so beautiful
Woo… I’m in love (I’m so deep in love)
Woo… I’ll fall in love
Never feel any more fear
As long as I’m with you
The world is so beautiful
You are so beautiful
Changmin
menatap Raewon lekat-lekat. Ia tak tau harus bagaimana lagi saat ini. Raewon
melambaikan tangannya didepan wajah Changmin sambil terkekeh pelan. Ia
mengambil kertas terakhir milik Changmin dan menulis kan sesuatu dibawah
tulisan Changmin. Dan menunjukkannya pada Changmin.
Will you be my girlfriend?
Yess, i will...
Changmin
melebarkan matanya dan megambil kembali kertas dari tangan Raewon.
Will you be my girlfriend?
Yess, i will...
GOMAWO<3
***
1
tahun kemudian...
Raewon
mendial nomor seseorang dan langsung menempelkan ponselnya ke telinganya. Hanya
satu kali bunyi nada sambung, Raewon berbicara sedikit berteriak.
“Ya!
Oppa! Kau dimana? Katanya akan menjemputku. Kenapa belum datang?” Raewon sangat
emosi sekarang, karena kebiasaan Changmin yang tidak pernah tepat waktu.
“Aaaah...
Chagi, mianhae aku tak bisa menjemputmu hari ini. Aku sedang sakit.. uhuk uhuk”
Suara Changmin terdengar parau dan di akhiri suara batuk.
“Eh?
Kau sakit? Mianhae aku tak tau. Baiklah, istirahat dirumah. Aku akan pulang
sendiri, ne? Tunggu aku dirumah ya.. saranghae” Raewon melembutkan suaranya.
Ia merasa bersalah telah membentak
Changmin saat dirinya sedang sakit. Dan Raewon segera berjalan ke halte bus
untuk pulang, sementara tanpa diketahuinya Changmin tersenyum licik.
***
“Kamsahamnida,
ahjusshi..” Raewon membungkukkan badannya dan mengambil kotak susunya di meja
kasir. Raewon berjalan keluar dari mini market dan meneruskan perjalanannya
kerumah. Tidak jauh dari mini market Raewon melihat beberapa namja berjaket
hitam dihadapannya.
“Permisi..”
Raewon berjalan melalui namja-namja tadi yang mengahalangi jalan.
“Hey...
mau kemana kau?” Salah satu dari namja tadi menarik tangan kanan Raewon.
“A-aku..
mau pulang. Mian” Raewon menarik tangannya, namun ia kalah kuat dari namja yang
menahannya.
“Tidak
semudah itu” Namja tadi menarik tangan Raewon berjalan kearah yang berlawanan
dari rumahnya.
“Ya!
Kalian mau apa hah?” Raewon mulai panik sekarang. Namun, ia tidak bisa berbuat
apa-apa selain mengikuti namja-namja itu.
***
Raewon
duduk dilantai rumah kosong. Namja-namja tadi membawa nya ke tempat ini. Tangan
Raewon diikat kebelakang, Kakinya ditekuk dan diikat. Raewon menyembunyikan
wajahnya di lututnya sendiri. Ia menangis tertahan.
“Annyeong
Raewon-ah...” Raewon mendongakkan kepalanya begitu mendengar namanya disebut.
“H-hongki,
oppa?” Raewon melebarkan matanya.
“Ne..
sudah lama kita tidak bertemu” Hongki duduk tepat dihadapan Raewon.
“K-kau
mau apa?” Raewon menatap Hongki tidak percaya.
“Aku?
Aku tak tau” Hongki menjawab seadanya.
“Kalu
begitu.. biarkan aku pulang”
“Pulang?
Untuk apa pulang?”
“Ini
sudah waktunya pulang. Orang tua ku akan khawatir dan Changmin oppa sedang
sakit”
“Changmin...sakit?”
Hongki menaikkan sebelah alisnya.
Cklek!
“Eh?
Raewon-ah? Kau sudah disini?” Seorang namja masuk kedalam rumah kosong
tersebut.
“Mwo?
Changmin oppa?” Raewon melebarkan matanya tidak percaya.
“Ne,
aku Changmin”
“B-bukankah..
k-kau.. sakit?”
“Ya!
Jadi kau tidak mengerti ya?” Changmin berjalan mendekati Raewon.
“Maksudmu?”
Raewon menatap Changmin bingung.
“Aku
memang sakit. Aku sakit hati karena kau tak mengingat hari ini tepat setahun
kita jadian”
“Ah!
Ne.. aku lupa, mianhae.. oppa jeongmal mianhae” Raewon berusaha mendekati
Changmin. Namun, karena tangan dan kakinya terikat ia sedikit kesulitan. Hongki
melepaskan satu persatu tali yang mengikat Raewon. “Gomawo, Hongki-oppa..”
“Kau
jahat Raewon-ah” Changmin mendorong bahu Raewon lembut.
“Kau
lebih jahat. Kau merencanakan ini semua kan?” Raewon berusaha menakuti Changmin
dengan menatap Changmin dengan tatapan horor.
“Karena
kau lupa, jadi aku rencanakan ini” Changmin tetap tak mau kalah.
“Berarti
kau lebih jahat, oppa!”
“Tidak!
Kau yang jahat seutuhnya”
“Enak
saja!” Raewon berdiri dan mengejar Changmin yang telah lebih dulu berlari.
Hongki
terkekeh melihat tingkah dari Raewon dan Changmin.
END.
AYO
SEMUA LEMPARIN TELOR KE AKU! WKWKWK
Maaf
banget ya ini ff diskip tiba2 udah 7 bulan kemudian terus setaun kemudian terus
hongki tibatiba udah baik. Aku sendiri gatau Hongki dapet hidayah darimana.
InsyaAllah
walaupun aku gak janji kapan-kapannya kapan-kapan aku bikin sekuel flashback
nya ya. Tapi kayaknya gak bakal jadi juga-_-v Aku kayaknya kapok bikin chaptered jadi mungkin selanjutnya cuma oneshot - threeshot wkwk babay...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar